Obsistas? Temukan Solusi di Bulan Berkah (#EdisiRamadhan Episode 2)

in #indonesia7 years ago (edited)

Selamat malam sahabat steemian semuanya, bagaimana kabarnya? Semoga semuanya baik-baik saja dan selalu sanggup menjalankan kewajibannya di alam nyata maupun di alam ghaib.  

Sebagaimana janji sebelumnya bahwa selama bulan Ramadhan saya akan membuat artikel-artikel yang dapat memotivasikan umat islam untuk berpuasa, tentunya pandangan kali ini dari sudut pemahaman ilmu pengetahuan/sains yang saya miliki. Akan tetapi kemampuan saya masih sangat sedikit, sehingga bila ada kesalahan segera kita perbaiki bersama di kolom komentar.  

Pada pembahasan sebelumnya kita telah membahas metabolisme karbohidrat yang melibatkan hormon insulin dan glukagon sehingga tercapai keseimbangan gula dalam darah. Pembahasan insulin ini selalu terkait dengan penyakit gula darah, hal ini telah kita bahas pada postingan #edisi ramadhan sebelumnya, sehingga bagi teman-teman yang belum membacanya silahkan ikuti link pada akhir artikel.  

Proses perubahan nutrisi/karbohidrat menjadi lemak  

Pada kesempatan ini kita lanjutkan dengan metabolisme lemak dan hubungannya dengan keaadan orang yang berpuasa. Teman-teman pasti sudah sangat akrab dengan kata-kata lemak, terutama pada musim-musim makmeugang ini. Selain itu, pastinya kita telah memaklumi bahwa yang menyebabkan perut buncit, pipi menjadi chubby (maaf saya pinjam istilah aneh-aneh) merupakan hasil kerja dari lemak.  



credit: fat ilustration

Secara umum, setiap makanan yang kita makan akan dipisahkan nutrisi dan ampasnya. Nutrisi yang diserap oleh usus akan dibawa ke aliran darah dan akan diubah menjadi energi. Kelebihan nutrisi yang digunakan untuk menghasilkan energi akan disimpan dalam bentuk lemak. Proses pengubahan nutrisi menjadi lemak dilakukan lewat serangkaian reaksi kimia dengan istilah kedokterannay lipogenesis. Teman-teman jangan terlalu fokus sama istilahnya, karena itu hanyalah proses pengubahan nutrisi /karbohidrat menjadi lemak.

Pentingkan lemak didalam tubuh?

Secara garis besar, lemak merupakan sebuah hasil metabolisme tubuh yang sangat penting. Keberadaan lemak dapat meningkatkan daya tahan organ vital dalam tubuh terhadap goncangan dan goresan fisik dari luar. Teman-teman bisa membayangkan jika seandainya diperut tidak ada lemak, maka ketika kita mengencangkan ikat pinggang maka usus kita akan terjepit dan menghambat proses pencernaan, nah di sinilah peran lemak. Satu hal lagi, seandainya tanpa lemak maka paru-paru kita akan selalu tergores dengan tulang rusuk yang menyebabkan terjadinya kerusakan organ tubuh.  



credit: lemak bagian dalam melindungi organ sedangkan bagian luar adalah penayakit

Jadi sekarang pentingkah keberadaan lemak teman? Nah satu hal lagi, lemak merupakan cadangan makanan yang mampu bertahan lama didalam tubuh serta memilki kandungan kalori yang sangat besar dibandingkan glukosa dalam darah. Keberadaan lemak sangat membantu seseorang dalam melakukan aktivitas sehari-harinya tanpa makan tetapi lain halnya dengan minum.  

Keberadaan lemak memang sangat diperhitungkan karena tanpa lemak ketika kita lapar berhari-hari maka otot kita akan diubah menjadi energi yang menyebabkan orang tersebut menjadi kurus kering tinggal tulang. Lagi-lagi lemaklah yang berperan dalam menyokong keadaan kritis ini.  

Lalu baguskah orang yang berlemak?  

Nah, disinilah permasalahan besarnya teman-teman. Seperti pada pembahasan masalah karbohidrat, maka lemak pun punya standar tersendiri yang mampu disangga oleh tubuh. Kelebihan lemak akan disimpan dalam otot jantung, arteri dan usus yang justru akan menyebabkan penyumbatan saluran penting tersebut dalam tubuh.  

