The Diary Game - Better Life ||Sabtu, 31 Juli 2021|| - Innalillahi wa inna ilaihi raji'un

Sekitar jam 6 pagi diumumkan melalui toa mushalla bahwa ketua BKM (Badan Kemakmuran Mushalla) di kampung ku telah meninggal dunia. Pengumumannya sebagai berikut : "Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Telah berpulang ke rahmatullah seorang hamba Allah yang bernama Ahmad Effendi bin H. Abdul Rauf tadi pagi sebelum subuh sekitar pukul 04.45 wib. Tutup usia pada umur 63 tahun. Akan dimakamkan hari ini juga. Demikian berita duka ini disampaikan, agar para warga bersama-sama melaksanakan fardhu kifayah.. Sekian Terima kasih".

Berita duka tersebut disampaikan oleh bilal mushalla hingga beberapa kali agar semua warga yg mendengarnya untuk hadir melaksanakan fardhu kifayah di rumah duka. Begitu mendengar berita duka tersebut aku mengucapkan innalillahi wa inna ilaihi raji'un.

Aku pergi ke rumah duka bersama ayahku sekitar pukul 8 pagi. Ketika tiba dirumah duka sudah banyak warga yang hadir. Pihak keluarga almarhum cepat melaksanakan fardhu kifayah nya. Ketika aku datang jenazah sudah dimandikan dan dikafan kan. Tinggal di shalatkan dan dimakamkan. Sebelum jenazah dibawa ke mushalla untuk dishalatkan, imam dusun memberikan sedikit tausyiah dan kata-kata pelepasan jenazah dari rumah duka. Pak imam menjelaskan betapa pentingnya kita mempersiapkan akan tibanya hari dimana setiap yang bernyawa itu pasti akan mati. Tidak mengenal kaya atau miskin, cantik atau jelek. Semua akan merasakan mati, oleh karena itu bagi kita yang masih diberikan kesempatan hidup harus benar-benar memanfaatkannya untuk menghadapi kematian. Selama kita masih hidup haruslah melaksanakan semua kewajiban yang diperintahkan oleh Allah SWT dan menjauhkan yang dilarang Nya. Imam dusun menyatakan jadilah orang yang bermanfaat bagi orang lain karena itu akan menjadi amal jariah bagi kita kelak. Selain itu pak imam mengingatkan kepada keluarga almarhum jangan berkesedihan yang berkepanjangan, iklas kan kepergiian almarhum karena giliran kita pasti akan tiba,. Cuma waktu saja yang kita tidak mengetahuinya. Pesan pak imam kepada anak-anak almarhum jangan pernah berhenti mendoakan almarhum. Karena doa anak yang sholeh akan menolong almarhum di alam kubur. Begitu pak imam selesai memberikan sedikit tausyiah akhirnya jenazah dibawa oleh ambulan ke mushalla untuk di shalatkan.

Terlihat banyak warga yang hadir untuk melaksanakan shalat jenazah. Sebagai imam shalat jenazah adalah adik ipar almarhum. Selesai pelaksanaan shalat jenazah, ambulan membawa jenazah ke tempat pemakamannya yang terakhir. Aku dan ayahku tidak bisa ikut mengantarkan almarhum ke tempat pemakaman terakhirnya karena ada keperluan.

Rencana setelah ba'da magrib akan diadakan tahlilan dan kirim doa untuk almarhum di rumah duka. Tapi karena dari pukul 5 sore hujan deras turun. Akhirnya pihak keluarga dan imam dusun sepakat menyelenggarakan tahlilan di mushalla. Hal ini dilakukan untuk menghindari warga yang hadir akan kehujanan karena hujannya deras sekali dan pihak keluarga tidak akan mampu memberikan tempat karena banyak warga yang akan hadir.

Sesuai perkiraan pihak keluarga dan pak imam, walau pun hujan warga yang hadir untuk melaksanakan tahlil banyak yang hadir ke mushalla walau hujan lebat. Hal ini mungkin karena almarhum orang yang ramah kepada siapa saja, murah senyum dan suka melucu. Jadi bila siapa pun yang berada didekatnya akan merasa senang semasa almarhum masih hidup. Setelah selesai shalat magrib warga melaksanakan tahlilan yang dipimpin oleh imam dusun yaitu ustadz Suhadi. Warga yang membaca tahlil dan tahmid untuk almarhum tampak khusuk. Sekitar jam 19.50 tahlilan selesai. Tapi warga masih banyak bertahan karena 10 menit lagi sudah masuk waktu isya. Setelah memasuki waktu isya warga yang datang ke mushalla langsung melaksanakan shalat isya berjamaah.

Demikian isi diaryku hari ini. Bagi steemian yang sudah singgah dan mau membaca diaryku ini saya ucapkan terima kasih.