STREETPHOTOGRAPHY NGANGSAK PADI

Ngangsak Padi

---

---

Assalamualaikum wr wb... Good night all steemian friends? On this occasion I want to make a post about the rice harvest of West Bawa area!

Steemian friends ever heard the term Ngangsak? Jemikem's mother is doing it in the rice field of Gesing Village, Purwodadi District, Purworejo District. The middle-aged woman pushed or separated the grain of rice with straw.

Ngangsak used to do poor farm workers to get grain. They scavenge the grain on the leftover haystack. Jemikem and other suckers do not need to spend money on the activity.

They just need to work hard because the workers have to be able to sunbathe most of the day in the hot sun.

But the result is tolerable, Jemikem was able to bring home 20 kilograms of grain a day.

The grain is collected, ground into rice for family consumption, but some is sold to meet household needs.

---

---

Assalamualaikum wr wb... Selamat malam sahabat steemian semuanya? Pada kesempatan ini saya ingin membuat postingan tentang panen padi daerah Bawa Barat!

Sahabat steemian pernah dengar istilah Ngangsak? Ibu Jemikem ini sedang melakukannya di sawah Desa Gesing, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo. Perempuan paruh baya itu mengangsak atau memisahkan bulir padi dengan jerami.

Ngangsak biasa dilakukan buruh tani miskin untuk mendapat gabah. Mereka mengais gabah pada tumpukan jerami sisa panen. Jemikem dan pengangsak lain tidak perlu mengeluarkan uang untuk aktivitas itu.

Mereka hanya perlu kerja keras karena buruh harus sanggup berjemur hampir seharian di bawah terik matahari.

Namun hasilnya lumayan, Jemikem mampu membawa pulang 20 kilogram gabah sehari.

Gabah itu dikumpulkan, digiling menjadi beras untuk konsumsi keluarga, namun sebagian dijual untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga.

---

---