Traveling Or Shoping(Jastip)

in #indonesia5 years ago

IMG-20190801-WA0319.jpeg

Perjalanan saya selama ini selalu dengan tujuan menambah ilmu dan mengenal banyaknya budaya dari sebuah negara. Bukan sekadar hanya jalan-jalan atau memang sengaja mengejar spot instagramable yang umum dilakukan banyak traveller masa kini. Bahkan mayoritas lebih suka hanya shoping dan kuliner. Bagi saya yang muslim, kuliner lokal memiliki keterbatasan jika negara tujuan mayoritas nonmuslim.

Saya selalu merencanakan perjalanan dengan baik. Tidak hanya, mau kemana? Tapi berapa biaya detailnya? Agar dana taktis untuk tak terduga akan kembali lagi ke Indonesia dan bisa ditabung kembali untuk rencana perjalanan lain. Dengan kalkulasi detail, walaupun saat berada di tempat mengalami rencana yang berubah atau meleset setidaknya saya masih memiliki kompas yaitu itinerary.

Sejauh ini saya cukup sukses terhindar dari masalah sulit dan pulang dengan hati senang. Untuk mengendalikan keinginan shoping berlebih saya terbiasa tidak membeli bagasi. Pembelian untuk oleh-oleh seperti souvenir bisa dibawa secukupnya dalam backpack yang sudah disusun rapi.

IMG-20190801-WA0080.jpeg

Namun, perjalanan kali ini selama tiga belas hari untuk dua negara membuat saya berpikir ulang. Ragu tentang barang-barang yang akan saya bawa pulang membuat saya membeli bagasi 20kg. Thailand dan Vietnam negara yang saya kunjungi. Perjalanan saya kali ini dengan tiga kota di Thailand dan tiga kota di Vietnam dan hanya memiliki bagasi pulang dari bandara Don mueng.

Di tengah perjalanan awal saya di Bangkok seorang teman yang juga menyukai travelling menyarankan untuk buka jastip agar bagasi 20kg tidak mubazir. Karena hanya untuk pemakaian sendiri tidak mungkin terpakai sebanyak itu akhirnya saya mengiyakan sarannya.

Jastip merupakan pengalaman pertama saya. Seorang yang lebih suka kemana-mana simple dan tidak mau pusing dengan barang bawaan. Kali survive menerima tawaran. Dan... Taraaaa!! Lima belas kilogram saja saya rasa mau pingsan. Mudah ketika hanya didorong atau diseret karena koper belanja keduanya beroda. Satu masuk kabin 7kg dan satu masuk bagasi 20kg. Apa yang membuat payah? Ketika saya hanya menemukan tangga biasa, tidak ada lift, tidak juga tangga berjalan. Beberapa kali ada yang membantu dan lainnya hanya dengan cara saya mengangkatnya satu-satu. Jadi saya dua kali balikan untuk satu tangga. Tolong jangan tertawa!

Hati saya mengomel, demi apa saya mau melakukan hal ini? Niat awal hanya untuk agar bagasi tidak kosong. Niat terakhir karena perjalanan Vietnam saya meleset sedikit jadi dana taktis saya ada yang terpakai. Dengan jastip inilah saya ingin membalancekan rencana perjalanan saya yang sudah saya tulis sejak dari rumah. Saya tulis dan ubah ulang setiap kali berbeda dari rencana.

IMG-20190804-WA0008.jpeg

Hellooo... Rin! Nikmati perjalananmu dan jangan mengeluh karena setiap langkah kakimu yang cukup jauh itu membawamu pada perenungan yang dalam. Banyak hal yang membuat kamu suka bahkan mungkin masih ingin kamu ulangi. Begitulah saya menenangkan hati.

Perjalanan yang sudah saya lalui indah. Tanpa jastippun saya tetap pulang dengan bahagia. Ini hanya bonus, mau ya diambil. Jastip ini menjadi pengalaman bagi saya dari bagaimana memulai sampai selesai yang saya kira sangat simple. Belanja pesanan, ambil uang pesanan, bawa ke Indonesia lalu kasihkan barangnya.

