Climb the top of Geureudong mountain

musmuliandi (45)in #adventure • 7 years ago (edited)

On Saturday 24 March I and a group of 10 people traveled to the top of Mount Geureudong, using Toyota Hardtop in the 70s with the aim of conducting site survey for coffee breeding program and land location for Sawmil industry.

That morning we gathered at the coffee shop Dr.Coffe intersection Buloh cunda lhokseumawe, after gathering exactly at 8 am we continue the journey by using 3 cars, 1 unit Avanza car, 1 unit Extril headstones, 1 unit Toyota Toyota Hardtop 70s , when we go together we stop at gas station Blang panyang refuel fuultank in car and for reserve preparation we provide 2 pieces of oil jergen as fuel preparation for return time, because long journey to Geureudong mountain top forest.

After refueling we continue our journey to KKA-Beuner Meriah Street, arrived at KM. 33 we stopped at the stall of the former GAM regional commander 1 of Bang Makfan, it turned out that until we were there, we had been awaited by the local village leaders and the guides. We are shopping for food preparations there, ordering 20 packs of rice, 2 boxes of mineral water, cigarettes and other snacks.

All the preparations have been fulfilled. We continue our journey accompanied by village leaders and guide by using Toyota's Toyota hartop car, 1 unit of our own car brought from khokseymawe and another car we rent in km. 33 while our car Avanza and Extril we leave at Makfan bang stall, because these two cars we can not bring the mountain forest.

Our journey from km.33 KKA road to Geureudong mountain top forest with 15 kilometers distance using GPS, with road conditions are very tiring, roads that send many challenges, muddy roads, through 4 rivers, up the mountains with high, this is a journey so challenge.

I km before reaching our location was struck by the fall of trees on the road, the tree is very big, when the fallen tree distance from us is only about 200 meters, due to the fallen tree we have to stop continuing the journey by using the car, because the tree falling right crossing the road we passed, finally we decided to rest for a while while enjoying lunch in the middle of Geureudong peak forest.

After we finished lunch we decided to continue the journey until the foot landing, even though the car has not passed it we still have the spirit to get to the location though must be willing to continue the journey by walking about 1 km by climbing the mountain. Apparently climbing on foot is very tiring even if only 1 km.

Arriving at our location we made measurements and servey turns out that the location is very suitable to make coffee breeding for the needs of coffee plantation Peusaboh Hate farmer group that will be opened in the near future, with a land area of 2,000 hectares.

After the survey the time has been shown at 5 pm, then we decided to continue the journey home by foot back to the place where the tree falling down the road that was, because the vehicle we used was stored there, to the car we went home. 1 km on the way home it rained heavily down until we were wet, really heavy challenge, the most painful again our car was damaged on the way home can only travel only 7 km.

Half the way home, initially only one car damaged and we left the car in the middle of the forest, then we rolled up the other car, so we continue the journey back, it was really unfortunate again, the second car also suffered the same fate , that is broken too .. we try to fix until 7 pm tenyata can not also.

We took a short break while enjoying the snacks, we finally decided to leave the other car and continue the journey home to walk 4 km to KKA road.

It's a very tough challenge to get through the mountains and through the river on foot to get to the Makfan bang stall, in our journey very frightened by seeing the tiger through the road we passed, the tiger was not disturbing us, the tiger just passing by, even though the tiger just passing by we are so frightened especially with our physical condition is very tiring, it's no longer possible we get ditujuan, already very tired and coupled with feelings that have been frightening.

But never give up we continue the journey and finally get to the right destination at 11 pm with heavy rain conditions. Warung bangfan is still open, apparently deliberately waiting for us to arrive, we finally sorted out and enjoy another cup of coffee at the restaurant
again at the stall. Hours have shown 12 o'clock at night we took the Avanza and Extril car that we left earlier and continue to go back to Lhokseumawe.

This is the story and experience of the challenge of our journey to the top of Geureudong mountain.

### Indonesia Langgue

Hari Sabtu tanggal 24 Maret saya beserta rombongan dengan berjumlah 10 orang, melakukan perjalan menuju puncak gunung Geureudong, dengan mengunakan mobil Toyota Hardtop tahun 70-an dengan tujuan melakukan survey lokasi untuk program pembibitan kopi dan lokasi lahan untuk industri Sawmil.

Pagi itu kami berkumpul di warung kopi Dr.Coffe simpang Buloh cunda lhokseumawe, setelah berkumpul tepat pada pukul 8 pagi kami melanjutkan perjalanan dengan mengunakan 3 mobil, 1 unit mobil Avanza, 1 unit mobil nisan Extril, 1 unit mobil Toyota Hardtop tahun 70-an, saat berangkat beriringan kami berhenti di SPBU Blang panyang mengisi bahan bakar fuultank di mobil dan untuk persiapan cadangan kami menyediakan 2 buah jergen minyak sebagai persiapan bahan bakar untuk waktu pulang, karena perjalanan jauh ke hutan puncak gunung Geureudong.