Keberadaan lemak didalam usus akan menyebabkan penyumbatan usus dan usus buntu. Keberadaan lemak dalam jantung dapat menyebabkan jantung koroner sedangkan keberadan lemak dalam pembuluh darah dapat menyebabkan penyakit stroke.   



credit: perbedaan jantung normal dan jantung koroner yang banyak lemak

Keberadan lemak memiliki standar tertentu yang optimal bagi tubuh. Kelebihan lemak yang terlalu banyak akan disimpan dibawah perut. Hal ini tentunya bila tidak disimpan terlalu banyak maka tidak akan bermasalah, namun sebagian orang cendrung menyimpannya dalam jumlah yang terlalu banyak sehingga dapat menurunkan penampilannya.  

Selain permasalah diatas, keberdaan lemak dalam tubuh dapat menyebabkan obesistas. Mengingat lemak adalah bentuk dari kalori yang tersimpan, sehingga hal ini dapat menyebabkan banyak masalah dikemudian hari. Bila obesitas telah terjadi, maka cara terbaik adalah melakukan detoksifikasi karena lemak yang disimpan tersebut telah berubah menjadi berbagai senyawa kimia yang berbahaya.

Lalu bagaimana cara menghilangkan lemak dalam tubuh?  

Sebagian besar lemak dalam tubuh yang tersimpan dalam waktu lama maka akan berubah menjadi senyawa berbahaya lainnya. Oleh karena itu, keberadan lemak tersebut harus didaur ulang secara rutin dengan melakukan aktivitas pembakaran lemak seperti diet karbohidrat, berolah raga secara rutin sehingga lemak yang disimpan akan digunakan dengan sendirinya oleh tubuh secara berkesinambungan.  



credit: jogging untuk membakar lemak yang tersimpan

Sejujurnya permasalah lemak ini merupakan hal yang cukup krusial karena berhubungan dengan gen masing-masing orang. Sebahagian orang tidak masalah jikapun mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah banyak, karena tubuhnya memperoduksi hormon untuk mengubah karbohidrat menjadi lemak dalam jumlah terbatas. Adapun sebahagian yang lain justru dengan sedikit makan maka tubuhnya akan memproduksi lemak dalam jumlah yang banyak karena hampir semua bahan makanan yang dimakan diserap oleh ususnya.  

Kedua tipe metabolisme diatas tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Orang yang cenderung memproduksi lemak dalam jumlah banyak maka akan ada kesempatan besar untuk menghemat makan sehingga kemampuan finansial hidupnya akan lebih teratasi. Sebaliknya orang yang cendrung memproduksi lemak dalam jumlah sedikit maka memiliki kesempatan untuk menikamati kenikmatan dunia ini lebih dari orang lain.  

Walaupun demikian kita patut bersyukur karena selama masih ada asupan nutrisi didalam tubuh, maka sistem tubuh kita untuk dirancang oleh sang maha pencipta untuk mengakomodirnya. Namun satu hal yang perlu diingat tentang pesan Rasullullah “makanlah ketika lapar dan berhenti makan sebelum kenyang“ karena itulah jalan satu-satunya yang menyehatkan.  

Momentum bulan Ramadhan merupakan kesempatan besar bagi umat Islam untuk melakukan tes diet lemak. Tentunya ketika malamnya jangan ditambal semua kekurangan siangya, bersikaplah seperti biasa terhadap makanan sehingga akan tercapai saling pengertian yang pada akhirnya kita mampu mengaplikasikan pesan Rasullullah.  

Sekian tulisan singkat saya pada kesempatan ini, tulisan ini merupakan bagian dari edisi ramadhan dan ini merupakan edisi kedua. Semoga bermanfaat bagi teman-teman semuanya, dan bila ada yang hendak didiskusikan silahkan tinggalkan pesan di kolom komentar. Terimakasih   

Selamat Menjalankan Ibadah Puasa 1439 H Mohon Maaf Lahir Dan Batin  

   

Artikel referensi



#Edisi ramadhan episode 1: Antara diabetes dan puasa


Banda Aceh, 11 Mei 2018 ׀ @muktaridha  


Sevenfingers discord Indonesia Steemit Community discord

Sort:  

Ramadhan berkah

ramadhan berkah bang.. marhaban ya ramadhan, semoga dipanjangkan umur kita sehigga mampu menggapainya

Terima kasih informasinya

sama-sama yundri, semoga kita selalu mengikuti tuntunan rasul dalam melakukan segala hal

Bisa turun beberapa kilo dah bagus tu hahha

pertanyaannya mau turun atau ngak ya? haha.. saya yang udah berlebih diet lagi tapi susah bener buat turun...tapi tetap optimis dengan ramadhan ini