JANGAN ARTIKAN AYAT AL QUR'AN SERAMPANGAN
Dewasa ini, sering orang mengatakan " Bahwasanya Allah tidak bisa merobah nasib suatu kaum, kalau tidak mereka sendiri merobah nasibnya" (Q.S. Ar.Raad.11). Bila begini diartikan, maka terkesan bahwa Allah Yang Maha Kuasa tidak berdaya atas hamba NYA dan Pekerjaan manusia dibuat oleh manusia tanpa ada takdir Allah terlebih dahulu.
Padahal kita sudah mengatakan MAHA SUCI ALLAH ATAS SEGALA KEKURANGAN DAN KELEMAHAN. Kita yakini bahwa segala sesuatu terjadi itu sudah ada dalam Ilmu Allah, Iradah dan Kudrah Allah. Jadi menyimpulkan bahwa Allah tidak merobah nasib manusia, kecuali manusia itu sendiri adalah KELIRU.
Yang benar menurut tafsir yang mu'tabar adalah "Bahwasanya Allah tidak mengambil nikmat yang telah diberikan NYA kepada manusia, kecuali kalau mereka sudah merobah , yakni dari taat menjadi durhaka" Tafsir yang mu'tabar seperti ini selaras dengan Firman Allah dlm Q.S. Al Anfaal 53 " Hal itu (terjadi) disebabkan karena Allah tidak merobah nikmat yang telah diberikan NYA kepada suatu kaum, kecuali kalau kaum itu merobah sendiri diri mereka sendiri" (dari taat menjadi durhaka.
Jadi jangan salah memahami arti yang keliru. Tanpa sadar kita sudah menempatkan ada kelemahan atau kekurangan pada Ke Maha Kuasaan dan mengurangi ke Maha Sempurnaan Allah. Nauzubillah hi minzalik. Wallahualam bis sawab.
Setuju ?
Apa pendapat anda?
Post yang sangat bermanfaat, teruslah berbagi @steem16