The Diary Game Better Life (26 November 2020) -- Bahagia ini
Saat pertama memasuki gerbang sekolah ada rasa bahagia menyelinap di hati. Melihat siswa dan siswi memakai seragam sekolah kembali, mereka tersenyum sambil jalan setengah berlari karena waktu masuk kelas sudah tiba. Saya berdiri memandangi wajah-wajah generasi masa depan yang hampir delapan bulan tidak saya lihat memakai seragam sekolah.
Satu persatu teman-teman guru berdatangan memasuki gerbang sekolah. Pak Waka kurikulum juga tak kalah bahagia menyambut kedatangan siswa dan siswi hebat penerus bangsa.
Hari ini saya bertugas mengajar di kelas XII. Saya sudah membayangkan sejak dari rumah akan bahagia bertemu mereka yang sudah sejak lama tidak berinteraksi secara langsung. Mereka pun cukup antusias walaupun ada drama yang berujung cerita-cerita aja buk, gak usah belajar, namun saya punya trik untuk menarik perhatian agar mereka tetap mendengarkan walau hanya satu materi.
Sekitar pukul 11.17 saya ditelepon oleh pak suami untuk membelikan obat serta beberapa makanan untuk ibu mertua yang sedang kurang sehat. Setibanya saya kembali ke sekolah, ruangan dan halaman sekolah tampak sepi hanya ada penjaga sekolah. Usut punya usut ternyata sebagian staf TU merayakan dana yang mencair hari ini. Di persimpangan jalan ketika kembali ke sekolah saya bertemu dengan seorang teman yang dari jauh mengatakan, sekolah sudah tidak ada orang lagi semua sudah pulang. Mereka mengajak saya untuk ikut makan bakso, namun saya katakan sudah punya janji bertemu seseorang yang penting dan tidak boleh saya lewatkan karena beliau datang dari jauh. Akhirnya saya pacu motor menuju ke salah satu warung kopi ternama di Lhokseumawe klik 55G3+P2. Beberapa diantaranya sudah lebih dulu sampai, dan saya langsung merapat sambil bertanya kabar. Sewaktu hendak menuju ke warung kopi tadi, saya sempatkan membeli nasi 2 bungkus. Akhirnya kami makan dengan berbagi bungkus kecuali abang ganteng syal merah @el-nailul karena beliau tamu jauh, kami persilahkan menikmati satu bungkus sendiri. Siang itu banyak sekali ilmu yang saya dapatkan dari abang tersebut, walaupun sesekali saya harus kelabakan memutar otak mencari makna setiap kalimat yang di lontarkannya. Mendengar kisah petualangannya yang luar bisa, benar-benar membuat saya terpana.
Don't judge by the cover, ini adalah kalimat sederhana yang saya sematkan untuk abang ini. Beliau ini seperti bunglon, penampilannya sesuai dengan kondisi yang di butuhkan. Kadang sederhana namun dilain waktu sangat bersahaja. Sungguh beruntung hari ini saya bisa mendengar pengalaman dan beberapa ilmu penting darinya.
Sekitar pukul 16.50 beliau pamit karena ada urusan penting yang harus diselesaikan. Akhirnya kami bergerak menuju ke rumah masing-masing. Sebelum menuju ke rumah, saya singgah sebentar ke rumah teman yang sudah mengingatkan untuk mengambil pesanan kue yang saya pesan dua hari yang lalu. Sampai di rumah, saya dan anak-anak menikmati cemilan sore yang enak bersama teh panas yang nikmat
Setelah duduk-duduk sebentar, suara azan magrib terdengar dan anak-anak segera menuju ke mesjid, tinggal saya dan si bungsu berdua di rumah. Usai shalat magrib, saya mengajak anak-anak untuk makan malam dan kemudian istirahat.
Demikian cerita hari ini, semoga sahabat duka dengan rangkaian ceritanya.
Terima kasih kepada bg @anroja, kk @ernaerningsih @steemcurtor08 dan @inwi yang selalu berkesempatan memberikan motivasi dan dukungan.
Terimakasih juga kepada @radjasalman, @nazarul @el-nailul @muzack1 @steem-indonesia @steemseacurator dan komunitas Asia tenggara @steem.sea
Kalau abang ganteng @el-nailul memang walaupun kecil orangnya masalah makan jangan di tanya, itu efek saat beliau berada di pulau dewata, sambutan yang sangat baik saat dia menyambangi tempat anda sang ibu guru.
#onepercent
#indonesia
Kenapa tiba-tiba aku yang mejadi sasaran buly ya, apakah karena di dunia nyata anda tidak berkutik dengan mantra ek linot saya ya. wkwkwkwwkwkwk
Berarti anda pernah berteman dengan para bulian yang tidak nampak kami lihat, wah perlu diajarkan ilmu untuk melihat para bulian.... 🏃🏃🏃
Itu bunian namanya hai pak Bos Linot, bukan bulian, banyak kali gaya pak bos ek linot ini, gimana penjualan ek linot selama sepekan ini??
Tinggal ganti "l" dengan "n" selesai
Memang dimana2 sama aja murid sekarang. Hek deh kita. 🤣🤣🤣
Ka bang @el-nailul lom hinan. Macam hantu, dimana2 ada kamu bang. 🤣🤣🤭🤭
Ka lommmmm, dinda cantik @ernaerningsih ini karena kalo tidak dimana2 saya tidak kemana-mana. Salamat menikmati malam salam untuk kanda @hhusaini
🤣🤣🤣😊😊😊
Kadang saya melihat bang @el-nailul seperti lalat, dimana ada kita yang sedang makan enak, beliau selalu hadir menemani kita..😀😀🤣
Sebenarnya direjeki anda telah tertulis namaku dengan chantik dan manis. Jadi jangan lengah sedikitpun menjaga piringnya ya wkakakakaak
🤣🤣🤣🤣🤣
Semoga pandemi cepat berlalu, sehingga mereka dapat belajar seperti sediakala. Rasa bosan pasti sangat terasa dan hari ini mereka bisa kembali belajar
pertemuan yang luar biasa, dan bg @el-nailul yang sangat tampan di antara cewek-cewek cantik.
🤣😂
#onepercent
#indonesia
Dek heripun tidak lagi terpengaruh jimat saya, ini pasti karena rayuan dek @nazarul sehingga jimat saya tidak berlaku lagi di Meureudu. hadduhhh...menyesal sungguh menyesal
Abang ganteng mah bebas @herimukti hahahaha
Assalamualaikum buk. Buk keren sedikit fotonyalah , azab kali kelihatan gaya makannya . Suruh bikin gaya kek, apa kek. Masak bos kuliner gayanya gitu kali😁😁 haha
Ka saboh teuk bulian, apa harus kita lanjutkan Balada Nasi Bungkus ini ya, colek @muzack1 dan @anroja
Oh no no no. Jangan
🤣🤣🤣
Rupanya ada pak waka kurikulum ganteng yang jadi saingan @el-nailul ya bro @tutiaryati🤭🤣🤣🤣
Tidak akan merasa tersaingi, karena kegantengan saya sudah ada yang miliki lhooo pakkkkk, colek @radjasalman
Wkwkwkwkwk
Nikmatnya makan rame-rame walaupun sama abang ganteng yang lagi cemberut, hehe...
#onepercent #indonesia #affable
Enak gak enak ya ditelan aja bro @radjasalman hahahaha
Hahahaha... Dienakin aja
Postingan ini telah dihargai oleh @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info tentang Steemit dan kontes.
Anroja