[Token Baru] 1 LBR = $0,3 USDT (Rp4810) - Mengapa prediksi harga LBR di masa depan sulit?

in #indonesia22 days ago (edited)

5% dari rewards posting ini adalah untuk @steem.amal

Screenshot_20240510-162912_TradingView.jpg
(Grafik oleh TradingView)

Beberapa alat analisis teknis mengisyaratkan bahwa harga Protokol Lybra (LBR) mungkin akan naik. Ultimate Moving Average (UMA) sempat anjlok setelah mencapai level tertinggi sekitar $1,2 (Rp19243) pada bulan Januari, namun akhir-akhir ini nampaknya mulai berbalik.

Begitu pula dengan indikator SuperTrend yang sebelumnya negatif di LBR, kini memberikan sinyal beli. Perubahan ini mungkin disebabkan oleh pergeseran kepercayaan investor, sehingga berpotensi mendatangkan pembeli baru.

Namun, perlu diingat bahwa mata uang kripto secara alami sangat fluktuatif, sehingga membuat prediksi harga LBR di masa depan menjadi sulit.

Meskipun teknologi di balik LBR tampak menarik, berinvestasi dalam mata uang kripto apa pun memiliki risiko yang signifikan. Pertimbangkan pro dan kontra dengan cermat sebelum memutuskan apakah akan berinvestasi di LBR.

Tentang Lybra Protocol (LBR)

Protokol Lybra adalah protokol keuangan terdesentralisasi (DeFi) yang dibangun di atas blockchain Ethereum yang bertujuan untuk memberikan stabilitas pada pasar mata uang kripto. Ini mengatasi masalah volatilitas dengan memperkenalkan stablecoin baru, eUSD, dan memanfaatkan Liquid Staking Derivatives (LSDs). Berikut rincian fitur utamanya:

  • Stablecoin (eUSD) yang Lebih Aman dan Terdesentralisasi: Tidak seperti stablecoin tradisional yang sering dipatok ke mata uang fiat, eUSD Lybra adalah stablecoin yang dijaminkan dengan aset ETH. Ini berarti pengguna dapat mencetak eUSD dengan meminjam ETH atau stETH yang mereka simpan (Lido Staked ETH, token yang mewakili Ethereum yang distake). Pendekatan ini bertujuan untuk menawarkan stabilitas lebih dibandingkan opsi yang didukung fiat.

  • Memanfaatkan Derivatif Staking Cair (LSD): Lybra terutama menggunakan Lido stETH sebagai jaminan untuk mencetak eUSD. stETH memungkinkan pengguna untuk mendapatkan hadiah staking pada ETH mereka sambil menjaganya tetap cair. Fitur ini menawarkan kepada pengguna cara untuk menghasilkan pendapatan pasif dari kepemilikan ETH mereka sambil menggunakannya untuk mencetak stablecoin.

  • Tata Kelola melalui Token LBR: LBR adalah token asli Protokol Lybra. Pemegang LBR memainkan peran penting dalam mengatur protokol melalui kombinasi Pemungutan Suara Eksekutif dan Pemungutan Suara Tata Kelola. Mereka dapat memberikan suara pada proposal yang berdampak pada masa depan protokol, seperti suku bunga dan struktur biaya.

  • Mendapatkan Hasil Nyata dengan LBR: Pemegang token LBR dapat memperoleh bagian dari pendapatan protokol yang dihasilkan dari biaya layanan. Hal ini memberikan insentif kepada pengguna untuk berpartisipasi dalam ekosistem Lybra dan mempertahankan token LBR mereka.

Secara keseluruhan, Protokol Lybra hadir sebagai solusi bagi pengguna yang mencari pengalaman DeFi yang lebih stabil. Dengan menggabungkan stablecoin terdesentralisasi dengan LSD dan menawarkan hak tata kelola melalui token LBR, ini bertujuan untuk menciptakan platform untuk meminjam, meminjamkan, dan mendapatkan pendapatan pasif dengan cara yang berpotensi lebih stabil dibandingkan dengan opsi DeFi tradisional yang mengandalkan aset yang didukung fiat.

Catatan Penting: Pasar mata uang kripto pada dasarnya mudah berubah, dan protokol DeFi baru seperti Lybra memiliki risikonya sendiri. Sangat penting untuk meneliti secara menyeluruh setiap proyek DeFi sebelum berinvestasi.

Dibantu oleh https://gemini.google.com/.

Lihat juga:

Sort:  

Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.

Coin Marketplace

STEEM 0.27
TRX 0.11
JST 0.030
BTC 67692.69
ETH 3797.88
USDT 1.00
SBD 3.51