Malam Lebaran Kedua "Tet Beude Trieng Dan Meriam Karbit" di Pnggiran Sungai Krueng Baro
Pesta Kembang Api, seBagai AcaRa Pembuka Pesta Tet Beude Trieng
Setelah selesai berpuasa sebulan lamanya, sudah menjadi sebuah kebiasan (tradisi) masyarakat Garot Aree, terutama kaum muda mudi. Yang sudah terbiasa mengadakan acara tet beudee trieng dan karbit.
Tet beude trieng atau karbet (bakar meriam bambu dan karbit) sudah menjadi kebiasaan yang mendarah daging bagi kaum muda yang tinggal d pinggir krueng baro(sungai baro) di Garot kec. Indrajaya dan kp. Aree kec. Delima.
Anak-anak muda dan pengunjung sedang melakukan persiapa meriam Karbit
Sebelumnya acara pesta tersebut dilaksanakan pada malam hari raya pertama, tetapi sudah dilaksanakan pada malam kedua lebaran. Hal tersebut dilaksanakan, karena pada malam pertama di laksanakan takbiran keliling yang dipusatkan di ibu kota kabupaten pidie sigli.
Membersihkan Drum karbit
Pesta tet beude trieng menjadi acara tahunan yang diselenggarakan tiap hari raya idul fitri. Sebelum acara dimulai sebagai acara pembukaan di bakarnya kembang api yang begitu meriah. Sehingga membuat para pengunjung histeris dengan keindahan kembang api.
sedang mencicipi masakan yang disediakan oleh panitia
Banyak warga yang hadir berdatangan dari seluruh Pidie bahkan ada masyarakat dari kabupaten tetangga yang datang untuk menyaksikan pesta tet beude trieng dan bom karbit yang suara ledaknya begitu menggelegar.
*Kembang Api *
Seperti halnya kami di dusun jurong kupula khususnya kawula muda begitu semangat untuk menyukseskan acara ini, bahkan sejak mulai malam 20 Ramadhan mereka tanpa harus dikomando oleh orang lain, sudah mulai membersihkan pinggiran sungai krueng baro, tempat acara tet beude trieng dan meriam karbit dilaksanakan.