NASIBNYA TAK SEMANIS GULA-GULA DAGANGANNYA
Selamat malam para stemian, sekilas menoleh kebelakang, dimana pada masa itu diberlakukan DOM untuk aceh oleh Pemerintah pusat "Jakarta". Dimana pada saat itu banyak terjadi penghilangan orang secara paksa oleh tentara yang dikirim oleh Pemerintah pusat ke aceh untuk melawan/ membasmi mereka yang mencoba memperjuangkan Kemerdekaan untuk Aceh. Sayangnya, penghilangan orang secara paksa itu banyak dialami oleh masyarakat sipil, dan salah satu kasus diantaranya adalah kasus:
Kasus zulfida
Sebagaimana yang di ceritakan Tarmizi, Marlinda kepada Kontras Aceh
Namanya zulfida. Sehari-hari ia berjualan 'sutra merah' alias arumanis, atau gulali, di Banda Aceh. Tetapi kampungnya diaceh Selatan, di Lembah Baru, Labuhan Haji tepatnya. Hanya berhasil menamatkan SD, Zulfida membantu membiayai sekolah adiknya, marlinda. Tahun 2002 itu Marlinda masih bersekolah di SMI Labuhan Haji.
Sekitar tanggal 10 maret 2002, Zulfida berjanji pada marlinda bahwa ia akan segera mengirimkan uang yang dibutuhkan gadis itu untuk mengikuti ujian.
"Abang memang selalu mengirimkan biaya untuk saya, jumlahnya tak tentu. Kadang tiga ratus ribu, kadang empat ratus ribu sebulan. Tapi dia belum pernah tidak mengirim uang." tutur Marlinda yang mengenang kasih sayang abangnya yang nomor dua itu. Di banda aceh, dia tinggal di Lampulo, biasanya dua bulan sekali pasti pulang ke kampung. Orangnya pekerja keras, tidak banyak bicara tapi bertindak. Dulu dikampung dia bekerja mencuci kapal orang, lalu menarik becak. Karena pendapatnya kurang, abang memutuskan merantau ke banda aceh.
Marlinda senang mendengar abangnya menyanggupi untuk membayar uang ujian. Namun, tanggal 14 maret zulfida menelpon lagi. Dia bilang, bagaimana mau kirim uang untuk siadik, saya sakit. Cerita tarmizi, abang zulfida. Sinar matanya suram "saya sedih sekali mendengarnya. Apalagi, dua hari kemudian terjadilah peristiwa itu.
Sabtu, 16 maret 2002, Zulfida keluar rumah dengan mengendarai sepeda. Katanya akan mengantar uang setoran dagangan. Kalau pergi pagi, biasanya siang dia sudah kembali. Namun hari itu tidak. Ketika sang adik tak pulang-pulang, kakaknya masriah di rumah siapa dia tinggal, mulai cemas. Ia bertanya pada teman zulfida yang juga berjualan arumanis.
Justru kawannya itu bertanya kembali, kemana zulfida. Karena dia tidak muncul-muncul. "kata tarmizi. Keluarga kami mulai mencari, hari itu kami mencari mulai dari tempat dia biasanya berdagang, sampai ulee kareng dan blang bintang. Kami keluar masuk kampung membawa foto dia, menanyakan pada orang-orang kalau-kalau mereka melihat adik saya itu. Tapi semua menggeleng, semua tidak melihat.
Berbulan-bulan keluarga zulfida terutama tarmizi, melakukan pencarian. Tapi tetap tak ada hasilnya. Zulfida lenyap seperti asap, tak meninggalkan bekas.
Lima bulan setelah dia hilang, dikampung kami mengadakan majelis Yaasin, membaca yaasin untuk keselamatan adik saya. "kata tarmizi". Kami juga memasang foto orang hilang dikoran, lima hari setelah zulfida lenyap. Waktu itu banyak terjadi kontak senjata antara TNI dan GAM. kami menduga, mungkin dia terjebak dalam tembak menembak, terluka, dan dirawat dirumah sakit. Karena itu kami mencari di seluruh rumah sakit yang ada di Banda Aceh.
Sia-sia...!!
Selama setahun setelah peristiwa itu, dirumah kami di lembah baru kami masih sering mengadakan pengajian dan doa bersama. Kami tetap berharap, suatu saat dia akan pulang ke rumah. Sambung tarmizi. Kami tak tahu siapa yang sudah membawa dia pergi, karena tak ada barang yang ditinggalkan, tak ada bukti apapun. Sekarang sudah berapa tahun berlalu, kalau dia masih ada, dia tentu akan pulang. Itu yang kami harap-harapkan.
Kalau zulfida pulang, maka ia akan berusia dua puluh delapan. Usia yang masih penuh harapan. Tapi, apakah betul dia masih bisa pulang? Hanya Tuhan yang tahu. []
Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by andrew from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.
If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.