Assalamualaikum...

_{Edited by Canva}

ADA sedikit kerusakan pada sistem. Sistem komputerisasi. Hal ini membuat saya resah dan gelisah. Soalnya, beberapa teknisi yang sudah menjadi langganan, tak bisa membuka jasa servis. Saya tak bisa bekerja. Sampai-sampai, tanggal empat November itu tanpa postingan, tak selera mengambil dokumen.

Satu hari kemudian. Angin pagi sudah sedikit cerah. Rekan yang menjadi dokter komputer sudah kembali. Sejak pagi, usai mengantar anak-anak ke sekolah, saya standby. Selesai urusan domestik, selanjutnya seperti biasa. Menikmati teh dan setumpuk berita. Lalu, menuntaskan urusan perkebunan.

Pukul sepuluh lewat empat puluh, saya kembali ke MK kopi. Di sana, Zaki sudah menunggu. Dia yang akan membenahi beberapa persoalan. Meski belum kelar, tapi setelah jadwal pulang sekolah, semua tuntas. Kami bergegas pulang. Pukul setengah tiga, harus berangkat lagi. Mengantar keduanya ikut les.

Usai mereka masuk kelas, baru saya menuju ke rumah mantan Ketua DPRK Banda Aceh Farid Nyak Umar. Saat saya tiba dia dalam agenda pertemuan dengan ibu-ibu di pondok dalam rumah. Mereka sedang belajar membuat bonsai. Rencananya ada pelatihan tanaman hias.

Tanaman bonsai koleksi Farid

Kata Farid, akhir pekan ini, dia akan membuat pelatihan membuat tanaman hias buat ibu-ibu se Kecamatan Kuta Alam. Pesertanya sekitaran 40 orang. Setiap kampung, masing-masing dua peserta. Berarti ada 20 kampung. Pelatihan skill ini akan berlangsung selama dua hari. Kabarnya, akan berlangsung di Popia Garden, Pango Raya.

Untuk membahani peserta, akan datang pemateri dari Jawa Barat. Menurut dia, pelatihan ini akan benar-benar bermanfaat bagi ibu-ibu untuk menambah pengetahuannya dalam dunia tanaman hias. Apalagi, sebagian ibu-ibu selama ini sudah mulai membuat tanaman hias. "Alhamdulillah sudah ada yang menghasilkan," ujar dia.

Farid sendiri, selain sebagai politisi, dia juga seorang kolektor bonsai. Ada puluhan koleksinya. Dia pun menyebutkan jenis-jenis bonsai secara baik. Sayangnya, saya yang alpa mencatat nama-nama bonsai yang disebutkan tadi. Termasuk dalam bahasa latinnya. Di bawah ini koleksi-koleksi yang dipacang di halaman rumahnya.

Jujur saja, melihat bonsai ini memang menarik bagi saya. Tapi, saya memang lebih suka dengan tanaman lainnya. Selama ini saya sudah buktikan. Menanam bonsai akan menguras kas dan lainnya. Sejauh ini saya memang belum ada minta dengan bonsai, kecuali kalau bonsai itu kita bikin sendiri dari kecil. Di antara koleksi bonsai Farid, katanya ada yang sudah berumur 40 tahun. Hampir sebaya kita.

Ketika suara azan Ashar berkumandang, saya pamit. Menjemput Duo Ge pulang dari les. Cuaca mendung berat membuat saya tidak mampir lagi masjid terdekat. Kami langsung tancap gas pulang. Separuh perjalanan, gerimis sudah mulai jatuh. Tiba di kawasan Pango Deah, makin lebat. Kami pun berhenti sesaat di doorsmeer yang ada di pinggir jalan. Tak jauh dengan Syabab Kupi, tempat sesekali nongkrong di sini.

Pukul lima lewat tiba kembali di rumah. Setelah itu, saya istirahat sejenak. Mata terlalu berat untuk diajak keluar. Sampai-sampai tak ada penyiraman hari ini. Hingga malam tiba, saya masih malas keluar. Selesai shalat Magrib pun melanjutkan mengistirahatkan badan dan mata.

Terima kasih sudah membaca postingan saya.

*****

10 % payout to @steem.amal

---

Thanks to Steemian friends and the Steemit Team who always support me. I really appreciate it.

*****

Achievement-1

Salam @Munaa

_6/11/2024