Flash Fiction
Fiksi Mini pada tahun 2011 sempat menghebohkan dunia kesusatraan. Banyak penulis menggandrungi dengan menulis fiksi mini. Ada yang mengunakan batasan karakter mengikuti jumlah karakter Twetter, ada juga yang yang menggunakan batasan jumlah kata. Beberapa tahun belakangan ada yang menulis fiksi mini dengan jumlah paragraf atau disebut juga Pentigraf.
Tiga tahun belakangan fiksi mini kembali mewarnai dunia sastra maya juga sastra buku dengan nama Flash Fiction. Komunitas penulisan banyak mengadendakan tantangan menulis flash fiction. Tidak ubahnya dengan cerpen, flash fiction juga memiliki unsur karakter, plot dan suasana.
Flash Fiction Dengan Jumlah Karakter 140-200
Biasanya flash fiction yang menggunakan batasan karakter berjumlah 140-200 pembaca diajak menerka cerita ke dalam alam pikir masing-masing. Soni Farid Maulana mengatakan bahwa, fiksi mini mengadung plot tuing tuing.
Contoh:
Di Ruang Bawah Tanah
Ratu Ayu (Neni Saputra)
Setiap hari ia menyimpan makanan dan minuman ke dalam plastik, lalu di masukan ke salah satu lubang pintu di ruang bawah bawah tanah. " Makanlah Nak!" Bisiknya.
~2021
Flash Fiction juga ada yang menggunakan majas, metafore dan simbol, mirip puisi pendek.
Contoh:
Ranjang
Ratu Ayu ( Neni Saputra)
Perempuan tidur di atas air
kekasihnya tak mampu membelikan ranjang.
Setiap malam ia memimpikan sebuah pernikahan.
2021
Salah satu buku fiksi mini yang memuat tulisanku bersama kawan-kawan di komunitas fiksi mini tahun 2011
Flash Fiction Menggunakan Ketentuan Jumlah Kata.
Flash fiction menggunakan ketentuan jumlah kata menjadi tantangan yang banyak digunakan dalam komunitas latihan menulis. Ada yang membatasi dengan 100 kata saja, ada juga batasan maksimal 300 kata. Biasanya tanda baca tidak dikutsertakan dalam hitungan.
Contoh:
Perempuan Bersayap Angin
Ratu Ayu ( Neni Saputra)
Menemukan kata "Melenting" teringat perempuan yang selalu menggunakan jarit batik yang ujungnya di sampirkan pada pinggul sebelah kanan hingga menjuntai ke tumitnya yang putih.
Perempuan berdarah Pakistan Sunda menjuluki dirinya sebagai angin. Melentingkan jiwanya keseluruh jagat kata. Dia ingin menjadi udara dalam setiap musim, berputar, menari diantara dedaunan dan gemericik air, bahkan menjelma uap hangat di atas secangkir kopi pagi.
Sepasang matanya sayu, namun sering kulihat bak mata berlian jika berhadapan dengan puisi. Pernah suatu hari dia memasang matanya pada sebilah belati, lalu pergi ke jantung kota yang dingin dengan menunggang angin, hanya sekedar menorehkan sebait puisi. Dia memang selalu mencari cara agar bisa keluar dari belenggu yang membuatnya seperti boneka pajangan dalam adat matriaki. Namun entah apa yang terjadi, dia menghilang begitu saja, seperti angin, mungkinkah tersesat terperangkap beku?
Setahun setelah itu kulihat dia mengunakan sari merah melenggang dari gelap malam, mirip pengantin India sambil memeluk sebuah kitab hidup, begitu anggun dan cantik. Dari punggungnya tumbuh sayap mengepak-ngepak. Dia tak lagi berpuisi, dia terus berusaha terbang, terbang mengibaskan sayapnya yang masih kecil.
" Aku ingin menyentuh langit, aku lelah melenting dan terus melenting! "
~2020
Flash Fiction Jenis Pentigraf
Bicara Pentigraf ( Cerpen Tiga Paragraf) pada awalnya ditulis dan dideklarasikan oleh Tengsoe Tjahjono dan menyebar menjadi jenis penulisan fiksi dengan aturan satu cerita memiliki tiga paragraf saja.
Tantangan menulis di pentigraf memadatkan alur cerita menjadi tiga bagian, satu bagian prolog, konflik dan kejutan diakhir cerita.
Contoh:
Noktah Merah Pernikahan
Ratu Ayu (Neni Saputra)
Rini mondar-mandir sambil menjinjing koper, dari kamar ke ruang tamu, lalu ke dapur, kembali lagi ke ruang tamu. Begitu terus-menerus, sampai akhirnya terduduk di kursi ruang tamu. Matanya mengamati halaman rumah dari bilik gorden, seperti sedang menunggu sesuatu. Sesekali Dia melihat jam dinding juga koper. Dua benda itu selalu jadi perhatiannya.
Kali ini tekad Rini sudah bulat ingin meninggalkan rumah yang sudah sekian tahun menjadi tempat mahligai rumah tangganya. Keputusan itu dia ambil setelah mengetahui Dodi suaminya berselingkuh di hotel bersama sekertaris. Bukan hanya sekali, tapi berkali-kali, bahkan Dodi pernah bermain ranjang di kamarnya pada saat Rini pulang ke rumah Ibunya. Kabar itu dia dapat dari sekertaris suaminya yang sengaja dikirimnya lewat WhatsAap berikut photo sebagai tanda bukti.
Tiba-tiba dia beranjak dari kursi, lalu menuju ke kamar mandi. Aroma tubuh Dodi selepas bercinta dengannya masih tercium bercampur dengan wifol. Rini mencari bungkusan kecil di keranjang sampah, bungkusan itu sangat berharga baginya. Di dalam bungkusan itulah yang pertama kali Ia ambil sebelum memutilasi tubuh Dodi dan memasukannya ke dalam koper. " Hampir saja ketinggalan jantungmu, Mas" gumamnya.
~Juli 2020
Sekian ulasan sederhana tentang Fiksi Mini atau kini viral menjadi Flash Fiction.
cc
@steem.literacy
@ayijufridar
@musismail
@levycore
@resyiazhari
@isnorman
Pingin coba juga sekali kali menulis flash fiction Bu @ranesa70
Hayu agendakan nulis flash fiction dengan tema seru-seru setiap hari di @steem.literacy. Siapa tau ada donatur buat hadiah setiap minggunya.
Colek Bang @ayijufridar
ide yang menarik
Postingan ini mengandung daging semua.
hahaaa terima kasih.
cerpen mini nya udah pernah di share di FB juga di Wattpad
Kapan2 bikin yg ori buat steemit