cerpen (Ketika Bahan bakar minyak habis)
sebelum memulai cerpen mistis ini, saya mengucapkan terima kasih atas dukungan dan partisipasi serta perhatian sehingga cerita ini boleh selesai.
Sehubungan dengan hal tersebut, perkenankan saya mulai membabar cerita mistis ini.
kumulai kisah setahun yamg lalu dengan mengucapkan selamat membaca.
Seingat saya;
sehabis pilot mendaratkan pesawat wings lion dan kami tiba di ruang pengambilan bagasi.
saya bergegas ke pintu keluar Bandara Ibra Dumatubun Langgur.
tak lama diriku di sambut sahabat Saleh Andi dan Pak Edward di sore hari itu dengan perasaan gembira , karna fikirku mumpung ada yg jemput uang jalanku dapat kusisihkan dan kami pun menuju mobil di parkiran.
Setiba dan memasukkan barang ke bagasi mobil tak sadar aku berkata wah mobilnya berplat nomer 13. dan ketika hendak berangkat kusempatkan diriku tuk memfoto selfie.
Namun loh koq hape ku tercecer di Pesawat.
segera ku tunda keberangkatan dan menuju ke tempat penemuan dan pengembalian barang.
Namun tak juga kutemui barang ku setelah memberi info no.seat pesawat.
Batinku mulai was" tidak menentu, ya sudahlah anggap ja membuang sial fikirku
Baiklah kita langsung saja ke Hotel tuk beristirahat.
Sebelum tiba di kamar hotel , kami pun singgah disalah satu supermarket tuk membeli kebutuhan sehari ".
Dan setelahnya kami pun segera menuju kamar hotel.
di Depan pintu kamar tiba" Pak Edward kejang" oleh penyakit ayan/epilepsi.
sontak saya, Saleh dan Andi terkaget". tak tau apa yg harus dilakukan?
apa yg telah dimakan Pak Edward sehingga penyakit lamanya kambuh bisik Andi ke telinga Saleh.
Berselang 30 menit Pak Edward siuman.
Dan diterangkannya ikhwal penyakit ayan yg telah di derita puluhan tahun.
lalu setelah makan malam, kami kembali ke kamar setelah diputuskan bahwa Pak Edward tak bole tidur sendiri maka kutemanilah beliau. hingga 5 hari lamanya.
hanya lah kegiatan rutinitas tak ada gejala penyakitnya bakal kumat kembali.
Namun semenjak peristiwa sepekan lalu kami semakin waspada.
Setelah tuntas pekerjaan monitoring;
kami putuskan tuk mengadakan rekreasi ke sebuah Danau 100 km dari hotel penginapan.
Danau dengan corak khas daerah, serta kuliner bergaya Pantai.
Sore hari kami pun tiba di lokasi Danau dan mulai berpiknik ala basah/ air.
Saking asiknya kami bersenda gurau berkeliling danau dengan berenang.
Kami lupa menyadari Pak Edward, yg mendadak kejang di tepi danau
Andi berteriak dari tepi seberang memanggil nama kami tuk bergegas menolong Pak Edward.
Dengan sigapnya Saleh dan Andi membopong Pak Edward sementara Saya berteriak meminta pertolongan.
Sejurus kemudian beberapa warga datang memberi bantuan.
Pak Edward pun segera di bawa ke Dokter desa. Sehabis memeriksa;
Pak Dokter memberi petuah kepada kami, supaya Pak Edward jangan terlalu lelah tuk mencegah penyakit ayan kambuh.
sehabis sadar Pak Edward bercerita bahwa dia dikejar buaya hingga napas nya tersengal" dan
sewaktu dia tertangkap mendadak tubuhnya kejang"
lalu sewaktu sadar dia bingung koq berada di katil pembaringan perawatan darutan tempat wisata
sesaat Andi terdiam tangannya menunjuk" pohon kelapa di depan gubuk sembari dengan terbata melirih ada org berpakaian mandarin melambaikan tangan. lalu dia berusaha mengejar bayangan tsb namun yg dicarinya tak ditemui
sehabis penampakan tsb, Andi berusaha mencari tanya ke penduduk sekitar; konon katanya kalo tahun baru tiongkok memang ada penampakan lelaki berbaju mandarin tuk mencari mangsa yg akan dijadikan sahabat di dunia kasat mata
lalu..
kami pun pulang ke hotel
keesokan subuhnya saya dan pak edward pulang kembali ke rumah masing" di kota Ambon
dengan membawa kenangan.
selesai
Saludos, buena publicación. me gusto muchisisisimo. voy a seguirlo mi líder...