The Diary Game, 23 Juni 2022/Menghabiskan Malam Di Tepi Danau Lut Tawar

payout postingan ini: 10% untuk @steem.amal

Apa kabar sahabat steemians,Pagi hari ini saya bangun pukul 05,30 dengan hati riang gembira. Selesai salat subuh saya langsung menyiapkan sarapan dan membersihkan rumah. Setelah pekerjaan rumah selesai, saya lanjutkan dengan menyiapkan berbagai perlengkapan untuk saya bawa berlibur ke Takengon Aceh Tengah. Mulai dari pakaian dan sedikit bekal makanan berupa cemilan dan lain-lain. Karna kami hanya menginap satu malam saya hanya membawa pakaian seadanya dan makanan seadanya. Pukul 08'00 saya dan keluarga sarapan dulu sejenak sebelum melakukan perjalanan ke Takengon.

Pukul 09'00 saya beserta keluarga akhirnya memulai perjalanan. Sebenarnya bukan saya dan keluarga aja yang akan berlibur ke takengon, tetapi ada rombongan dari sekolah yang ikut serta. Mereka pergi dengan menumpangi sebuah bus yang telah di sediakan. Perjalanan ke takengon kali ini, dengan melalui jalan elak. Jalan yang kami tempuh adalah jalan mendaki yang kiri kanannya jurang terjal. Tetapi sepanjang perjalanan mata saya terus dimanjakan oleh pemandangan-pemandangan alam yang indah.

Pukul 12'00 Kami istirahat sebentar di Gunung salak sambil menikmati segelas teh hangat. Dan tidak lama kemudian perjalanan di lanjutkan kembali. Pukul 13'30 saya beserta rombongan tiba di Bener Meriah dan kami kembali beristirahat untuk makan siang dan salat dhuhur. Untung saja bekal untuk makan siang sudah kami siapkan dan kami bawa dari rumah. Jadi tidak perlu repot-repot lagi untuk mencari warung nasi. Pukul 14'15 perjalanan dilanjutkan kembali. Tidak lama kemudian kami pun sampai di kota Takengon Aceh Tengah. Suasana udara dingin mulai terasa meskipun hari belum beranjak sore. Selanjutnya kami mencari lokasi di mana kami akan bermalam dan menikmati indah nya tepi danau Lut tawar.

Disepanjang tepi danau kita bisa menyaksikan pemandangan yang begitu indah seakan mata pun tak ingin berpindah dari sana. Gunung tinggi menjulang dan danau yang terbentang luas dengan air yang berwarna biru. Perahu nelayan juga terlihat di tengah danau. Sebagian masyarakat di tepi danau lut tawar memang bergantung hidup dari hasil tangkapan ikan dari danau tersebut baik dengan cara memancing maupun dengan cara melempar jala ke tengah danau.

Tanpa terasa malampun tiba. Tenda-tenda sudah berjejer rapi di mana nanti kami akan tidur di sana. Angin sepoi-sepoi yang berhembus terasa sengat dingin. Pukul 20'00 setelah selesai salat magrib dan makan malam, kami kembali menikmati kebersamaan. Di temani api unggun dan jagung bakar sambil menghabiskan malam. Malam hari, pemandangan di tepi danau Lut Tawar juga terlihat sangat indah. Lampu-lampu kecil ikut menghiasi tepi danau dengan cahaya yang gemerlapan.

Pukul 23'00 kami masih belum beranjak dari tepi danau. Seakan tidak ingin melewatkan momen-momen indah dalam menikmati kebersamaan. Namun rasa lelah akhirnya membuat saya ingin segera beristirahat. Besok kami akan kembali mengunjungi objek wisata di sepanjang tepi danau sebelum pulang. Begitulah sahabat steemians pengalaman indah saya saat berada dan bermalam di tepi danau lut tawar aceh tengah. Sekian dan terimakasih.