The Diary Game-Better Life (Rabu 14 Juli 2021)

Dear, sahabat steemit!
Saat merangkum diary ini, ada rasa-rasa kecewa berkecamuk dalam diri. Kecewa pada diri sendiri, kecewa menyadari betapa besar kungkungan nafsu yang membelenggu diri ini. Aku begitu susah menahan diri terhadap makanan. Itulah yang terjadi sepanjang hari ini.

Mencoba mengingat rekam jejak aktifitas harianku dalam seminggu ini, aku berkesimpulan bahwa bergadanglah penyebab nafsu makanku yang begitu melonjak akhir-akhir ini. Begitu pun hari ini.

Pagi-pagi sekali begitu turun ke dapur aku langsung mengeksekusi "boh itek peuleumak" titipan @nurulsalwa. Tak tanggung-tanggung, semuanya berjumlah 10 butir. Kalau ditanya siapa yang akan mengkonsumsi "boh itek peuleumak" sebanyak itu, jawabnya buat makan bersama "genks raya boh sapai" yang sudah siap dengan bekal nasi putih sesuai dengan kesepatan di grup WA semalam. Bukan sekali kegiatan begini kami lakukan, bahkan bisa di bilang sering.

Masih ingatkah dengan buah-buahan yang ku pamerkan di diari sebelumnya? Buah-buahan tersebut telah menjelma dalam bentuk rujak manis (sayang lupa terdokumentasi) dan telah "mengademkan" diri di kulkas. Komando untuk menyiapkan gelas minumnya pun telah tayang di grup WA. Intinya hari ini bakal ada party nasi dengan menu "boh itek peuleumak" plus rujak manis di sekolah. Namun ada satu hal yang mengganjal di pikiranku, bagaimana mengantisipasi bekal sebesar bakul jualan dengan scoopy merahku sementara jalan yang ku tempuh dari rumah ke sekolah juga lumayan menantang. Sekejap ku putuskan untuk memanfaatkan keahlianku dalam "mencako" bang suami untuk mengantarku ke sekolah hari ini.

Acara "meuramien" dengan menu "kuah leumak boh itek" di kantor dewan guru hari ini.

Tanpa menunggu lama pasukan "raya sapai" sudah terkoordinir kompak di sekeliling "kuah boh itek leumak" dan rujak manis yang lumayan berat saat ku jinjing tadi. Lumayan banyak dan alhamdulillah memadai untuk dinikmati oleh sekitar 20 orang reman-teman lain yang kebetulan ada di kantor guru saat itu. Segera acara "meukhanduri" dadakan dengan menu tersebut di atas berlangsung dengan ceria. Hingga bel masuk kembali ke kelas berbunyi barulah satu persatu menjauh dari meja makanan itu.

Aktifitas berikutnya berlangsung normal seperti biasa. Selesai melaksanakan tugas mengajar kami langsung menuju rumah masing-masing, beristirahat memulihkan tenaga yang digunakan untuk beraktifitas dari pagi. Aku sendiri juga langsung pulang. Tak ada acara kaluar lagi sampai azan magrib berkumandang. Aku sempat memastikan sisa lauk untuk makan malam juga masih ada. Jadi tak perlu lah sore ini beraktifitas di dapur karena tadi pagi menu yang disiapkan sengaja di lebihkan untuk kebutuhan makan hari ini.

Acara makan-makan memang selalu sukses menceriakan wajahku.😀

Ternyata semua tak seirama sebagaimana rencana awal. Meski sebelum sholat isya kami sudah menyantap makan malam namun entah siapa yang memulai tiba-tiba timbul keinginan untuk makan bakso. Sekejap kami meluncur dan tiba di Bakso Koko di pusat Kota Lhokseumawe. Steemian asal Lhokseumawe tau betul lah ya bagaimana kredibilitas bakso satu ini bagi masyarakat sekitar. Lumayan ramai. Tapi karyawan di situ sangat sigap hingga seramai inipun kita tak perlu menunggu lama untuk bisa menyantap sajian bakso mereka. Tentu momen ini juga tak luput ku abadikan malam ini. Setelah menyelesaikan urusan pembayaran kami beranjak pulang.

Saat tulisan ini selesai ku tuangkan, beberapa kali aku men-scroll ulang isi diary ini. Yang tampak.di dokumentasi hampir 100% menu makanan atau acara makannya. Tuhannnn.....aku pengen kurus. Aku pun tidur membawa impian tersebut.

Terima kasih @anroja @ernaerningsih @radjasalman @nazarul @el-nailul @heriadi @muzack1 @puncakbukit atas segala bentuk dukungannya selama ini. Terima kasih juga seluruh teman-teman anggota komunitas steem SEA. Aku bangga dengan kebersamaan kita di komunitas ini.

Regards

@naniarmansyah