Better Life, The Diary Game Season 3 (Kamis, 06 Mei 2021) : Hari yang panjang di kota dingin Takengon, Aceh Tengah.
Assalamu'alaikum sahabat steemian!
Aku awali hari kamis ini dengan bangun sahur pada pukul 04.05 wib bersama keluarga. Tidak terasa waktu berakhir begitu cepat dan hari ini adalah puasa ke-24. Aku berharap hari ini kuat puasanya karena seharian ini aku akan berada jauh dari rumah. Aku dan sahabat-sahabtku (Ari, Ichsan & Riska) akan pergi ke kota dingin Takengon di Aceh Tengah mencari bahan baku untuk alat tugas akhir skripsi.
Pukul 05.35 wib aku melaksanakan solat subuh seperti biasanya. Setelah itu aku mempersiapkan barang-barang yang akan ku bawa ke Takengon, termasuk kamera yang akan aku gunakan untuk berfoto-foto di beberapa spot cantik yang ada di sana. Setelah itu aku langsung mandi untuk bersiap-siap menunggu kabar dari teman-teman tentang jam berangkatnya. Setelah cukup lama menunggu, akhirnya pada pukul 08.25 wib kami berangkat bersama.
Selfie sebelum berangkat menuju lokasi tujuan
Pertama-tama kami mengunjungi tempat budidaya jamur tiram rudal di Simpang KKA, Pulo Rungkom, Dewantara, Kab. Aceh Utara. Kami datang untuk memastikan apakah tempat budidaya itu masih aktif atau tidak. Dan alhamdulillah ternyata tempat budidaya jamur itu masih aktif. Kami merasa sangat lega karena sebelumnya kami telah mencari tempat budidaya jamur di beberapa tempat tapi hasilnya nihil. Ada yang sudah tidak aktif lagi dan ada juga sedang close order. Disini kami mulai bertanya info seputar budidaya jamur kepada pengurusnya yang merupakan sekelompok tentara. Beliau dengan sangat ramah menjawab semua pertanyaan kami. Kebetulan mereka sedang memanen beberapa jamur yang sudah siap panen, jadi kami bisa melihat langsung proses memanennya.
Lemari baglog tempat budidaya jamur tiram
Jamur tiram yang akan segera siap untuk dipanen
Jamur tiram yang sudah dipanen
Setelah bertanya dan mendapat jawaban, kemudian kami menjelaskan tujuan kami datang ke tempat ini. Kami menanyakan tentang baglog yang digunakan sebagai wadah untuk di tumbuhi bibit jamur tiram. Kami ingin memesan beberapa baglog untuk alat tugas akhir alat skripsi Ichsan yang merupakan sebuah alat yang dapat memonitor dan mengontrol proses perawatan tanaman jamur pada sebuah ruangan tertutup. Jadi bisa dikatakan alat ini adalah salah satu bentuk alat Automatic Garden. Kami memesan 5 baglog dan akan kami ambil ketika alatnya sudah selesai 100%. Setelah itu, tak lupa kami berfoto bersama sebagai kenang-kenangan sebelum pergi dari sana.
Foto bersama pengurus budidaya Jamur Tiram Rudal
Setelah urusan di tempat budidaya jamur selesai, kami melanjutkan perjalanan ke Takengon. Kesejukan mulai terasa ketika rutenya mulai menanjak. Kami sengaja pergi dengan sepeda motor agar terasa sensasi sejuk sepanjang perjalanannya, selain itu pasti akan lebih seru juga. Pukul 12.30 wib akhirnya kami tiba di kota Takengon. Ari mengajak kami jalan-jalan dulu mencari spot untuk berfoto dulu. Setelah itu baru mencari kulit kopi sambil perjalanan pulang. Rencananya kami ingin mengunjungi beberapa tempat, tapi ternyata tempat-tempat wisata ditutup karena covid-19. Jadi kami berfoto di halaman pintu masuk tempat wisata saja. Karena pemandangan di kota Takengon ini memang sangat indah, foto dimanapun akan tetap akan terlihat bagus.
Foto candid Ari
Aku sedang memfoto Ari dan Ichsan
Tiga sekawan pejuang skripsi
ak lama berfoto, adzan dzuhur pun dikumandangkan. Setelah berfoto bersama, kami pergi menuju masjid di kota itu untuk melaksanakan solat dzuhur. Karena tempat berfoto sebelumnya terletak di atas bukit, jadi kami baru tiba di masjid pada pukul 13.35 wib. Kami solat bergantian karena harus ada yang menjaga barang-barang di luar.
Masjid Agung Ruhama tempat kami melaksanakan solat dzuhur
Setelah selesai melaksanakan solat dzuhur. Kami berangkat menuju tempat pemesanan kulit kopi yang kami butuhkan. Ari yang mengetahui lokasinya, jadi dia memandu kami di perjalanan. Tapi anehnya, jalan menuju lokasi sepertiya sangat berbeda dengan daerah yang dia beritahukan sebelumnya. Aku tau itu karena aku juga sudah sering ke kota ini, jadi sedikit lebih tau dari pada teman lainnya. Tapi berhubung tempat ini Ari yang tau, aku hanya bisa mengikutinya.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 20 menit, tiba-tiba Ari berhenti dan berkata bahwa sepertinya dia lupa tempatnya. Disini aku merasa sedikit kesal sekaligus lucu dengan kenangan ini. Lalu Ari memberi tahu alamatnya padaku, aku memandu mereka ke alamat rumah tersebut dan setelah perjalanan yang cukup panjang akhirnya kami tiba dilokasi pada pukul 16.10 wib. Kami di sambut hangat, dan kami langsung menyampaikan maksud kedatangan kami yaitu memesan kulit kopi untuk bahan baku alat tugas akhir skripsi. Karena Ari dan penghuni rumah ini sudah seperti saudara, kami diizinkan melaksanakan solat ashar di rumah tersebut.
Ari sedang menjelaskan tentang bahan baku yang dia butuhkan (kulit kopi)
Setelah selesai memesan kulit kopi yang kami butuhkan, kami berangkat pulang pada pukul 16.45 wib. Setelah perjalanan yang cukup panjang, kami mampir di sebuah rumah makan di daerah kota Bireun untuk berbuka puasa. Pukul 18.40 wib adzan magrib berkumandang menandakan waktunya berbuka puasa. Setelah selesai berbuka puasa, kami bergantian untuk melaksankan solat magrib. Dan setelah itu, kami berangkat pulang menuju rumah masing-masing. Diperjalanan pulang, hujan turun sangat deras dan akibatnya aku tiba di rumah lebih telat yaitu pukul 22.10 wib.
Menunggu waktu berbuka puasa bersama
Cc:
@radjasalman
@anroja
@nazarul
@el-nailul
@ernaerningsih
@muzack1
This post has been rewarded by @steemcurator08 with support from the Steem Community Curation Project.
Follow @steemitblog to get info about Steemit and the contest.
Anroja