Peupok Leumo, Tradisi Unik Masyarakat Adat di Daerah Saya

Apakabar sahabat Steem Indonesia?

Saya sudah berencana mengikuti kontes ini pada Part I. Sayangnya, karena terlalu "ladat" mengikuti Steemit Engagement Challenge (SEC) diberbagai komunitas. Padahal, saya sudah berjanji dengan penggagasnya, Mr @ridwant. Kali ini tak akan saya lewatkan lagi, hehe. Selamat membaca!

*****

Kali ini saya ingin melihat tradisi unik tempat tinggal sekarang yakni di Aceh Besar. Di daerah ini ada satu tradisi yang cukup menarik animo masyarakat. Sekaligus menjadi hiburan. Tradisi itu adalah Peupok Leumo alias adu lembu. Tradisi ini sudah lama tidak digelar secara resmi.

Namun, dalam komunitas kecil sesama peternak lembu, biasanya ada dilakukan tanpa di bawa ke tanah lapangan. Biasanya lapangan bola. Tradisi ini sudah dilakukan secara turun temurun, semaca Aceh masih berbentuk sebuah Kerajaan.

Meski masyarakat tidak pernah tahu sejak kapan tradisi itu dimulai, namun mereka tetap menjadikan tradisi itu sebagai sebuah tontonan yang menarik dan menjadi hiburan tersendiri. Bagi peternak, ada nilai positif yang dipetik dari peupok leumo ini.

_{Photo by Rob}

Yang dipahami sebagian besar dengan peupok leumo itu "olahraga" sore bagi setiap lembu. Karena dengan diadu dapat merangsang pertumbuhan sapi agar lebih sehat dan berbobot. Sapi bin lembu juga bisa bersemangat saat dihidangkan pakan.

Usai Panen
Biasaya tradisi baru hidup seusai panen di sawah. Saat musim kering alias musim kemarau, ini menjadi kesempatan untuk melatih otot-otot lembu tersebut. Yang perlu dicatat, tidak semua lembu bisa diadu. Dia sangat tergantung pada postur lembu dan kekekaran badannya.

Sebagai sebuah pertarungan, peupok leumo tidak brutal. Artinya tidak berlangsung bebas. Ada limit waktu yang ditentukan. Biasanya tarung ini cuma berlangsung sepuluh menitan. Saat pertandingan kedua hewan berkaki empat ini dikendalikan oleh seorang pawang (joki) dengan memegang tali kekang yang diikat ke hidung lembu tersebut.

_{Photo by Philipp Deus}

Apabila dalam tempo sebelum 10 menit ada lembu yang kabur akibat tak tahan dengan tandukan lawannya maka lembu tersebut dinyatakan kalah oleh juri. Sebaliknya jika dalam waktu 10 menit tak ada lembu yang lari keluar arena pertandingan maka lomba dinyatakan imbang alias seri.

Keuntungan lain yang diperoleh peternak adalah, lembu yang menjadi pemenang di arena peupok leumo otomatis harga jualnya menjadi tinggi. Tapi sayangnya, tradisi ini tidak bisa disaksikan secara terbuka, sebab sudah jarang dilakukan untuk menjadi tontonan masyarakat luas.

Kabarnya, ada penonton yang nakal saat menyaksikan tradisi peupok leumo itu dengan berjudi secara sembunyi-sembunyi di arena. Untuk menghindari hal tersebut, makanya tidak lagi digelar secara tersebut. Namun, untuk kepentingan meransang pertumbuhan agar sapi lebih berbobot, adu sapi ini tetap dilakukan dalam skala kecil.

_{Photo by Alexey Komissarov}

"Cuma dengan lembu-lembu yang ada di sekitar kandang saja. itupun tidak ada persiapan khusus," cerita Maimun, seorang peternak kepada saya belum lama ini di kawasal kanal banjir Cot Irie. Di Kawasan ini banyak kandang lembu yang dibangun sejajar sepanjang aliran sungai.

*****

Mengakhiri artikel ini saya mengajak @abuarkan, @arispranata5 dan @ustazkarim untuk menuangkan segala keunikan yang ada di daerahnya, agar pembaca bisa mendapatkan informasi yang menarik. Terima kasih

---

Thanks to Steemian friends and the Steemit Team who always support me. I really appreciate it.

Regards @Munaa