Jika berharap dengan memberi, anda akan berakhir kecewa
Mungkin anda pernah mendengar peribahasa yang mengatakan "jika anda melakukan kebaikan maka anda juga akan mendapatkan kebaikan." Hanya sebagian yang paham dengan makna yang tersirat dari kalimat bijak ini.
Dan cukup banyak yang salah mendefinisikannya. Mereka yang salah, mendefinisikannya, bahwa setiap kebaikan yang dilakukan pada orang lain kelak orang tersebut akan membalasnya.
Sungguh itu adalah sebuah persepsi yang salah. Apabila ketika kita membuat sebuah kebaikan pada orang lain maka kebaikan yang dimaksud sebagai balasan untuk diri kita belum tentu kita dapatkan dari orang tersebut, bisa jadi itu dari orang lain.
Melakukan kebaikan dan berharap dia akan juga melakukan kebaikan kepada diri kita saat kelak kita membutuhkan, maka anda hanya menunggu sebuah kekecewaan.
Misalnya ketika anda memberikan pinjaman kepada seorang, yang anda anggap akan mampu menolong anda, ketika anda sedang membutuhkannya, bukan karena sebuah keikhlasan untuk menabur kebaikan kepada sesama.
Maka anda sedang menabur bibit kecewa yang akan anda tuai kelak. Hal itu sangat lazim terjadi. Dan tentunya kasus semacam ini sering terjadi pada orang-orang dekat.
Sangat jarang, orang lain yang mungkin tidak mengenali anda memberikan sejumlah pinjaman secara cuma-cuma. Hanya pada orang-orang terdekat anda saja yang mungkin anda mendapatkannya.
Namun, sangat sering terjadi, ketika seseorang yang ditolong malah menjadi musuh dikemudian hari. Pernahkah anda mengalaminya? Saya sudah sangat kenyang dengan kasus semacam ini. Menanam padi namun menuai bumerang.
Namun apakah ditengah-tengah balasan yang tidak sesuai seperti harapann semua orang, lantas kita harus berhenti membantu, atau berhenti melakukan kebaikan kepada orang lain? Tidak, itu bukan alasan anda harus berhenti.
Tapi dengan sederet pengalaman yang telah didapatkan, anda harus mengubah persepsi tentang itu, jika dahulu anda memberi dan berharap, saat ini anda harus membaliknya, memberi dan melupakan.
Tidak salah dengan konsep tanam tuai. Meski terkadang yang kita tuai bukanlah pada pohon yang telah kita tanami. Kebaikan yang kita lakukan terkadang tanpa kita sadari Tuhan membalasnya dari orang lain.
Namun kebanyakan orang, karena berharap pada orang yang telah dilakukan kebaikan sehingga sama sekali tidak sadar bahwa kebaikan yang pernah diperbuatnya telah terbalas.