The Diarygame 19 Juni 2023 : Menghabiskan waktu sehari di Takengon

Cuaca hari ini terlihat begitu cerah. Saat terbangun dari tidur, kehangatan alam mulai terasa. Namun itu semua justru akan memberikan semangat untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Sebelum beraktivitas, terlebih dahulu aku mengisikan perut dengan sepiring nasi serta lauk pauk yang ibuku masak sebagai sarapan pagi.

Setelah sarapan pagi, aku pergi ke warung kopi untuk membeli sebungkus kopi hitam dan beberapa potong kue yang ibuku suruh. Saat itu aku mendapatkan kabar dari pak @muzack1 yang bahwa beliau mengajakku untuk menemaninya ke kota Takengon. Tujuannya adalah bersilaturrahmi kepada keluarga tetangganya yang barusaja musibah meninggal dunia.

Maka setelah membeli kopi, aku langsung pulang kerumah. Selanjutnya aku mulai berkemas dengan mandi dan menggantikan pakaianku. Aku berangkat kerumah pak @muzack1 untuk menemuinya disana. Aku berangkat dari rumah dengan motor aku dan nanti akan aku parkir dirumah pak @muzack1 karena aku akan pergi kota Takengon dengan motornya saja. Saat aku tiba disana, beliau sedang menungguku dan kami langsung berangkat pada jam 09:00 pagi.

Perjalanan menuju Takengon

Perjalanan menuju tempat keluarga dari tetangga pak @muzack1 yang berada di Takengon menghabiskan waktu sekitar 2,5 Jam. Saat tiba disana, aku langsung bergabung dan ikut mengobrol panjang lebar bersama mereka. Lalu pihak keluarga dari teman pak @muzack1 menyajikan secangkir minuman kopi kepada masing-masing dari tamu.

tiba ditujuan
Tepat disiang hari, kami diberikan makan siang disana dengan menu sederhana. Setelah makan siang, salah satu dari kawan pak @muzack1 ingin mempromosi kepada kami tentang tempat nginap yang bagus disana. Beliau menyarankan untuk menginap disana saat berkunjung bersama keluarga. Tempat nginap tersebut tepat berada di pinggir danau Laut Tawar.

Lokasinya sangat rekomendasi karena pemandangan di pintu belakang langsung tembus ke Danau Laut Tawar. View pemandangannya sangat menyejuk mata. Untuk harganya tergolong tinggi mulai dari Rp 850.000 hingga Rp 1,3 juta permalam dan itu tergantung pada luas dan banyaknya tempat tidur.
di tempat kawan pak @muzack1

Disana kami sempat melaksanakan salat Dzuhur, usai shalat dzuhur kami semua bubar untuk pulang. Namun aku bersama pak @muzack1 tidak langsung pulang, akan tetapi memilih untuk pergi ke tempat wisata yang ada di Takengon dengan tujuan menikmati alam segar disana. Salah satu wisata yang kami singgah adalah Bur Telege yang merupakan salah satu tempat yang terkenal di sana. Pada bukit yang tinggi sehingga dari ketinggian Bur Telege dapat melihat keseluran dari isi kota Takengon, maka jangan heran banyak orang yang berminat pergi kesana.

di Bur Telege

fotoku disana

Mengingat waktu yang terlalu singkat, kami harus segera meninggalkan tempat itu pada jam 16:00 dengan maksud supaya tidak kemalaman di jalan dan tidak akan menemukan asap kabut di jalan. Didalam perjalanan pulang kami sempat singgah di pinggir jalan untuk membeli buah alpukat.

membeli buah alpukat

Kami segera melanjutkan perjalanan setelah membeli buah alpukat. Perjalanan kami terhenti di Gunung Salak pada jam 17:50 dengan tujuan berhenti disana adalah untuk istirahat dan menunaikan shalat Ashar. Setelah shalat, kami merasakan lapar sehingga tanpa memikir panjang lebar untuk segera memesan makanan berupa mi goreng dan minuman dingin.
singgah di Gunung Salak

Usai kami menikmati dan membayar makanan serta minuman itu, kami melanjutkan perjalanan pulang hingga tiba disebuah masjid dipinggir jalan KKA. Saat itu kami berhenti disana untuk menunaikan shalat Magrib. Setelah shalat barulah kami melanjutkan perjalanan hingga tiba dirumah dengan selamat.

Mungkin sekian dulu tulisan singkatku hari ini, terimakasih buat teman-teman yang telah membaca dan sampai jumpa dengan postingan selanjutnya.

23 Juni 2023
by @walictd