The Diary Game: 15 April 2024 | Halalbihalal di Rumah Dinas Ketua DPRK

munaa (72)🆙 Delegator ⭐⭐ [1,500sp]in Steem SEA • last month

*Assalamualaikum...*

AGENDA selanjutnya dalam lebaran Idul Fitri; silaturrahmi ke rumah dinas Ketua DPRK Banda Aceh. Kebetulan pada akhir pekan ini, dia membuat Halalbihalal. Jadilah, kami bergabung di sana dari pagi sampai jam tiga siang.

Nuansa kali ini memang berbeda dengan silaturrahmi sebelumnya. Sejak saya datang pukul sebelas pagi, cukup terasa suasana agak "sepi". Kondisi ini bisa dimaklumi, mengingat banyak orang masih di kampung. Apalagi, libur masih ada sehari lagi.

Kondisi inilah yang membuat, kegiatan kali ini tidak banyak dihadiri para karyawan sekretariat DPRK Banda Aceh. Karena perut sedang butuh asupan, saya pun tidak melihat lagi banyak atau tidaknya orang yang datang. Saya menikmati cemilan dan makanan.

Di sela-sela itu, ada banyak tamu yang disapa serta saling maaf-maafan. Karena ini memang momentum lebaran. Kali ini ada tamu luar negeri yang berkunjung ke kawasan Neusu itu.

Ketua DPRK Banda Aceh Farid Nyak Umar (kanan) saat menerima tamu dari Kyrgyzstan. Ia didampingi seorang pengusaha lokal dari turunan Tionghoa. Keduanya pernah bertemu di Jakarta dalam sebuah acara. Kebetulan dia sedang berada di Aceh. Lalu diajak temannya yang di Aceh untuk silaturrahmi dengan Farid.

Farid sendiri tak ingin lagi siapa namanya, termasuk asal negaranya. Dia hanya memastikan sang pria berasal dari Asia Tengah dekat dengan Turki. "Kalau tak salah Kyrgyzstan," ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera ini.

Kadung ada di sini, saya pun menyempatkan diri menyapa beberapa kolega yang sebelumnya akrab di luar pekerjaan utama saya. Ada Keusyik Alta Zaini. Dia Keuchik Lampulo yang cukup disegani.

Lalu ada mantan Wirzaini, Kepala Humas Pemko Banda Aceh masa Illiza Saaduddin Djamal menjadi Walikota Banda Aceh. Mereka semua praktisi media sosial yang sangat aktif update status selama ini. hehe.

Baru setelah itu, saya masuk ke ruang utama untuk bersilaturrahmi dengan keluarga besar H Nyak Umar Hasan. Di sana ada banyak ponaan dan handai taulan yang sudah beranjak remaja dan dewasa.

Pertemuan ini menjadi reunian dengan setelah beberapa tahun tak bertemu. Apalagi, beberapa ponakan alias aneuk kumuen menetap di Surabaya, Jakarta serta Medan. Sehingga mereka pun sangat jarang pulang. Mereka sibuk dengan sekolah masing-masing.

Tentu saja pertemuan ini terlalu mahal. Sehingga wajib diabadikan. Bahkan, mereka juga ramai-ramai bikin postingan di TikTok. Anak-anak milenial memang jiwanya media sosial. Sehingga di mana saja, tak ada risih pamer gaya dan moncongkan muka.

Eksis di media sosial sudah menjadi menu wajib bagi banyak orang. Manusia modern tanpa medsos akan hidup seperti ikan tanpa air. Makanya medsos itu adalah wajib.

Usai bersosialisasi dan memenuhi segela Gen Z, saya pun kembali ke arena acara. Kondisi sudah mulai sepi, sebab banyak orang sudah berangkat pulang. Mereka melanjutkan kegiatan rutin lain di beberapa tempat.

Setelah jarum jam sudah berada di pukul tiga siang, kami pun pulang. Tiba di rumah sudah hampir jam empat sore. Settelah menunaikan ibadah, saya istirahat sejenak. Tak terasa jelang Magrib baru bangun.

Terima kasih sudah membaca postingan saya.