Belajar dengan multisensori melalui memasak bersama buah hati
Metode belajar dengan multisensori adalah suatu cara belajar dengan mengoptimalkan semua indra melalui melihat, mendengar, melakukan dan menyentuh.
Metode belajar ini baik dilakukan pada anak untuk meningkatkan daya ingat dan fokus. Metode ini sangat dianjurkan untuk anak dengan gangguan belajar spesifik seperti disleksia.
Semua kegiatan sehari - hari dapat dijadikan sarana belajar, kali ini saya bersama kedua buah hati yang berusia 9 dan 5 tahun melakukannya sambil memasak spageti.
Meminta anak menyiapkan bahan, seperti mengambil bawang dari keranjang, dan mengambil daging beku di lemari es.
Anak belajar membedakan jenis bawang, kali ini mereka harus membedakan bawang putih dan bawang bombai, merasakan perabaan dari bawang bombai yang berbeda dengan bawang putih.
Anak juga dapat memaksimalkan indra penciuman, untuk mengetahui perbedaan bau dari kedua bawang tersebut.
Anak - anak dikenalkan dengan bahan baku pembuatan spageti, mulai dari pasta, saus spageti, oregano, jamur, pasta tomat dan bahan lainnya.
Apasaja pembelajaran multisensori yang anak dapatkan dari memasak spageti?
- Memaksimalkan pengalaman semua indra.
- Mengetahui jenis bahan makanan.
- Belajar urutan kegiatan atau sekuensing.
- Belajar bersabar bahwa semua kegiatan butuh proses.
- Belajar perubahan suhu suatu benda.
- Menyebut dan membedakan warna pada kemasan bahan spageti.
- Membedakan besar dan kecil pada bawang putih dan bombai.
- Merasakan tekstur lunak dan keras.
- Meningkatkan rasa percaya diri dan menumbuhkan kemandirian.
- Belajar kegunaan benda di dapur, seperti pisau, panci, kompor, mangkuk dan piring.
Hal tersebut diatas adalah sebagian dari keutamaan belajar multisensori dengan memasak. Perlu diingat bagi orang tua yaitu, pastikan area dapur aman untuk anak, sebelum mengajak mereka ke dapur.
Salam semangat untuk orang tua hebat.
Bagus sekali kak @rikanurrizki. Orang tua baik kaum Mak, dan kaum Ayah, harus paham dalam memberikan rangsangan keilmuan bagi Anak.
Terima kasih @fooart, kadang orang tua banyak tidak mengetahui pentingnya memberi stimulus pada anak, terutama anak dengan kesulitan belajar spesifik. Semoga tulisan ini bisa membantu, para orang tua dan calon orang tua.