Perdamaian Dalam Sistem Gila Manusia
Pohon-pohon merintih dalam jerit hutan, akar-akar rimba pun mulai miring tak karuan diantara tandusnya lahan yang dulunya basah.
Daun-daun hijau seketika membara, hitam, menjadi abu dan beterbangan bersama angin panas antara lidah-lidah membara.
Awan menyaksikan dengan perih. Tangisnya menyirami untuk mengurangi rintih. Air mata nya jadi bukti belas kasih. Antara perih dan rintih alam.
Awan menangis semakin menjadi. Pohon-pohon pun menjadi takut. Pohon berteriak pada awan untuk berhenti. Air matanya membuat tanah bergeser sedangkan akar untuk menahan sudah tak mampu.
Awan menjadi serba salah. Awan tak mampu menahan tangis. Lalu ia pergi memohon bantuan pada laut. Hanya laut yang menjadi harapnya.
Namun harapan sirna saat melihat Laut pun dalam masalah. Tak tau bawa kemana banyaknya sampah. Terumbu karang pun kian rusak parah. Ikan-ikan kecil kehilangan tempat bermain. Biru warnanya kini berubah.
Hutan yang terus terbakar
Laut yang terus tercemar
Bumi memohon perdamaian
Didalam sistem gila manusia
Salam dari penghuni Bumi, @ridhadekgam