The Diary Game - 16 Juni 2024 | Arang Sekam dan Semai Bibit Sayuran
Edited by Canva
HARI Meugang lazim dipakai banyak orang untuk belanja. Beli daging, kebutuhan dapur dan cemilan untuk lebaran. Di Ahad kemarin saya punya tugas lain. Karena masih dalam suasana berpuasa, saya bisa lebih rileks. Punya waktu senggang.
Waktu inilah yang saya pakai untuk kembali berkebun. Kebun kecil-kecilan. Kebun kecil ini biasanya saya tanami sayur mayur. Sayur, kangkung, bayam. Ada cabe kecil, kunyit dan jahe. Bawang merah dan bayang putih. Meski terkadang ada banyak gagalnya.
Gagal karena, tanaman keburu layu, sebelum saya sempat kembali menyiram. Karena, berdasarkan pengalaman sebelumnya, setelah tanam, keburu datang kesibukan, sehingga menjadi lupa siram menyiram. Tapi, kini sudah mulai dengan irigasi tetes.
Oleh sebab itu, sepanjang hari kemarin. Saya memulai pagi dengan membuat arang sekam. Sekam padi yang sudah lama teronggok di pojokan. Akhirnya saya olah menjadi aram sekam. Kali ini saya membuatnya di dalam cincin sumur sedang. Ukuran satu karung aram sekam.
Awalnya saya membuat cerobong dari kerta koran. Kemudian, tumpukan sekam saya tabur disekelilingnya hingga membentuk kerucut. Lalu, ke dalam lobang cerobong dimasukkan api. Setelah 15 menit kemudian, api di dalam sekam hidup.
Arang sekap ini cukup berguna bagi pertanian. Saya memakainya untuk campuran media tanam. Ada kohe (kotoran hewan) dan tanah gempur sebagai bahan media tanam. Baik untuk polybag maupun dalam karung bekas atau pot. Dengan arang sekam, akan membuat tanah biasa menyimpan air.
Selain menyiapkan arang sekam, bahan lahan juga sudah saya siapkan sebelumnya. Minimal sudah ada beberapa pot bekas galon Agua bekas. Bahan-bahan ini sudah siap difragmentasi dalam sepekan ke depan. Agar media tanam tidak kembali keras, minimal, pekan depat harus sudah ada bibit yang ditanam.
Karena itu, pada hari itu juga saya siapkan beberapa jenis bibit sayuran, seperti tomat, cabai kecil, kacang panjang. Bibit ini saya tanam dalam wadah khusus dengan bantuan lidah buaya. Lidah buaya saya potong seperlunya, lalu bibit saya tempel di atasnya.
Kemudian, di tutup dengan tanah lalu disiram sekucupnya. Saya berharap, semoga saja dengan cara ini akan cepat proses perkecambahan. Jika sudah tumbuh, tentu media tanam harus segera dipersiapkan. Membuat beberapa pot besar atau lahan yang akan menampung bibit tersebut nantinya.
Setelah semuanya tuntas, dilanjutkan dengan menutup wadah tersebut dengan kertas plastik. Biasanya tiga hari kemudian, akan terlihat apakah bibitnya bisa tumbuh atau tidak. Jika tidak, sudah pasti ada yang salah dengan bibitnya. Saya berharap bisa tumbuh dengan sempurna.
Sebelum masuk waktu Zuhur, saya mengantar anak ke tempat temannya. Mereka bermain di sana. Pukul tiga siang saya jemput kembali. Selain untuk istirahat dan makan siang, dia sudah sangat kelelahan. Main sepeda dan main futsal.
Setelah Ashar, saya "membenamkan" diri depan laptop. Lalu menuntaskan banyak kerjaan yang tak kunjung tuntas. Apalagi, sepanjang pagi sampai siang sibuk di pekarangan samping. Sedangkan anak-anak pada waktu yang sama membersihkan segala dedaunan kering.
Sebab, esoknya lebaran. Semuanya kerja sama. Kecuali si sulung yang menjadi penonton. Senja kali ini temaram. Tak ada sinar terang matahari sore. Malam pun turun dengan lembut. Azan berkumandang, semua kegiatan berhenti. Terima kasih sudah membaca postingan saya.
*****
*****
17/6/2024
Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.
Click Here