The Diary Game, Kamis 28 November 2024. MAKAN MIE BERSAMA SANTRI
Puji Syukur kepada Allah atas segala limpahan nimat dan kasih sayang Nya yang tak terhingga.
Pagi ini badan saya sedikit terasa lelah, mungkin efek cuaca dan padatnya kegiatan dalam minggu ini.
Jam 7.30 saya sudah selesai mandi, menyeruput pelan teh hangat dalam cangkir di depan saya, pelan saya gigit potongan roti, menikmati rahmat serta rezeji pagi dari Allah.
Jam 7.50 saya mengantar Aira ke rumah Mimi, lalu saya menuju ke kantor untuk tugas rutin saya, mengambdi kepada masyarakat dalam bentu dan konteks berbeda, memberi penyuluhan kepada calon wali nikah atau calon pasangan nikah yang datang ke kantor meminta bimbingan, karena sebagian besar tidak mau datang untuk bimbingan, merasa sudah bisa, padahal saat kita minta membaca selawat saja banyak yang tidak mampu membacanya dengan benar, apa lagi menyangkut perkara hukum islam lainnya.
Jam 12.00 saya pulang ke rumah, baru saja tiba telpon saya berdering, dari tengku Muhammad Kuta Binje, rupanya beliau rencana malam ini mau mengadakan kenduri mie goreng ke anak-anak santri serta jamaah pembacaan ratib malam Jumat, saya pun mengiyakan saja, toh semua sedekah dari beliau, kami hanya menyediakan tempat saja.
Jam 1.45 kami sudah berada di dalam kelas untuk kegiatan belajar siang kami, lembar demi lembar kami buka, kelompok pengajian satu persatu mendapat giliran belajar bersama dengan saya, mereka pada akhirnya mendapat giliran semuanya.
Jam 4.00 mereka salat Ashar, lalu kami lanjutkan lagi penagajiannya sampai jam 5.00 sore, barulah kami selesai semuanya.
Jam 6.10 saya kembali berada di rumah Tanjong untuk salat magrib bersama, malam ini ada datang martunis, pak wa Amir, dan Cek Robert, kami salat Magrib bersama, membaca ratib sampai salat Isya, selesai salat anak-anak saya minta diulangkan pelajaran oleh tengku Mujibur, saya bersama tengku Muhammad dan martunis segera memproses pembuatan mie goreng.
Anak-anak nampak sangat bahagia, mereka menunggu-nunggu mie selesai kami masak, dek ja dan Fatimah berlarian bahagia, kami terus menggoreng sampai semua siap, anak-anak pun kami minta mengantri mengambil satu seorang.
Jam 9.30 barulah kami menuju ke mesjis Baalawi untuk ziarah rutin, jam 11.30 saya baru kembali tiba di rumah, langsung mmebasuh diri dan bersiap istirahat malam.
Appeal to community members: