Menanam Bayam dan Cabai di Lahan Kosong Desa Serbajaman Tunong

Assalamu'alaikum sahabat steemians terkasih.

senang sekali bisa kembali menyapa anda di komunitas berita hangat ini. saya masih ingin bercerita dengan warna seragam baju yang sama hehehe. kegiatan kami semasa mengabdi di masyarakat.

pada hari itu seperti biasa kami bangun pagi melaksanakan sholat subuh, dilanjutkan dengab ritual ke WC umum yang ada di menasah. awal pagi kami mengisi perut dengan nasi hangat putih dan telor dadar. program kerja kami pada hari ini yaitu menanam bayam dan cabai. Ninda sudah tidak asing dengan rangkaya, dulu ninda sering melewati jalan ini habis pulang kuliah kemudian mampir di rumah bu ipit. Teman Ninda mempercayakan Ninda untuk keluar membeli segaka perlengkapan. pagi ini kami keluar untuk membeli bibit bayam, bibit cabai dan polybag. jarak yang harus ditempuh lumayan jauh sekitar 10 hingga 15 menit, sebenarnya bukan jarak yang jauh namun jalan menuju nya lumayan susah. banyak lubang besar dan bebatuan yang tidak rata menghambat kami untuk sampai dengan cepet ketempat tujuan yang kami harapkan. Namun itu tidak kami jadikan masalah, justru kami menikmati suasana alam yang asri tanpa polusi, sejuk dan menenagkan.

Proses Penanam Bayam dan Cabai

Setelah membeli perlengkapan untuk tanaman akhirnya kami pulang dan bergerak bersama-sama untuk menanam bayam dan cabai. Awal mulanya kami menyiapkan media tanam untuk bayam. kami membuat bukit- bukit kecil berjumlah 5 agar bayam mudah ditanam. ketua dan wakil ketua mengumpulkan baja di kandang sapi milik tetangga sebelah. tetangga sebelah rumah pak gechik ini sangat baik. tidak hanya memberikan baja namun beliau juga mengarahkan kami bagaimana cara menanam bayam dengan baik. Proses penanam bayam yang kami lakukan secara rinci yaitu:

1. menyediakan media tanam
2. memasang pagar untuk melindungi bibit dari patokan ayam
3. mencampurkan bibit bayam dengan pasir agar tumbuh nya merata dan tidak bertumpuk
4. menyiram tanaman dan mencabut rumput yang tumbuh

Selanjutnya kami memilih bibit cabai, berbeda dengan bayam bibit cabai kami tanam dalam polybag agar lebih cepat tumbuh dan mudah dirawat. Adapun proses penanamannya yaitu

1. Masukkan tanah ke dalam polybag secukupnya
2. Menaburi dua atau tiga Bibit ke dalam polybag yang telah terdapat media tanah
3. Meletakkan di tempat yang aman dan harus terkena sinar matahari

Setelah kami melakukan penanaman kami melakukan gotong royong di samping rumah nenek. Kami membersihkan media tanah dan membersihkan sedikit batang ubi yang sudah menjalar dan tumbuhnya sudah tidak teratur. Daunnya kami manfaatkan untuk makan siang hari ini, rencananya mau di buat lalapan terasi.

Kegiatan Rutin Mengajari Anak Ngaji
Matahari mulai naik, cahayanya melotot ke seluruh badan kami, kami pun bergegas meninggalkan kebun dan menuju kekamar mandi untuk bersih-bersih seraya menyiapkan makan siang. setelahnya kami istirahat sebentar untuk melepaskan lelah. jam 2 anak-anak desa sudah mulai mengaji. dengan kesadaran penuh walaupun tubuh sangat lelah kami tetap bangun untuk mengajari anak-anak di pengajian.

Ninda takjub dengan pola ajar bit nah( umi yang mengajari anak-anak mengaji) beliau luar biasa dengan jumlah anak yang sangat banyak beliau mampu mengajarinya dengan baik. mulai dari anak tk Sd SMP hingga SMA. pengajian berlangsung jam 14.30 ummi mengajari Al-Quran dan tajwid nya. kemudian memberikan soal yaitu mencari hukum mad yang ada dalam Al-quran. Ummi juga sering memberikan PR untuk dikerjakan dirumah. hal ini akan melatih anak untuk mengingat pelajarannya dan membiasakan menulis tulisan arab. untuk anak-anak kelas rendah umi memberikan PR menulis kembali ayat yang sudah mereka kuasai. Masyarakat Tabarakallah Allahumma baarik. Pantas saja anak-anak di desa ini sangat pintar dan rajin. Masuk ngaji setengah tiga tapi mereka sudah ada di tempat jam 1 siang. luar biasa keinginan mereka dalam mempelajari ilmu agama. Jam 04.00 sore Waktunya salat ashar anak-anak diarahkan untuk melaksanakan salat berjamaah. kemudian berdoa bersama dilanjutkan dengan berbaris yang rapi lalu menyalami gurunya.

Produktif Hingga Menggiling Tebu

Sore hari kami semua mandi dan berangkat kerangkaya untuk mangantar tebu hehehe. tebu ini telah dibersihkan oleh sebagian anggota kelompok kami yang lain. saatnya anak pupdok beraksi 😭 btw untuk pertama kalinya Ninda kembali memberanikan diri membawa motor supra. motor supra ini manual dan harus paham tata cara naik-turun gigi. dengan perlahan Rafika kawan Ninda mengajari hingga Ninda bisa. pencapaian di KPM. bisa bawa motor heheheh. Baik saatnya kami mengantar kebun yang lumayan berat ini subuh ini akan digiling menjadi air. Ternyata ada tiga bungkus air tebu. 1 bungkus untuk kami satu bungkus untuk pemilik tebu dan satu bungkus lagi untuk pak gechik.

Hari mulai gelap, kami pun pulang setelah membeli dimsam, Kebab, jeruk yang sudah pasti milik Ninda dan beberapa makanan titipan kawan lainya.
malam kami ditutup dengan segelas tebu yang dipadukan dengan es batu serta jajan yang telah kami belikan. selesai sholat insya kami langsung munggulurkan ambal untuk tidur. selamat istirahat