Mari Berhalangan Bareng...

source

---

Bismillah
Semua umat beragama pasti ingin sekali menjadi hamba yang taat kepada tuhannya, meskipun bukan lagi rahasia bahwa banyak sekali yang beragama malah hanya sekedar lebel dan status di KTP saja. Tapi di dalam lubuk hati yang paling dalam sebenarnya semua umat beragama sangat berkeinginan untuk mengaplikasikan agama mereka dalam kehidupan secara total dan konsisten.

Kita juga demikian, terlahir sebagai muslim, dalam keseharian pun kita selalu dikelilingi oleh nilai-nilai islam (hidup di lingkungan islam). Betapa beruntungnya kita di Aceh, pasalnya kita tidak perlu mati-matian berjuang untuk mendapatkan pelajaran agama, cukup "mau" saja maka pelajaran ada dimana-mana. Dayah pun siap menampung kapan saja kita mau.

Secara umum, dari sisi pengetahuan ilmu keislaman kita memang belum bisa dikatakan cukup, tetapi sudah bisa dikatakan banyak andai kita berpatokan pada "berapa banyak hal yang sudah kita tahu namun tidak kita terapkan".

Saya ingat sekali cerita kawan saya semasa dia bekerja di sebuah kantor. Sebagai karyawan baru di kantor tentu hal yang pertama dilakukan adalah berinteraksi dan bergaul dengan sesama karyawan, hal ini mutlak wajib kita lakukan demi menjalin kekompakan dan kerjasama tim.

Saat pertama kenal dengan orang baru, pastinya kebanyakan orang akan menampakkan kelebihannya, keunggulannya, kualitasnya, atau atribut apapun yang dia miliki untuk ditunjukkan. Intinya kekurangan orang akan sulit terdeteksi jika belum kenal lama.

Bro, aku walapun gak alim ya, tapi istriku itu paling marah kalau aku tidak shalat, telat bangun subuh aja istriku merepet.

Sama bro, aku dulu juga jarang shalat, tapi semenjak nikah sama "anjani"..beeehhh jangan ditanya lagi, istriku anaknya Pak Imam bro..maklum aja.

Istriku juga begitu,.. pernah dia pulang ke rumah orang tuanya hanya gara-gara aku ngak "qadha" puasaku tahun lalu.

Begitulah kira-kira kidung indah yang dinyanyikan teman-teman barunya di kantor, benar benar indah namun tak seindah puisi kidung lutung yang sempat viral kemaren. Bisa dipahami dan normal adanya kita membanggakan pasangan kita di depan orang, minimal efek taatnya pasangan mnyebabkan kita tidak leluasa bertingkah suka hati. Daripada banggain diri lebih baik banggain pasangan, toh kita hanya ingin kecipratan efeknya saja.

Suatu hari kawan saya ini di tugaskan untuk mengantarkan istri para karyawan menggunakan mobil dalam rangka memenuhi undangan di sebuah acara. Ada sekitar 20 orang (istri) yang ikut dalam rombongan hari itu.

Saat tiba waktu zuhur, kebetulan rombongan masih dalam perjalanan, mengingat penumpangnya shalehah semua (merujuk kepada cerita kawannya/suami mereka), kawan saya pun berhenti di sebuah mesjid untuk melakukan shalat zuhur dulu baru kemudian melanjutkan perjalanan.

Setelah selesai shalat, kawan saya pun langsung kembali ke mobil, tibanya di sana dia tidak langsung berangkat, tetapi dia bertanya dulu kepada penumpangnya :

Ibuk ibuk..!!, ada yang masih sedang shalat? atau ada yang mau shalat? Kalau masih ada ayo buruan biar kita tungguin.

Dari 20 orang hanya 2 orang saja yang menjawab "sedang berhalangan", 1 oranv menjawab lupa bawa mukena. Sedangkan yang lain tertidur di mobil.

Sang kawan pu langsung menghidupkan mobil dan melanjutkan perjalanan. Sejurus kemudian kawan saya tanpa sengaja melihat kaca spion, alangkah kangetnya dia karena yang tadinya tertidur sekarang malah terbangun sambil mengangguk-angguk kepala menikmati lagu cita citata yang diputar di dalam mobil.

Hanya Allah yang tahu kenapa bisa "berhalangannya" bareng, lupa bawa mukena juga bareng, ketiduran bareng, sampai terbangun juga bareng-bareng.

Uniknya bukan hanya istrinya, suaminya juga sepakat untuk melakukan pencitraan bareng-bareng, yaitu bareng-bareng mengkampanyekan punya istri taat.

---

---

---