Waspada bullying
Halo sahabat Steem Indonesia yang saya hormati dan yang saya banggakan. Pada postingan ini saya mengundang @sidroe @bangyen dan @containercell
Manusia adalah ciptaan Tuhan yang memiliki hak yang sama. Tidak ada yang membedakan diantaranya melainkan ketaqwaannya kepada Tuhan. Atas dasar itu kita tidak punya hak untuk menghakimi.
Setiap agama pasti membawa kedamaian bagi umat manusia dan yang lainnya. Maka dengan beragama, kita akan terarah kepada kebaikan.
Agama Islam sangat mengedepankan adab, bahkan adab merupakan di atas segala-galaknya. Bahkan nabi Muhammad saw di utus oleh Tuhan untuk menyempurnakan akhlak manusia.
Dewasa ini akhlak sudah tidak di kedepankan lagi. Kesengjangan sosial, minim akhlak begitu marak terjadi. Tempat belajar yang nota benenya adalah tempat memperbaiki akhlak, justru kesenjangan akhlak dan pembulyan terjadi.
Saya pribadi di waktu kecil khususnya sewaktu di bangku remaja juga pernah merasakan pembulyan. Menjadi siswa teladan, rajin belajar dan mengerjakan tugas seharusnya menjadi pedoman bagi siswa lain untuk meningkatkan semangat belajarnya. Tetapi itu tidak terjadi di tempat dimana saya sekolah. Hal tersebut bahkan menjadi pemicu terjadinya pembulyan. Munculnya kata-kata sok pintar, sok rajin dan sebagainya, itulah yang saya alami.
Tetapi pembulyan itu tidak berlangsung terus menerus, karena jiwa saya yang bisa di bilang keras, saya mencoba untuk membela bahkan mencoba untuk membalasnya walaupun sulit.
Karena sifat saya yang tidak suka menerima pembulyan, mereka yang membuly agaknya menahan diri untuk membuly saya.
Saya mencoba membalasnya dari kemampuan saya dalam belajar. Misalnya disaat ujian atau ulangan, saya tidak akan rela memberikan contekan kepada mereka yang suka membuly, bahkan saya membalasnya dengan kata-kata “kalau mau pintar belajar”.
Sebenarnya, saya pribadi saya juga yang memancing mereka untuk membuly, dimana dalam belajar saya selalu mencari perhatian guru dan meremehkan orang yang berkemampuan di bawah saya sehingga membuat mereka tidak menyukai saya dan membuly.
Jadi itulah pelajaran yang saya dapat bahkan saya sampaikan juga kepada peserta-peserta didik saya di sekolah.
Berbicara cara mengatasi pembulyan, sebenarnya tidak hanya berfokus pada pelakunya melainkan pada diri kita yang menjadi korban. Terkadang kita juga yang memancing orang untuk membuly, baik dari sikap atau penampilan kita.
Saya tidak menyalahkan korban, tetapi terkadang kita tidak sadar bahwa pembulyan itu terjadi karena pribadi kita sendiri.
Maka oleh sebab itu jadilah orang baik tapi jangan kaku, dalam artian kita harus bisa melihat situasi dan kondisi dalam menghadapi suatu masalah agar kita terhindar dari pembulyan.
Itulah sedikit ulasan saya tentang itu semua. Mungkin ini yang bisa saya sampaikan, lebih dan kurang saya mohon maaf. Wassalam.
Salam @mujibrahman
Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.
Terima kasih atas dukungannya 🙏