Sebuah renungan hati
Mendung di ambon,hujan di bandung
Orang berlindung,di bawah petir
Rindu hatiku,tak kan terbendung
Berdenyuet jantung,seperti nuklir
Wajah yang bersih,putih nan tepung
Banyak yang sanjung,kamu di naksir
Terucap cinta, bernada santun
Bagai di minum,madu secangkir
Walau kesana,tak kan ku kunjung
Ku ucap pantun,sebuah SYAI'R
Karna pertanda,aku meunamun
Izin ku cium,di tengah BIbir,,?Kheuk
Malam terbayang,siang termenung
Waktu ku senyum,keluar ilir
Kapan kah kita,dinda seupayung
Tinggal sebubung,tempat menghampir