The Diary Game [29 September 2021] - Perjalanan Silaturahmi ke Pidie Jaya

Di depan TOR Kopi, Pidie Jaya.

Bangun pagi-pagi buka mata lihat handphone, kantuk masih menyerang terpaksa saya tidur lagi dan kembali melanjutkan mimpi tadi yang semoga saja bisa kugapai. Terbangun lagi dari tidur sekitar pukul 10 lewat beberapa menit, buka handphone lihat pesan Whatsapp yang masuk dari @ikhsan01, tadi malam saya sudah mengabari perihal pagi ini saya akan ke Pidie Jaya, Kabupaten Pidie yang sudah mekar dan jaya. Langsung beranjak dari kasur masuk ke kamar mandi, cuci muka dan mulut terus sarapan. Usai itu kembali ke kamar, ambil handuk dan bergegas mandi serta gosok gigi. Tak sampai 30 menit saya pun sudah rapi dengan pakaian yang telah kusemprotkan wewangian, keluar rumah engkol Vespa menuju warung kopi.

Menyerahkan bantuan Steem Amal untuk Putra.

Duduk di warung Putra Kopi seberang Bank Syariah Indonesia Beureunuen, seruput segelas kopi sambil menunggu si Putra salah satu anak yatim piatu yang dibantu Komunitas Steem Amal. Tak lama Putra datang menghampiri saya, langsung saya ajak ke belakang warung kopi untuk menyerahkan bantuan tambahan dari Steem Amal, untuk rehab kandang kambing dan membeli bronjong serta ongkos tukang dalam pengerjaannya. Usai menyerahkan titipan tersebut, ke kasir bayar kopi dan langsung engkol Vespa berangkat menuju Pidie Jaya tepat pada pukul 11.30.

Siang hari, jarum jam berada pada pukul 12.15 saya tiba di Meureudu, Pidie Jaya. Sesuai arahan dari beberapa Steemian di sini saya langsung menuju ke warung TOR Kopi yang berada di Terminal Terpadu Pidie Jaya. Pesan segelas minuman Nutrisari dingin kuteguk perlahan, tak lama kemudian datang @herimukti, beberapa menit kemudian sampai @nazarul, disusul @ikhsan01 dan @kang.mose. Tadi sebelum saya ke TOR kopi, sempat singgah di depan lokasi @mad.demon berkerja, maka Cek Mad pun tiba pada saat siang hari ke TOR tempat biasanya mereka nongkrong. Sengaja saya tak mengabari @anroja, karena beliau pasti di Sigli sedang berdinas seperti biasanya.

Saat di TOR Kopi bersama @herimukti. Foto kiriman dari @kang.mose.

Sore hari, setelah satu persatu kembali ke kegiatan mereka masing-masing, saya diajak @herimukti dan @nazarul ke bilik di pekarangan Masjid, saya pun ke kamar mandi cuci muka dan bersih-bersih. Ganti baju dan mewangikan tubuh, langsung ijin sama mereka untuk berobat jalan di Pusat Kota Meureudu. Sampai pukul 6 sore, cuaca yang sangat terang tadinya berubah menjadi mendung gelap seketika. Saya kembali ke bilik, hujan pun turun dengan lebat, saya memilih untuk sejenak beristirahat di biliknya @nazarul.

Malam hari usai magrib, hujan belum reda seakan turun semakin lebat, saya dan nazarul pun rebahan lagi. Sekitar pukul 9 malam datanglah @ikhsan01 membawa 3 bungkus nasi, mulia sekali orang ini demi kami jangan sampai kelaparan, rela menerobos hujan yang masih mengguyur bumi dengan sangat lebat. Pukul 10 malam hujan sedikit reda, @mad.demon datang ke bilik dan kami bergerak ke TOR Kopi yang berada di Terminal yang tak jauh dari lokasi kami. Duduk sampai pukul 00, saya pamitan untuk menjemput teman saya di Meureudu, setelah itu kami berpisah. Saya yang tak sanggup lagi menahan kantuk, langsung beristirahat di Paya Seutui, Ulim, Pidie Jaya. Sekian.

Terima kasih untuk semuanya, salam @rastaufik10