The Diary Game, 2 Oktober 2024 | Pelajaran Hidup dari Daun Kunyit

in Steem SEA11 days ago
Assalamualaikum...

Kunyit.png
Edited by Canva

APA yang menarik dari daun kunyit? Daun kunyit ini dikenal juga dengan nama daun kunir. Di pasar-pasar banyak dijual daun ini sebagai rempah-rempah dan bumbu masakan. Saya tak tahu entah sejak kapan itu berlaku. Namun, yang pasti, sejak saya suka berkebun, daun kunyit selalu menarik untuk saya tanam. Tak jelas alasannya untuk apa.

Tapi, hanya ada satu jawaban. Ketika memasuki era meugang, ada masakan membutuh "jasa" daun kunyit untuk menambah rasa. Atau bahkan sebaliknya. Yang paling sering itu saat masak daging rendang. Pernah suatu ketika, perlu daun kunyit. Beli di pasar sedikit malas. Jauh juga. Ingin minta ke tetangga, kebanyak tak punya.

Akhirnya, saya ke rumah tetangga yang berjarak puluhan meter. Di sana ada. Namun, daunya sudah kehilangan semangat hidup. Alias tidak subur. Mungkin karena kurang nutrisi dan mendapat siraman dari sang pemilik. Berawal dari cerita itu, akhirnya saya tergerak untuk menanam tanaman sayuran ini. Sebelumnya sudah pernah di tanam, tapi cara salah, sehingga tak pernah tumbuh. Meski sudah disiram cukup air.

20241002_100522.jpg20241002_100505.jpg
20241002_100544.jpg20241002_100514.jpg

Belajar dari banyak hal itulah, akhir saya ikut menanam kunyit. Tujuan utama, saat ada keperluan mendesak tak mesti harus lari ke pasar, apalagi ke rumah tetangga. Awal-awalnya, berjalan lancar. Saat dia sudah tumbuh subur, malah dia jadi kering sendiri, sebab tak ada diperlukan untuk kebutuhan dapur. Setelah itu, dipanen, lalu umbinya di simpan. Ada sepupu yang minta karena selera melihat hasil panennya. Nyatanya, dia tak kunjung mampir ke rumah.

Setelah saya simpan beberapa bulan, akhirnya dia saya tanam lagi. Kali ini saya manfaatkan pot yang tak terpakai. Dalam sebulan terakhir rutin disiram, dipupuk juga diberi micin. Agar daunya subur. Benarnya saja. Duan kunir itu kini tumbuh subur. Sangat menggugah selera untuk dipetak.

Tapi sayangnya, kalau dipetik malah tidak dimanfaatkan untuk kebutuhan dapur. Sebagai bumbu masakah. Pada dasarnya, daun kunyit punya banyak manfaat untuk menjaga kesehatan tubuh, antara lain: menjaga kesehatan jantung, merawat kesehatan gigi, mengurangi radang sendi, mengatasi nyeri dada dan menurunkan tekanan darah. Begitu tertulis dalam beberapa refernsi yang saya baca. Usai semua urusan mengurus daun kunyit hingga menjemput anak ke sekolah.

Dari sini saya memetik pelajaran. Saat kita butuhkan dia tak pernah ada. Saat sudah banyak, malah menjadi tidak butuh. Sama seperti status WhatsApp saya sebelum-sebelumnya. Saat ke-perlu-an tak bisa [ikut], saat bisa [ikut] sudah tidak ada ke-perlu-an. Begitulah hidup.


Ada Kunyit Malah Minum Jahe


Pukul tiga sore saya berpindah tempat. Kali ini ke Warung Kopi Nyak Mad. Di sana ada juga ramuan serai jahe madu. Ramuan ini baru seminggu terakhir terpampang di daftar menu. Karena itu, saya ingin mencobanya. Memang, selain kunir, saya juga ada menanam jahe di pekarangan samping. Hanya ada dua karung saja. Belum bisa dipanen. Umbinya masih kecil-kecil.

Karena itu tak dipanen-panen. Saya malahan ingin membelah umbinya. Untuk diperbanyak dan ditanam dalam planter bag serta bendengan. Itu akan dilakukan segera. Dan, semoga ke depan bisa menjadi bahan material untuk postingan di sini juga. Tidak dipanen karena umbinya kecil. Kasihan.

20241002_160335.jpg


20241002_160415.jpg

Karena itu, saya membiarkan dia berumbi besar, baru kemudian dipanen dan dimanfaatin untuk ramuan obat. Salah satunya yang untuk minuman. Bahkan, di areal kecil ini juga ada serai yang sudah mulai tumbuh kembali. Akan sangat menarik, jika semua kombinasi tanaman obat-obatan itu bisa tumbuh dengan subur. Foto selfie di Nyak Mad. --->>


Kita tinggalkan sejenak masalah tanaman. Saya fokus di warung kopi ini untuk menonton pertandingan Liga 2 2024/2025. Ada duel Persiraja Banda Aceh menghadapi tuan rumah PSKC Cimahi. Pertandingan berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Pertandingannya digelar pukul 15.00 Wib. Saat saya tiba, layar monitor masih sibuk dengan video klip "nyanyian pulau kelapa".

Kepada seorang karyawan Nyak Mat Kupi, saya request ambil live streaming. "Siapa main bang," tanya dia semangat. "Persiraja vs Cimahi," mendengar itu, mimiknya langsung bersemangat. Serius juga. Dari sini saya tahu, dia itu suka bola juga. Terbukti, meluncur pertanyaan-pertanyaan lain kemudian. Khususnya Persiraja dan bola. Nyatanya, duel yang ditunggu-tunggu tak ada siaran langsungnya.

Di aplikasi vidio, malah yang ada laga lain, salah satunya PSMS Medan versus Bekasi FC. Saya pun minta dia ambil siaran itu saja. Pasalnya ada pemain kita Aceh di sana. Kiper PSMS Fakhrurazi Kuba namanya. Dia mantan pemain Persiraja dan Semen Padang juga. Jadilah saya menonton laga ini sambil membuat postingan.

"Sudah menang Persiraja 2-0," tiba-tiba sebuah suara masuk. Ternyata si karyawan tadi mengabarinya. Dia menonton di live Instagram penonton Aceh yang ada di lokasi. Dia pun ikut senang. Hingga 95 menit kemudian, hasil akhirnya diketahui, Persiraja Banda Aceh menang telak 3-0 atas Cimahi. Ini luar biasa. Kemenangan tandang kedua musim ini. Sebelumnya menang 4-2 atas Persikabo 1973.

Pukul enam sore saya meninggalkan Nyak Mad Kupi. Menjemput Duo Ge pulang mengaji. Lalu, saya pun berisitahat hingga malam berkelebat. Terima kasih sudah membaca postingan saya.

*****

10 % payout to @steem.amal

Thanks to Steemian friends and the Steemit Team who always support me. I really appreciate it.

*****

Achievement-1

Salam @Munaa

04/10/2024

Sort:  

Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.

 11 days ago 

Thank you so much

 11 days ago 

image.png

Curated by : @lirvic

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.16
JST 0.029
BTC 65337.35
ETH 2583.21
USDT 1.00
SBD 2.67