The Diary Game Season 3 – Rabu, 28 April 2021 : Rabu Ragu-Ragu

in Indonesia4 years ago
Hari Rabu, tanggal 28 April 2021.

Hai Steemian…


Mengakhiri Hari Ini

Hari ini Rabu, 28 April 2021 bertepatan dengan 16 Ramadhan 1442 H. Aku bangun pukul 04.00, menyiapkan sahur dan membangunkan anak-anak. Selesai Shubuh aku tidak tidur lagi hingga pagi. Pukul 08.00, aku mandi dan siap-siap untuk mengikuti Workshop, ini hari kedua. Ku pesan ojek online dan tiba di tempat acara tepat waktu, peserta masih belum ramai, aku menuju meja registrasi, seorang petugas menyambut ku dan menyapa dengan ramah.


Mengikuti Workshop Perencanaan

Pukul 09.00 acara dimulai, jika kemarin narasumber nya dari Bappenas, Kementerian Dalam Negeri dan dua kepala Bappeda yang memenangi penghargaan Anugerah Pangripta Tahun 2020 yaitu Kabupaten Temanggung dan Kota Semarang. Anugerah Pangripta ini adalah penghargaan bidang perencanaan pembangunan daerah. Daerah kami tahun lalu hanya berhasil menduduki perangkat ketiga di Provinsi dan untuk tahun ini Kabupaten Aceh Barat mewakili Kabupaten di Aceh berhasil masuk dalam 10 besar nasional, prestasi ini tidak mengejutkan mengingat mereka pernah menjadi juara nasional pada tahun 2015 lalu. Sharing ilmu dari Kabupaten Temanggung dan Kota Semarang sungguh mencerahkan, mereka berhasil menyusun perencanaan yang sinergis, mengakomodir usulan musrenbang dan punya inovasi yang keren. Selain itu juga ada pemateri lokal yang membahas tentang implementasi aplikasi SIPD, sebuah aplikasi e-planning yang dibuat oleh Kemendagri dan wajib dipakai oleh seluruh pemda.

Jika kemarin Nara sumber berasal dari praktisi maka hari ini berasal dari akademisi yaitu dosen Universitas Gajah Mada. Seperti kemarin, pembelajaran kombinasi daring dan luring. Materi ini juga menarik yaitu tentang bagaimana teknis menentukan indikator kinerja dan penentuan prioritas program dan kegiatan. Secara teori sangat menarik walaupun sangat sulit untuk menerapkan karena keterbatasan waktu dan sumber daya.


Milih-milih Sepatu

Workshop selesai saat Dhuhur. Aku segera pulang karena barusan mendapat telepon dari atasan, aku harus kembali ke Aceh Utara dan masuk kantor besok. Sebelum pulang aku ke Pasar Aceh dulu, mencari pakaian untuk acara besok, setelan jasku sudah agak sempit jadi aku harus membeli yang baru. Agak bingung juga, mutar-mutar mencari jas yang dipajang, akhirnya ketemu di salah satu toko, ternyata menjelang lebaran begini setelan sejenis itu jatuh pamor, tertutup dengan gamis-gamis cantik yang diburu ibu-ibu untuk dipakai saat lebaran. Tidak berlama-lama di situ, aku lanjut ke tempat perbelanjaan lain, kali ini mencari sepatu, sepatu yang sering kupakai saat ini jenis sneaker, terlalu santai jika dipadu dengan jas. Aku menemukan satu sepatu yang simpel cek harga sekitar 500 ribuan, lumayan mahal pikirku, biasanya sepatu serupa ini harganya 200 ribuan. Tak jauh dari tumpukan sepatu itu ternyata ada tanda diskon 50%, ternyata jaman sudah 4.0 tapi modus diskon seperti ini masih berlaku juga.


Rencananya Cari Bedak, Akhirnya Plus Sabun dan Lipstik Juga

Baju sudah, sepatu juga sudah, ehh.. aku juga perlu beli kosmetik, sebenarnya cuma perlu beli bedak. Bedak compact yang aku beli dua bulan lalu terjatuh dan hancur berkeping-keping. Jam sudah menunjukkan pukul 16.30. Semua keperluan sudah ada, sekarang waktunya pulang.

Selesai buka puasa aku segera siap-siap berangkat dengan menumpang ojek online ke Terminal Bus Batoh. Suasana di terminal sangat ramai, sepertinya orang-orang mudik lebih awal karena ada larangan mudik dekat lebaran. Bus yang aku tumpangi penuh, sebagian besar penumpang berbahasa Minang. Beberapa dari mereka adalah mahasiswa. Agak miris melihat kondisi sekarang, Universitas Syiah Kuala didominasi oleh mahasiswa dari luar, beda sekali dengan saat kami kuliah dulu, hanya satu dua orang yang berasal dari luar, itupun untuk jurusan yang tidak ada di Universitas mereka. Selain sekarang mutu USK sudah sangat bagus, sehingga mengundang minat calon mahasiswa dari luar, mutu pendidikan tingkat menengah atas justru rendah, sehingga calon mahasiswa lokal kalah bersaing dengan orang luar.

Bus berangkat pukul 20.30. Aku berharap bisa tertidur tetapi nyatanya aku kepikiran tentang apa yang terjadi besok dan seterusnya. Beban dan tanggung jawab yang ku pikul akan semakin berat. Aku ragu apakah aku akan sanggup.

Satu hari lagi berlalu, kadang yakin bahwa kita mampu, terkadang ragu-ragu

Terimakasih telah singgah, membaca dan mungkin mengomentarinya

Terimakasih.

Sort:  

Anak2 nggak ikut yaa.. jadi bolak balik Banda - Aceh utara?

Si kakak memang di banda Kak, si Adek minggu lalu saya bawa ke Banda juga, semalam saya tinggal di Banda, malam ini balik lagi.. Brat hek 😃😃😃

Get that na teuh...memang emak ultrasonic 😁 tugas negara dan keluarga tak mudah memisahkannya

Hahaha.. Butoi Kak @cicisaja nyoe ka troh lom di Kuta Raja

Postingan ini telah dihargai oleh @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.

Ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info tentang Steemit dan kontes.

Anroja