Selesai mengisi bahan bakar kami melanjutkan perjalanan menuju jalan KKA-Beuner Meriah, sampai di KM. 33 kami berhenti di warung mantan panglima GAM daerah 1 yaitu Bang Makfan, ternyata sampai kami disana telah ditunggu oleh tokoh desa setempat beserta pemandu jalan. Kami belanja persiapan makanan disana, memesan nasi bungkus 20 buah, air mineral 2 dus, rokok dan makanan ringan lainya.

Semua persiapan telah terpenuhi kami melanjutkan perjalanan didampingi oleh tokoh desa dan penunjuk jalan dengan mengunakan mobil ofround Toyota hartop, 1 unit mobil kami sendiri yang dibawa dari khokseymawe dan satu lagi mobil kami sewa di km. 33 sedangkan mobil kami Avanza dan Extril kami titipkan di warung bang Makfan, karena kedua mobil ini tidak mungkin kami bawakan kehutan gunung tersebut.

Perjalan kami dari km.33 jalan KKA menuju kehutan puncak gunung Geureudong dengan jarak tempuh 15 kilometer menggunakan GPS, dengan kondisi jalan sangat melelahkan, jalan yang mengutus banyak tantangan, jalan yang berlumpur, melewati 4 sungai, menaiki gunung2 dengan tinggi, ini perjalan yang begitu menantang.

I km sebelum sampai kelokasi kami dikejutkan dengan tumbangnya pohon di jalan, pohon tersebut sangatlah besar, saat pohon tumbang jarak dari kami hanya sekitar 200 meter, akibat pohon tumbang tersebut kami harus berhenti melanjutkan perjalan dengan mengunakan mobil, karena pohon tersebut tumbang pas melintangi jalan yang kami lewati, akhirnya kami memutuskan untuk beristirahat sebentar sambil menikmati makan siang di tengah hutan puncak gunung Geureudong.

Setelah kami selesai makan siang kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan kaki sampai kelokasi, walau mobil sudah tidak melewatinya kami tetap semangat harus sampai ke lokasi walau harus rela melanjutkan perjalan dengan berjalan kaki sekitar 1 km dengan mendaki gunung. Ternyata mendaki dengan berjalan kaki tersebut sangat melelahkan walau hanya 1 km.

Sampai di lokasi kami kami melakukan pengukuran dan servey ternyata lokasi tersebut sangatlah cocok untuk membuat pembibitan kopi untuk kebutuhan perkebunan kopi Kolompok tani Peusaboh Hate yang akan dibuka dalam waktu dekat ini, dengan luas lahan 2.000 Hektar.

Selesai melakukan survey waktu telah menunjukkan jam 5 sore, lalu kami memutuskan melanjutkan perjalan pulang dengan berjalan kaki kembali ketempat rebahnya pohon melintangi jalan yang tadi, karena kendaraan yang kami gunakan tadi menyimpan disana, sampai ke mobil kami langsung pulang. 1 km dalam perjalan pulang hujan turun dengan lebat sampai kami basah kuyub, sungguh tantangan yang bertubi-tubi, yang paling menyakitkan lagi mobil kami rusak di jalan pulang hanya bisa menempuh perjalanan cuma 7 km.

Setengah perjalan pulang, awalnya hanya satu mobil yang rusak dan kami meninggalkan mobil tersebut di tengah hutan, lalu kami beramai-ramai menaiki mobil yang satu lagi, sehingga terus kami melanjutkan perjalanan pulang, ternyata sungguh malang lagi, mobil yang kedua juga mengalami nasib yang sama, yaitu rusak juga.. kami coba memperbaiki sampai jam 7 malam tenyata tidak bisa juga.

Kami beristirahat sejenak sambil menikmati makanan ringan, akhirnya kami memutuskan untuk meninggalkan mobil yang satu lagi dan melanjut ya perjalan kaki menuju pulang dengan jarak 4 km menuju jalan KKA.

Ini tantangan yang sangat berat harus melewati gunung2 dan melewati sungai dengan berjalan kaki untuk sampai di warung bang Makfan, diperjalanan kami sangat ketakutan dengan melihat harimau melewati jalan yang kami lewati, harimau tersebut ternyata tidak menggangu kami, Harimau itu hanya sekedar lewat, walaupun harimau itu hanya sekedar lewat kami begitu ketakutan apalagi dengan kondisi fisik kami sudah sangat melelahkan, rasanya tak mungkin lagi kami sampai ditujuan, sudah sangat lelah dan ditambah lagi dengan perasaan yang sudah menakutkan.

Namun pantang menyerah kami terus melanjutkan perjalan dan akhirnya sampai ke tujuan tepat jam 11 malam dengan kondisi hujan deras. Warung bangfan tersebut ternyata masih di buka, rupanya sengaja menunggu kami sampai, akhirnya kami beres dan menikmati secangkir kopi lagi di warung tersebut. Jam telah menunjukkan jam 12 malam kami mengambil mobil Avanza dan Extril yang kami titipkan tadi dan terus melanjutkan pulang ke Lhokseumawe.