The Diary Game, 13 Oktober 2024 | Membersihkan Pekarangan
Assalamualaikum... |
---|
Edited by Canva
AHAD kali ini menjadi hari pembeda. Cuaca yang tak cerah, membuat malas bergerak. Apalagi updated novel online makin seru saja jalan ceritanya. Makanya menjadi makin betah berteduh di dalam rumah. Pukul sembilan pagi, saya baru keluar bersama Ghazi dan Gulfam (Duo Ge). Membeli penganan pagi dan beberapa snack lainnya. Usai membawa pulang mereka, saya keluar lagi. Membaca koran di warkop.
Pukul sebelas lewat saya baru pulang. Lalu memulai pembersihan. Kali ini khusus potong memotong. Ada pohon jemblang yang sudah membesar dengan dahannya bertumpu di atap rumah. Ada juga pohon kelengkeng yang sudah tumbuh rindang, sehingga menghalang sinar matahari masuk ke tanaman.
Gegara paparan matahari kurang, tanaman tomat yang sudah meninggi tumbuh tak maksimal. Karena itu, saya terpaksa harus memangkas sebagian besar dahannya. Termasuk dahan jambu black jack. Pohon kelengkeng ini sebenarnya sedang ramai berbunga. Buahnya juga tak kalah manisnya seperti yang dijual di pasar buah.
Pruning pohon kelengkeng
Usai membabat dahan-dahan kelengkeng, dilanjutkan dengan batang jamblang yang sudah cukup tinggi. Setidaknya ada dua dahan --cabang-- atau cabeueng (Aceh) yang saya potong. Kali ini tidak pakai mesin gergaji mini. Tidak juga pakai parang atau gergaji pada umumnya. Kali ini saya pakai gergaji kecil seukuran pisau.
Ternyata tajamnya luar biasa. Sehingga, Alhamdulillah bisa tuntas dipotong sendiri. Setidaknya butuh waktu puluhan menit untuk bertahan di atas batang. Sebab, ada banyak dahan yang menghalang sehingga amat sulit bergerak. Lalu, dahan-dahan itu pun jatuh ke bawah dan dikumpulkan alias ditumpuk.
Ada satu dahan yang tersangkut di talang air. Nyaris saja merusak pipa pembuang air. Syukurlah, usai ditarik, dahan yang sangkut tidak membawa masalah yang harus diselesaikan kemudian. Setelah batang-batang ini terpotong, cahaya matahari langsung masuk ke areal pokok jemblang.
Kelar di sini, ada satu sesi lagi. Kali ini pohon mangga yang dahannya sudah sangat menggangu jalan masuk tetangga. Bagian yang keluar pagar, semua dituntaskan dengan sebaik-baiknya. Pruning ini juga membuat cahaya matahari masuk ke batang-batannya yang membuat paparan cahaya itu bermanfaat bagi pohon-pohon.
Selesai membabat batang-batang yang mengganggu, akhir panen mangga lebih dulu. Buahnya lumayan juga. Ada yang beratnya sekitar satu kiloan. Kebanyakan belum bisa dipanen, karena masih mengkal. Tapi, jika tak dipaksa panen, bakal lebih duluan tupai atau kalong yang petik. Makanya, sembari tutup mata, meski masih "mentah", mangga pun di panen. Kalau ada yang sudah matang tinggal diperam.
Sejatinya tak ada rencana untuk memanen dini. Karena tak ingin keduluan tupai atau kalong, maka saya pun terpaksa memetiknya. Kali ini memang belum ada rencana untuk membungkus dia seperti biasa. Pasalnya, buah kali ini sepertinya memang ini buah di luar musim. Prediksi saya ini akibat pemberian pupuk yang saya lakukan beberapa bulan lalu.
Jika indikasi ke sana benar, maka tentu saja saya sudah punya tip dan trik pembuahan pohon. Dan, saya berencana untuk membuat pupuk yang lain untuk pembuahan yang maksimal. Terutama untuk pohon kelengkeng. Pasalnya, rasa kelengkeng ini bikin nagih.
Tak terasa, waktu shalat Zuhur sudah masuk 20 menit lalu. Karena kondisi masih berkeringat serta ada beberapa bagian yang belum kelar, akhirnya saya tuntaskan dulu beberapa bagian lagi. Biar sekalian mandi jika sudah selesai.
Pukul dua tiga puluh siang baru kelar. Setelah itu saya mandi dan menunaikan ibadah. Selesai itu menikmati makan siang dengan menu sisa Maulid kemarin. Sedapnya, meski sudah lewat puluhan jam. Tapi usai dipanaskan dia malah menjadi lebih lezat. Setelah kenyang, kantuk datang.
Saya pun memilih istirahat. Pukul lima sore baru bangun. Usai menunaikan ibadah Ashar, saya melanjutkan beberapa kegiatan online hingga tiga puluh menit kemudian. Setelah itu, saya memberi pupuk mingguan untuk tanaman yang sudah mulai berbuah, seperti cabai dan lainnya. Sekitar satu jam lebih mengurus ini baru saya berhenti, ketika jam dinding sudah berdetak ke pulul 18.37 Wib.
Terima kasih sudah membaca postingan saya.
*****
*****
14/10/2024
Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.
Good collection of pictures
Thank you friend...
Click Here
Thank you friend, @lirvic