Bersama Para Sahabat di Tasyaquran Aqiqah

in Steem SEA10 days ago

Apakabar rekan steemians?

20241223_134442.jpg

Hari Senin kemarin dalam perasaan saya masih sama seperti hari sebelumnya. Perasaan hari libur. Mungkin karena bukan orang kantoran, jadi semuanya tidak terikat jam kerja.

Menjalani pagi seperti biasa. Menyiram tanaman dan membersihkan gulma yang merusak mata. Jambu rontok juga disingkirkan pada tempatnya. Di timbun untuk menjadi pupuk. Tak terasa siang hari tiba.

Pukul 12 siang saya segera ke acara teman yang menggelar Tasyaquran Aqiqah. Lokasinya di KoPerumahan Griya Atlanta Cadek 4 Tahap II, No. E-06, Desa Cadek, Kec. Baitussalam, Aceh Besar. Sebuah kompleks perumahan baru yang muncul setelah tsunami. Kawasan ini tidak jauh dari Mon Singet. Kawasan yang dulunya menjadi pusat usaha garam tradisional.

20241223_133716.jpg

Bersama para pemburu berita

Kawasan ini dulunya tambak. Bahasa Acehnya Neuheuen. Cukup luas. Tsunami menghancurkan segalanya. Daratan menjadi laut. 20 tahun kemudian, semuanya berganti. Komplek perumahan malah tumbuh dan berkembang di tempat yang dilarang.

Saya juga ke sana. Memenuhi undangan, merajut silaturahmi. Aqiqah anak pertama Fadhil Gandapura. Dia menggelar kenduri Aqiqah anaknya. Anak pertama. Keluarga baru. Isterinya orang asal Singkil. Seorang guru di SMA 4 Banda Aceh. Keduanya punya kegiatan padat menyita waktu.

20241223_133724.jpg20241223_133730.jpg

Dalam pertemuan ngopi sebelumnya, dia bercerita kesibukan baru menjadi bapak rumah tangga. Harus membagi waktu, memberi susu dan menulis berita. Belakangan, anaknya dititipkan di penitipan anak yang ada disekitaran komplek mereka tinggal. Sebuah kondisi yang dulu juga pernah saya alami.

Pasalnya, sangat sulit mencari asisten rumah tangga. Apalagi, dewasa ini. Ada selaksa saran yang masuk soal asisten atau karyawan rumah tangga. Ambil anak yatim, atau keluarga yang ada di kampung. Nyatanya, hal itu juga tidak mudah. Tidak semudah membalik telapak tangan juga.

20241223_134244.jpg

Pukul dua siang, kami bubaran. Saya langsung menuju ke agenda lain. Namun, tiba di kawasan Rukoh, gerimis tumbah dari langit. Makin mendekat ke arah kampus Darussalam, makin deras. Saya pun memilih berbelok ke Bank Aceh Syariah di sana. Sekalian berteduh dan cek rekening koran. Sekali mendayung, dua ombak terlewati.

Pukul tiga lewat, saya baru tiba di rumah. Lalu membersihkan sisa-sisa tugas pagi yang belum kelar. Setelah itu, saya Ilie meneruskan sisa pekerjaan di Warung Kopi Nyak Mad Kupi. Ketika hari hendak berganti malam, baru saya pulang. Sebab saya harus persiapan perjalanan jauh ke Aceh Timur.

Pulang kampung. Anak-anak sudah lama tidak pulang melihat rumah keluarga neneknya. Kisah perjalanan di kampung akan mewarna postingan ini kedepannya. Terima kasih atas waktunya singgah di postingan ini.

divider-36066.png

*****


Thanks for being with me and reading my post patiently

*****

Salam @Munaa