Tanggungjawab Bersama

in #esteem6 years ago

image
Apa yang anda pikirkan disaat bencana banjir terjadi jika anda sebagai korban dari bencana ekologis tersebu? Setelah masa emergency, tentunya anda dan banyak pihak lain mencari atau setidaknya membicarakan terkait faktor penyebab terjadi bencana banjir itu. Pandangan dan pemikiran utama akan faktor apa tentunya mengarah dan terpikirkan kondisi alam yang terjadi kawasan hulu sungai. Ada apa di sana, bagaimana kondisinya, dan ikut mempersalahkan orang-orang yang bermukim di hulu.

Mereka tidak menjaga hutan, mereka melakukan perambahan, ilegal logging, pembukaan lahan perkebunan, kegiatan pertambangan, dan beragam caci maki lainnya yang dianggap sebagai penyebab terjadi bencana banjir.

Pertanyaan kemudian, benarkan demikian? Jawabannya, tergantung kita lihat dari sisi mana dan sudut pandang mana.

Tulisan singkat ini tidak pada menghukum kondisi, akan tetapi mencoba menguraikan terkait tanggungjawab bersama dalam menjaga lingkungan agar terhindar dari beragam bencana ekologis, termasuk bencana banjir.

Terkait bencana banjir, selain faktor kondisi kawasan hulu, juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lain. Seperti kondisi fisik sungai, bantaran sungai, dan perilaku manusia. Untuk menghindari terjadinya bencana ekologis banjir tidak hanya tanggungjawab masyarakat yang berada di kawasan hulu untuk menjaga hutan dan sebagainya. Masyarakat yang berada di kawasan hilir juga memiliki tanggungjawab yang sama untuk menjaga daerah resapan air agar tetap pada fungsinya.

Sepertinya menjaga fungsi rawa, menjaga sungai, membersihkan saluran dan drainase, dan menjaga saluran air dari pencemaran limbah sampah. Jika kedua tanggungjawab itu berjalan dengan baik, maka bencana banjir dapat diminimalisir.

Bencana banjir terjadi tidak selamanya karena faktor alam, akan tetapi ada campur tangan manusia di dalamnya.

Jika saat musim hujan atau curah hujan tinggi maka akan terjadi peningkatan debit air sungai. Sungai dengan kualitas fisik yang baik akan memudahkan laju air dan tidak meluap ke pemukiman warga. Sebaliknya, jika kondisi sungai rusak, sendimentasi, penting ih sampah dan limbah, maka akan menggangu laju air sehingga air akan meluap ke pemukiman warga.

Menjaga daerah resapan air sangat penting, termasuk dalam lingkungan rumah tangga. Halaman rumah yang di beton tidak baik untuk lingkungan, karena tidak mampu menyerap air permukaan. Sehingga air tersebut terbuat cuma-cuma ke saluran pembuangan, dan dampaknya debit air disaluran pembuangan akan meningkat. Jika daerah resapan air tetap dijaga, maka air permukaan akan diserap ke dalam tanah, dapat berfungsi bagai sumber air bersih dan untuk kebutuhan tanaman.

Hutan yang memiliki fungsi lindung sebagai daerah penyangga air wajib dijaga. Jika kawasan hutan rusak, maka akan berdampak negatif terhadap terjadinya sejumlah bencana ekologi, seperti banjir, kekeringan, dan longsor.

Untuk itu, masyarakat yang berada di kawasan hulu dan masyarakat yang berada di kawasan hilir sama-sama memiliki tanggungjawab untuk menjaga lingkungan agar sumber kehidupan dapat terjaga dengan baik.

Jadilah Pelopor Keselamatan Lingkungan Hidup di Aceh

Salam Adil dan Lestari