The Diary Game//Lelah dan bahagia bercampur aduk jadi satu
The Diary Game
Assalamualaikum syara meutuah🤗
Cerita pagi yang mendebarkan hati melebihi gunung yang akan meledak sekejap lagi, mulai dari saat perjalanan pertama menaiki kendaraan yang akan membawa kami menuju tempat seleksi PPPK pagi ini.
Udah dari semalam tak bisa tidur, belum jam 5 sudah diajak grobrol sama kawan, dia mah enak begitu rebahan langsung molor, pake motong kayu sekebon pula tuh sangking enaknya tidur....awak ngak berisik aja susah tidur apalagi berisik udahlah....
Mata mulai mengantuk disaat harus segera bersiap, dalam hati pun berkata...apeslah kalau sampai ujian mata ngak sanggup buka🤦, saya pun segera menuju kamar mandi untuk mengguyurkan badan dengan air yang lumayan dingin membuat mata seperti tambah energi untuk tetap terjaga.
Sholat subuh sudah, lalu mencoba menghubungi kawan dimana sudah gerangan pagi ini, eh .... ternyata dia sedang membeli nasi dibawah, tunggu apalagi, saya langsung melesat ke bawah untuk membeli nasi dan sarapan di bawah saja, naik tangga turun tangan hotel bikin kaki saya sakit saja.
Karena sudah siap dengan seragam dan peralatan yang di butuhkan saya langsung ke bawah, namun sayang saya sama sekali tidak bisa menikmati makanan saya karena melihat kawan-kawan yang lain sudah pada antri untuk penitipan barang dan menuju ruang steril.
Saya hanya memakan beberapa suap saja supaya tidak munyeng(pusing) saat ujian nanti, apalagi semalam saya termasuk kurang fit karena masuk angin terlalu parah, rupanya kawan dari satu daerah mau membeli nasi jadi saya tawarkan saja untuk makan sebungkus bersama dengan saya, satu bungkus nasi kami makan berempat masih juga tidak habis.
tempat penitipan barang
Setelah membayar saya langsung menuju barisan untuk penitipan barang dan handphone pun segera saya non aktifkan supaya tidak terganggu dengan suara kebisingan saat saya berada di ruangan, proses pemeriksaan yang sangat ketat sehingga banyak teman-teman yang panik.
sebelum check out
Saya panik juga sih, namun masih bisa di kontrol, dalam hati berkata " di dunia aja pemeriksaan kayak gini ketatnya bagaimana diakhirat kelak ya, yang manusia semua dibangkitkan kembali" uh....bukan itu yang mau saya ceritakan teman akan tetapi saat saya memasuki ruang ujian yang luas dengan laptop yang berjejer rapi dan orang-orang sudah duduk di depannya dengan mulut yang komat kamit membaca segala doa supaya mendapat nilai yang bagus.
Termasuk saya juga begitu, segala doa saya panjatkan semoga bisa berhasil melewati ujian ini..... mendengar pengarahan dari panitia dengan degub jantung yang berdebar kira-kira akan seperti apa soal yang muncul di depan mata sebentar lagi, Alhamdulillah saya mengisi biodata aman dan lancar.
Ditengah menjawab soal kebelet pula pengen ke kamar kecil, langsung saya acungkan tangan ke atas supaya pengawas menghampiri saya, "boleh Bu, tapi waktunya jalan terus gimana?" langsung saya jawab" jalan pun jalanlah dari pada pipis di sini kan bisa menggangu yang lain dan bikin malu pula tuh".
Mendapat izin keluar saya langsung berlari sekencang mungkin, kalau di film kartun sudah keluar asap tebal di belakangnya, begitu kencangnya saya berlari dan panitia juga geleng-geleng kepala melihat saya seperti anak kecil yang berlarian, 3 menit waktu yang saya habiskan sampai berada kembali di kursi panas tersebut.
Kembali saya membaca soal-soal yang entah apa maksudnya dan mencoba memahami beberapa detik sebelum memutuskan jawaban apa yang paling sesuai.
a.berkokok: ayam
b.pintu: kayu
c.makan: lapar
d.haus: air
e. bersih: sapu
itu soalnya itu juga jawabannya, pilihlah mana yang cocok dengan hati nurani saja, karena soal itu tidak di jelaskan sinomim atupun antonim, tidak sama seperti pilkada kemarin tahu arah dan tujuan kemana kita akan memberikan suara.
Sudahlah.... yang terpenting saya sudah berusaha sebaik mungkin, kalau rezeki takkan kemana,... setelah mengambil penitipan barang saya baru teringat bahwa kawan saya tadi turun juga kebawah karena tidak berani sendirian di kamar, mana nomor handphone juga tidak saya simpan, segera saya berlari ke atas untuk memastikan apakah dia sudah berada dikamar atau pun masih bertahan di bawah.
Sementara dia ujian setelah sholat zuhur nanti, sebenarnya saya sangat lapar sekali dan kepala semakin berdenyut nyeri, ingin rasanya segera tidur untuk melepaskan lelah dan ngantuk yang semakin menjadi, langsung saya ketuk pintu kamar namun tidak ada jawaban, saya mencobanya sekali lagi dan ternyata ada suara berasal dari dalam kamar, nampak sedikit lega walaupun sedang menahan lapar.
Saya sudah tidak kuat lagi untuk turun, kemudian mencari sesuatu di lemari untuk saya makan, Indomie mentah yang saya beli semalam mau di seduh air panas namun jangankan air panas yang dingin juga tidak tersedia, saya pun memakan begitu saja untuk penjanggal perut sementara.
membeli nasi untuk makan siang
Dengan langkah gontai saya kembali menuruni anak tangga menuju warung nasi terdekat, ternyata sudah habis jadi saya harus berjalan lagi untuk mencari di mana ada warung nasi. tidak berapa jauh saya berjalan akhirnya saya menemukan warung nasi dan segera memesannya.
Mungkin karena terlalu lapar sehingga makanan yang ada di depan mata pun sudah tidak lalu lagi untuk saya nikmati siang ini, setelah makan saya ingin beristirahat sebentar sebelum check out sekedar mengurangi rasa sakit kepala saya.
Baru hendak memejamkan mata, handphone saya berdering tak berhenti, teman-teman semua menanyakan perihal ujian tadi, mereka semua memberikan dukungan dan semangat buat saya, Alhamdulillah kawan-kawan saya perhatian terhadap saya.
pemandangan di belakang rumah keponakan saya
Akhirnya saya tidak jadi istirahat karena sebentar lagi harus check out, saya juga di jemput oleh keponakan dan pulang kerumahnya walaupun hanya sebentar, sebelum kami jalan-jalan ke kota terlebih dahulu saya sholat zuhur di rumahnya.
Sampai di kota saya pergi berbelanja kain di ratu textile yang ada di kota Banda Aceh, tak lupa singgah di mie kocok siduel yang melegenda dari jaman dulu semasa saya kuliah di Banda Aceh, nah.....satu lagi ni yang tidak boleh ketinggalan yaitu sholat di mesjid raya Banda Aceh itu merupakan foto wajib🤭, begitu katanya.
Sekian postingan saya kali ini, terimakasih sudah singgah dan meluangkan waktu untu membacanya, wassalam.
Semoga hasilnya memuaskan ya Bu..
Amin 🤲