Memancing ikan || 25 - 12 - 2024
๐ฌ๐๐๐๐๐๐๐'๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐!!
Alhamdulillah, hari ini masih bisa menikmati udara yang segar dipagi hari dan masih di berikan kesehatan yang cukup untuk bisa beraktivitas sebagaimana hari-hari yang lalu. Kembali lagi dengan saya @walictd yang akan membagikan kegiatan harianku pada 25 Desember 2024.
Kemarin pak @muzack1 menyepakati saya bersama saudara @cymolan untuk memancing, dan hasil keputusan hari ini tanggal 25 Desember 2024 adalah waktu yang tepat untuk memancing. Saya bangun pagi-pagi untuk mempersiapkan peralatan pancingan, terutama mencari gagang pancingan. Saya mulai berangkat menuju kebun setelah shalat Subuh, dan menunggu hingga matahari menerangi langkah kaki. Saya mencari gagang pancing di sekitar kebun yang berada di belakang rumah. Gagang pancing yang disaran adalah pelepah aren, karena miliki serat yang lebih kuat dan tahan lama. Awalnya saya rencana mencari gagang bersama sobat Cymolan, namun setelah menunggu beberapa menit dia tidak hadir, jadi saya berusaha mencari sendiri saja.
Setelah menempuh jalan setepak naik bukit dengan kejauhan sekitar 300 meter dari rumah, akhirnya saya menemukan pohon aren yang bisa di ambil pelepahnya untuk gagang pancing. Saya langsung memotongnya dengan perlahan-lahan. Saya menghabiskan waktu sedikit lama dalam memotongnya karena harus membersihkan semak-semak dulu agar bisa diambil pelepahnya.
Sekitar 30 menit lamanya saya di kebun, akhirnya saya pun membawa pulang pelepah aren yang bisa di jadikan sebagai gagang pancingan. Selanjutnya saya pun beristihat dirumah dan juga sempat sarapan pagi. Sambil menunggu kedatangan pak Muzack dan Cymolan, saya asik rebahan di kamar sambil membaca postingan yang baru di steemit.
Sekitar jam 8, Cymolan tiba dirumah. Ketika itu saya baru selesai mandi, jadi saya menyuruhnya untuk menunggu sebentar karena saya menggantikan kostum. Selanjutnya saya keluar untuk menemuinya, kemudian kami baru mempersiapkan pancingan mulai dari menyetel gagang pancingnya, memasang benang, dan memasang mata pancing serta pelampung. Ketika itu bos muzak juga tiba, kami sama-sama membuat pancingan hingga mencari cacing untuk umpan pancingan nantinya.
Setelah melakukan perjalanan yang melelahkan, akhirnya kami tiba di sungai. Ternyata saat kami tiba di sungai, kami melihat airnya sangat keruh, sehingga membuat harapan kami untuk menemukan ikan sirna. Pengalaman saya beberapa tahun yang lalu, jika air sungai keruh seperti ini maka ikannya pasti langka dan sangat susah didapatkannya. Keruhnya air sungai di akibatkan oleh hujan deras kemarin hingga semalam.
Kami tetap semangat memancing, namun hingga hampir siang hari tiba tidak ada satu pun ikan yang kami dapatkan. Tetapi ketika siang hari tiba, kami barulah mendapatkan ikan lele sungai/ lele korea atau bahasa acehnya adalah Suwiek. Akhirnya kami memutuskan untuk memetik buah nipah saja agar tidak sia-sia pertualangan hari ini. Ketika itu kami juga menghubungi @waliyul juga agar kebersama lebih lengkap apalagi ketika itu kami sudah dekat dengan rumah neneknya yang di Cot Dua. Sambil Waliyul pergi kesini, kami juga menitip untuk mengambil parang dirumahku.
Singkat ceritanya, waliyul pun tiba dan kami lanjut untuk memancing sebentar lagi. Namun hingga jam 12:30, kami hanya mendapatkan ikan lele itu saja sekitar 3 ekor, kecil-kecil lagi. Jadi keputusan kami untuk mencari buah nipah pun sudah pasti. Kami terus menerus untuk menelusuri pohon nipah yang tumbuh di pinggir sungai. Kami menemukan sekitar 4 tanda buah nipah yang masih muda, rasanya puas sekali.
Selanjutnya kami mencari tempat duduk untuk menikmati buah nipah yang masih muda itu. Akhirnya kami memutuskan untuk duduk di pinggir tambak milik nenek Waliyul. Disanalah tempat kami menikmati buah nipah muda dan sambil memancing dalam tambah neneknya. Namun isi tambak tetap sama seperti di sungai yaitu hanya ada ikan Lele Korea (Suwiek). Dzuhur tiba, kami masih berada disana, bahkan sempat memetik buah kelapa muda milik nenek Waliyul. Selanjutnya kami pun putuskan untuk pulang dan pak Muzak sempat membawa pulang satu tanda nipah muda.
Kami merasa lapar, mungkin karena sudah siang, jadi kami memutuskan untuk pergi warung Apalet Dukia untuk menikmati mie goreng disana. Sempat singgah dirumahku sebentar untuk menyimpan parang dan pancingan. Bukan itu saja saat tiba dirumah kami dapat kabar dari adikku Coy yang bahwa paket milik pak Muzak sudah tiba. Jadi saat itu saya langsung mengambil paket itu dan menyerahkan langsung kepada pak Muzack. Paket tersebut adalah Tripod. Selanjutnya barulah kami menuju warung Apalet Dukia.
Setibanya disana, kami langsung memesan mie goreng 4 porsi. Beberapa menit menunggu, akhirnya mie goreng siap dibuat. Kami yang sudah lapar segera menikmatinya. Setelah menikmati mie goreng, kami sempat ngobrol sejenak. Karena waktu Dzuhur sudah hampir di pengujungan waktu, jadi kami memutuskan untuk bubar.
Setalah Dzuhur, saya menghubungi lagi beberapa kawan dan sahabatku. Namun setelah menunggu balasan dari mereka bahwa tidak lagi keluar, jadi saya memutuskan untuk keluar sendiri saja. Meskipun tanpa ada yang menemani, tapi saya dapat memanfaatkan waktu di St Coffe dengan baik, mulai dari membuat postingan hingga menyelesaikan review beberapa postingan yang masuk di komunitas dan memilih beberapa postingan untuk direkomendasi Booming.
Asar tiba, saya baru pulang. Sempat singgah dimasjid sejenak untuk menunaikan shalat Ashar. Selanjutnya langsung pulang ke rumah.
Sementara di malam harinya, setelah Isya saya harus mendapatkan kabar bahwa ada rapat di Meunasah. Jadi saya pun mengikuti rapat hingga pertengahan malam tiba. Rapat tersebtu berisi tentang pemilihan kepala dusun Cot Dua. Akhir rapat bahwa acara pemilihan akan di adakan pada hari jumat siang.
Mungkin sekian dulu tulisan singkat yang dapat ku bagikan kali ini, terimakasih atas segala perhatian dan sampai jumpa di postingan selanjutnya.
-
Dewantara, 27 Desember 2024
by @walictd
Hi, @walictd,
Your post has been manually curated!
Thankyou so much
Aktivitas yang berharga,mancing bersama para stemian๐ค
Thankyou so much sir