Tidak seperti itu. Mereka para jastiper saya memanggilnya adalah orang yang kuat dan tidak hanya sekadar pedagang online. Mereka harus menghadapi bea cukai jika barang bawaannya bermasalah. Membawa barang yang sangat berat lintas negara. Seolah mudah, ringan dan asik-asik saja. Kalau tidak dibawa asik, rasanya seperti turun peranakan. Hehehe.... Pengalaman pertama yang berat.

Saya bersama teman yang saat itu di Indonesia memikirkan untuk jastip ringan saja yang tidak akan bermasalah di imigrasi. Sehingga tidak perlu ada masalah dengan bea cukai. Belanja yang tidak over tentu saja hanya snack dan belanja souvenir murah. Teman saya bersiap dengan grup live shoping dan saya berkeliling di toko yang barang-barangnya bisa difoto.

IMG-20190801-WA0207.jpeg

Grup akan ramai dan chat yang panjang seperti berada di bursa saham. Atau, live shoping yang disiarkan di stasiun televisi. Saya senyum-senyum melihat antusias tinggi. Thailand harus saya akui memiliki banyak ragam oleh-oleh yang disukai oleh orang Indonesia. Seolah berita tentang rakyat hidup semakin sulit itu terpatahkan. Saya menghabiskan 10.000 bath lebih untuk pesanan jastip dari grup dan satu teman kantor saya.

Saya pun terkejut, tidak hanya besarnya belanjaan yang ternyata hanya sampai 15kg saja tapi dana taktis sayapun terpakai lagi untuk belanja. Walaupun teman saya sudah transfer untuk belanja. Transfer tiga juta rupiah ternyata tidak cukup dengan nilai satu bath 500 rupiah. Tentu saja, sesulit apapun saya belanja hati saya menghitung. Untuk keperluan pribadi selalu saya beli setelah dikalikan dengan kurs rupiah. Betapa pelitnya saya... Tapi inilah cara saya tidak membeli barang yang belum saya butuhkan.

Selesai belanja dan barang disusun dengan baik agar tidak bermasalah di imigrasi serta saat cek in counter. Bagian berat dari membawa koper yang ada anak tangganya menjadi salah satu ujian. Setelah sampai di rumah menanti rekap belanja dan membungkus pesanan sesuai nama pemesan. Cek barang barang kali ada cacat atau tidak sesuai pesanan. Membungkus sampai lebih dari duapuluh orang bukanlah hal yang mudah. Apalagi ketika pesanan rawan rusak, misal jam tangan. Saya akan packing dengan cara sebaik mungkin agar goncangan tidak membuat barang rusak saat diterima pembeli.

Segala sesuatunya menjadi ringan dan mudah bernapas bagi saya ketika semua sudah terkirim ke rumah masing-masing. Pembeli sudah membayar dan saya sudah mendapatkan kembali dana taktis saya untuk perjalanan berikutnya. Kemana ya???

Sort:  

Telah reblog ke ribuan follower yaa.. =) Terima kasih telah memilih kami sebagai witness anda.

Terima kasih

Posted using Partiko Android

Lain Kali bawa teman biar ada yang ikut bantu bawa koper 😁🇮🇩

Posted using Partiko Android

Ach,,, bilang aja. Lain kali Mba@ristianti suruh ajak Mas @happyphoenix😂

Jangan ntar kasihan... Saya makannya banyak ntar habis Bantu angkat koper, Saya pastu minta ditraktir makan 😁😁🇮🇩🇮🇩🇮🇩

Posted using Partiko Android

Hahaha... Makan banyak kalau di kaki lima ga masalah. Asal jangan di resto halal.

Posted using Partiko Android

Kode kayaknya ya mba? Aku ngga ngeuh. Hehehe...

Posted using Partiko Android

Hahahaha... Iya ya mas. Enak kalau bawa teman yang ga cuma bantu bawa, manggul juga biar saya cuma bawa tas tangan aja.

Posted using Partiko Android

Jastip ini sebenarnya peluang juga untuk jalan-jalan gratis 😀

Kalau sudah suhunya, link sudah luas dan tahu lika-likunya jastip, iya bisa nutup perjalanan.

Posted using Partiko Android

Coin Marketplace

STEEM 0.30
TRX 0.12
JST 0.033
BTC 64143.01
ETH 3154.83
USDT 1.00
SBD 3.86