MASA ANAK-ANAK YANG BERBEDA
Halo teman-teman steeminia, salam bahagia sehat selalu dan beraktivitas.
Sebagai seorang ibu saya merasa sangat miris, prihatin, dan gemas. Pasalnya, siang tadi saya membaca lewat medsos. Ada grup wa anak-anak SMP di Jawa Barat yang cukup mencengangkan. Mereka bukan hanya membahas tentang pornografi, tetapi mempunyai rekaman adegan porno dan juga mempraktekkannya. Razia hp yang dilakukan pihak sekolah yang akhirnya berhasil membongkar perbuatan tidak terpuji ini. Naudzubillah!
Kalau nasi sudah menjadi bubur, lalu siapa yang bertanggung jawab? Mengingat anak seusia SMP adalah masih tanggung jawab orang tua. Berita di atas mungkin hanya satu-satunya berita yang berhasil diangkat.
Tetapi setidaknya cukup untuk menjadi perhatian bagi kita sebagai orang tua. Tidak mungkin pula secara frontal melarang anak menggunakan fasilitas ponsel, tetapi sangatlah penting lebih waspada dengan aktivitas gawai mereka.
Sejenak saya teringat dengan masa kecil saya sewaktu masih SMP. Kegiatan selepas sekolah adalah membantu pekerjaan orang tua. Seperti menyapu, cuci piring atau sekedar di suruh memberi makan ayam. Setelahnya bermain dengan teman-teman di luar rumah. Biasanya kita berkumpul di kebun kosong milik tetangga. Ada banyak teman-teman yang berkumpul.
Mainan favorit saya bikin rumah-rumahan dari pelepah pisang atau jual-jualan layaknya di pasar. Jika bosan beralih kepermainan lain. Bentengan atau petak umpet. Acara terakhir dari bemain adalah mandi bersama di sungai.
Saat itu anak laki dan perempuan berbaur bersama. Tanpa ada rasa yang menjurus ke hubungan seperti orang dewasa. Saling ejek, saling goda, kadang saling pukul sebagai bentuk gurauan. Ah, bahagia rasanya tiada beban pelajaran, beban persaingan diantara teman. Selepas magrib kita bertemu lagi di mushola untuk mengaji sampai bakda isya.
Saya sering cerita tentang masa kecil yang menyenangkan itu kepada anak-anak. Mereka sangat antusias sambil matanya tampak membayangkan cerita saya. Sedih yang saya rasakan, ketika menyadari tidak mungkin anak saya mengalami masa kecil yang natural.
Pernah saya sediakan alat permainan dakon, ternyata bermainnya tidak tahan lama. Alasan banyak PR dan capek selepas sekolah selalu menjadi alasan. Permaian bola bekel juga demikian, mereka mudah frustasi karena tidak bisa fokus.
Banyak permainan waktu kecil yang saya coba kenalkan, lagi-lagi alasan tugas sekolah dan lebih memilih game di hp.
Menyuruh mereka bermain di luar juga bukan jalan keluar yang bijak. Maraknya penculikan dan kasus asusila membuat saya ketakutan sendiri. Kasihan anak-anak di zaman merdeka dan canggih justru terbelenggu secara fisik dan mental.
Menyikapi kasus tindak asusila di kalangan anak SMP, akibat pengaruh hp itu sering saya diskusikan dengan anak-anak. Kebetulan di kampung saya ada kasus anak lulus SMP hamil di luar nikah. Salah satunya tidak jauh dengan tempat tinggal saya.
Anak-anak saya juga jeli melihat perubahan anak tetangga tersebut. Berbagai pertanyaan dilontarkan kepada saya. Anak saya yang kelas 4 SD merasa heran,” Kenapa belum punya suami bisa mau punya adik bayi? Atau bertanya.” si mbak itu sekolah lagi apa nggak?” Sedang kakak yang SMA bertanya lebih luas maknanya,”Kok bisa sih? Kapan dia melakukan? Bukannya dia setiap hari diantar bundanya ke sekolah? ”
Saya berusaha menjawab sebaik dan sebijaksana mungkin. Faktor pergaulan dan penyalah gunaan fungsi hp diantaranya.
Satu kata tegas yang saya tanamkan kepada anak-anak, bahwa kita mempunyai Dzat yang tidak tidur, yang mengawasi setiap gerak kita. Mengingatkan tanpa lelah bahwa hidup itu ada nilai pertanggung jawabnya. Tidak perlu malu dibilang kuno bila tidak se ‘modernt’ teman-temannya.
Pada prinsipnya pendampingan religi atau aqidah dalam keluarga adalah sebuah benteng pertahanan. Meskipun anak-anak tidak menikmati seindah masa kecil saya dari sisi lingkungan, minimal mereka punya keluarga yang menyenangkan dan memberi rasa aman. Sehingga apapun yang terjadi di luar rumah, anak-anak akan terbuka dan jujur dengan orang tua.
Semoga doa-doa yang tergulir yang ditengadahkan di setiap sujud dikabulkan Yang Kuasa. Menjadi anak yang saleh dan salihah. Aamiin.
Terima kasih.
Kalasan, 6 oktober 2018.


@wahyulestari08, I gave you a vote!
If you follow me, I will also follow you in return!
Done. Thank's
Posted using Partiko Android
I upvoted your post.
Mabuhay, keep steeming.
@Filipino
Posted using https://Steeming.com condenser site.