BETTER LIFE-THE DIARY GAME (SENIN/ 21-06-2021). MENGANTAR PARA CUCU WALED UNTUK LIBURAN SESAAT.

in Steem SEA3 years ago

Di suatu siang saya melakukan pekerjaan, membuat atau lebih tepatnya membetulkan kandang kambing, bersama kawan saya tgk Tu, setelah itu saya pulang kebilek untuk beristirahat, dan asar pun tiba, membuat saya pergi ketempat wuzu' dan melakukan solat asar di bilek.

Selesai melakukan kewajiban, saya pergi untuk beraktifitas sore, yaitu menyiram tanaman, pas saya sudah sampai di tempat penyiraman, saya di panggi oleh Ubayya untuk menyemprot baja tanaman ke pohon yang udah agak layu, dan saya pun dikasih vitamin tanaman tersebut, dan saya menyimpannya karena emang saat itu ngak baik untuk disiram.

IMG_20210620_184942.jpg

IMG_20210620_184935.jpg

aktifitas sore

Seusai penyiraman, sedang-sedang saya bersantai di bilek saya mendapat telpon dari seorang kawan, atau cucu dari waled sendiri, untuk mengajak saya menemaninya menyetir mobil pergi ke Banda Aceh untuk represing ketempat-tempat wisata disana, saya pun mandi lalu melakukan solat magrib, dan seusai solat asrar sampai kedayah lalu saya pun bersiap-siap lalu pergi bersama asrar.

Di perjalanan kami banyak bercerita tentang seputar hal-hal mobil dan kegiatan mengajar dan belajar di dayah masing-masing, dan asrar menetap di dayah nya sendiri di Alue bilie Aceh Utara, dan sesekali di tegur oleh mik, atau bunda cut, yaitu anak dari waled Nuruzzahri, atau waled kami yang menikah dengan baba zuhdi ketua dari kampus STIS ummul ayman, beliau sangat antusias dengan laju mobil yang di kendarai oleh anak nya sendiri.

Jam 9:00 kami sampai di banda Aceh, dan kami bermalam di dayah madaniah, atau dayah abiya hatta yang dulu pernah menuntut ilmu di samalanga juga, dan kami nginap disana karena bunda cut sendiri kepada istri Abiya hatta adalah kakak kandung sendiri, dan setelah sampai disana dengan menurunkan barang bawaan bunda cut, saya dan asrar pergi untuk menikmati suasana kota Banda Aceh saat malam, dan pas kami berkeliling untuk mencari warung kopi, kami melihat semua warung disana udah pada tutup, karena emang lagi covid dan di berlakukan jam malam, dan kami melihat ke suatu Indomaret yang disediakan tempat untuk duduk, saya pun duduk disana sambil memesan kopi yang telah disediakan disana.

IMG_20210620_231011.jpg

sampai di dayah Abiya

IMG_20210620_233233.jpg

ngopi di indomaret

Setelah selesai menikmati suasana disana saya pun pulang ke dayah Abiya untuk beristirahat, pagi sekali saya terbangun pas di musalla dayah tersebut lagi membaca wirit yang ciri khas mereka disana, dan saya pun pergi untuk mengambil wuzu' dan melakukan solat subuh di bilek yang berada disana, dan setelah usai berwirit tiba bagi murid disana untuk naik ngaji, saya pun melihat guru disana pada naik ngaji bersama Abiya, dan saya pun naik ngaji bersama Abiya, dengan kitab mahalli dan mantiq.

Seusai mengaji bersama Abiya, kami pun berangkat untuk sarapan pagi di tempat warung terdekat disana, dan sambil bercakap-cakap bersama guru disana yang menanyakan tentang pembelajaran di dayah ummul ayman, dan di dayah abiya sendiri sedang diterapkan metode pembelajaran AL Miftah dari jawa sana, dan pas saat itu sedang ada guru yang di utus dari al miftah ke dayah Abiya tersebut, dan kami pun berbagi solusi dan motifasi tentang metode pembelajaran tersebut.

Jam pun menunjuki 8:30 waktu bagi para santri disana untuk naik ngaji bersama gurunya masing-masing, dan saya pun pulang ke dayah seusai sarapan, dan mandi untuk menyegarkan badan, karena beberapa saat lagi tugas ku sebagai sopir udah masuk, yaitu mengantar para cucu waled untuk bermain-main di seputar kota Banda Aceh, setelah beberapa saat mandi saya pun melaksanakan tugas sebagai sopir, dan melajukan mobil ke suzuya disana untuk para cucu waled bermain time line, atau game yang ada di suzuya tersebut.

Kami pun setelah mengantar mereka ke suzuya, kami pergi ke bengkel mobil untuk membuat turbo timer mobil tersebut, karena mobil asrar sendiri memakai bahan bakar bio solar, kalau mobil solar tak baik untuk mematikan mesin begitu saja setelah berpergian, maka denga ada nya turbo timer itu maka kita dapat mengatur berapa menit mobil akan mati dengan sendirinya. Kami pun pergi ke Peunayong tempat pembuatan mobil paling banyak, dan setelah menemukan tempat yang pas kami memerkir mobil lalu menyuruh mereka untuk membuat timer tersebut, setengah jam kemudian mereka menyelesaikan tugas tersebut dan dapat dipakai dengan sempurna.

IMG_20210621_113637.jpg

membuat turbo timer mobil

Kami pun kembali ke suzuya untuk mengambil para bocil untuk pulang kedayah Abiya, dan karena waktu yang mepet, kami pun mengambil inisiatif untuk langsung pulang, dan kami pun pulang melalui jalan tol Sibanceh, sesampai ditol saya cek in lalu melaju mobil sekencang-kencangnya karena emang posisi tol yang jalan nya luas dan tak ada hambatan, dan saya melajukan mobil dengan kecepatan 160 km/p, dan karena saking cepat nya kami tiba di ujung tol yang berada di kota Jantho, dan pas disana bunda cut mengajak kami untuk pergi ke kebun binatang, tapih sayang sampai disana ternyata tutup di hari senin dan jum'at.

Dengan sedikit kecewa kami pun pulang dan mampir di sare untuk sarapan siang, dan terus melajukan mobil hingga sampai di dayah saya tercinta, setelah saya turun dari mibil asrar pun langsung menancap gas untuk pulang ke dayahnya, dan saya pun sampai di dayah tercinta dengan kegiatan seperti biasa lagi. Sekian.


SALAM @Murtaza97
📷 PictureSmartphone
ModelOnePlus3
Android9
Photographer@murtaza97
EditLightroom
LocationAceh, Indonesia

Coin Marketplace

STEEM 0.27
TRX 0.11
JST 0.031
BTC 67851.83
ETH 3772.50
USDT 1.00
SBD 3.61