The Diary Game [09 May, 2024] : Menikmati Kopi pagi di kedai Kopi Tionghoa
Hari ini merupakan hari terakhir saya di Medan. Tanpa terasa enam hari saya berada di Tanah Deli ini. Disini saya kembali menemukan semangat untuk kembali menulis. Walau sudah sangat telat sekali
Seperti biasa saya bangun subuh walau agak telat sedikit. Shalat subuhpun hanya di hotel selanjutnya saya sempatkan untuk membuka steemit, membaca tulisan serta juga saya membuat postingan untuk Hari ini
Pukul 09.00 WIB saya berangkat dengan si biru untuk kembali ke Tanah Pasee. Suasana pagi ini di jalan Gatot Subruto agak sepi. Mungkin sudah masuk libur panjang. Saya mencari jalan alternatif untuk sampai di SPBU yang dekat dengan Tol Helvetia
Sebenarnya minyak Bio solar di mobil masih ada sebab kemarin pun sudah isi disini. Tetapi karena kendaraan yang masuk tidak terlalu banyak maka saya putuska untuk masuk. Full hari ini saya isi hanya 10,9 Liter atau Rp 74.000 atau 16.4 Steem
Selanjunya saya bergegas masuk ke Pintu Tol Helvetia. Selama di jalan Tol Binjai - Langsa tidak banyak terlihat kendaraan. Kecepatan rata rata saya di Tol adalah 90 km/jam. Sehingga saya dapat menikmati keindahan panorama alam di Jalan Tol. Serta infrastruktur lainnya yang sangat megah. Seperti Jembatan Merah sungai sei wampu
Tiga puluh menit kemudian kami sudah sampai di pintu keluar Tol Tanjung pura. Kami langsung berbelok ke kanan menuju jalan nasional Medan - Banda Aceh. Kerena tadi di Medan belum sarapan maka saya berbelok ke kanan menuju Kota Tanjung pura untuk mencari warung kopi
Warung kopi yang kami singgah bernama kedai kopi Restu. Sebelah kanan dari arah medan. Pemiliknya orang Tionghoa sedangkan yang jualan di luar adalah orang Melayu. Masuk kedalam Kopi Restu sama persih seperti suasana kedai Kopi Atra di Lhokseumawe
Kedai Kopi Restu merupakan kedai kopi yang tertua di langkat. Kedai kopi ini dibuka pertama sekali Tahun 1934. Saat ini di kelola oleh Generasi ke empat. Ganjar Pranowo sudah pernah masuk dan memesan makanan disini
Menu yang spesial di Kopi Restu adalah kopi susu dan Roti Bakar. Rasanya enak sekali. Selain itu juga ada soto dan mie rebur. Disini kami hanya memesan Kopi susu dan Roti bakarnya saja.
Tak lama kemudian kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan pulang. Sampai di Pangkalan Brandan sedikit mengalami kemacetan. Rupanya sedang ada pekerjaan pintu keluar Tol Pangkalan Brandan. Saat gerbang tol ini dibuka maka jarak ke Medan semakin dekat. Hanya perlu waktu 1 jam saja sudah sampai di Tol Helvetia
Siang hari kami sampai ke kota langsa. Kali ini kami mampir di mesjid Nurul Imam Gampong Alue Beurawe. Disini kami melaksanakan shalat zuhur serta istirahat sejenak. Mesjid ini sangat bersih dan adem. Ada sedikit insiden disini si biru ngambek tidak bisa dihidupkan. Setelah dicoba beberapa kali akhirnya hidup juga. Ya risiko memelihara mobil tua
Sore hari akhirnya sampai di SPBU Ghataf. Disini saya kembali mengisi bio solar. Hanya perlu isi 21,2 Liter atau Rp 144.000 dikonversi ke steem sebanyak 21,2 Steem untuk isi full bio solar. Berarti segitu biaya untuk pulang dari Medan sampai ke Ghataf Kupi Aron.disini kami shalat asar dan istirahat sejenak
Setelah itu kami kembali melanjutkan perjalanan pulang ke lhokseumawe. Malam hari kami sekeluarga baru kembali kerumah untuk istirahat. Hari ini merupakan hari yang sangat melelahkan
We invite you to support @pennsif.witness for growth across the whole platform through robust communication at all levels and targeted high-yield developments with the resources available.
Bayu, 09 May 2024
@muammar607
Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.
Menikmati kopi di kedai tiongha apakah sama rasanya seperti Kopi yang ada di aceh bang ?