ACEHNOLOGI SEBAGAI ILMU, Ihwal Studi Acehnologi

in #aceh6 years ago (edited)

image

Berbicara mengenai Ihwal Studi Acehnologi, berarti berbicara mengenai peristiwa/hal mengenai kajian Acehnologi. Sebelumnya kajian Acehnologi yang digagas oleh penulisnya, Kamaruzzaman Bustamam-Ahmad, Ph.D ialah seorang Lecturer, dan menjadi Research Fellow di Akademi Studi Islam di Universitas Malaya.

Pada tahun 2001-2003, pada saat itu penulis memikirkan bagaimana cara untuk menulis proposal, dan menjualnya kepada lembaga-lembaga yang mendanainya. Karena pada saat itu sang penulis ingin memiliki tujuan untuk ingin hidup yang lebih baik lagi dan bisa Survive di Yogyakarta, sebab pada masa itu penulis telah menjadi dosen honor yang mendapatkan gaji tiga bulan sekali. Maka terpikirlah oleh beliau untuk mencari tau bagaimana cara tetap mengajar tanpa gaji, tetapi harus ada pendapatan.

Langkah awalnya ketika ingin mendirikan model kajian ini adalah, dengan membaca karya Yusril Ihza Mahendra. Sebab buku karyanya tersebut seperti menggiring pembaca dalam dunia penelitian yang sudah dia lakukan. Lalu ada Karya Greg Barton, dia memberikan model bagaimana cara mengkaji pemikiran beberapa tokoh secara komprehensif. Kemudian, untuk memperkuat model kajian Acehnologi, penulis memahami terhadap isu-isu perbandingan dalam buku Wajah Baru Islam di Indonesia, karya Azyumardi Azra. Sehingga dengan begitu, penulis mendapatkan modal untuk menulis Kajian ini.

Kemudian, penulis menghabiskan waktu selama 4-5 bulan, untuk melakukan penelitian pendahuluan. Jadi penulis menyarankan, sebelum mengkaji satu penelitian, sebaiknya untuk melakukan terlebih dahulu studi pendahuluan dan betul-betul menguasai bagaimana proposal yang akan dibuatnya, dan sebaiknya menggunakan bahasa yang sederhana. Sebab, proposal itu akan dibaca oleh banyak orang.

Hingga selanjutnya, studi ini muncul dan menyentuh dari beberapa aspek studi ke-Aceh-an hingga isu-isu persoalan yang bersifat kontemporer. Dan akhirnya, Muncul Acehnologi yang memperkenalkan Studi Aceh kepada generasi sekarang dan generasi yang akan datang.

Hal terakhir dalam review ini adalah, penulis berpesan bahwa, dalam menulis proposal penelitian, haruslah melihat hal-hal yang serius, sehingga proposal yang dihasilkannya menarik para donor/penderma. Dan, penulis berpesan kepada generasi muda, untuk memperbanyak membaca, karena dengan membaca merupakan salah satu kunci mengapa penelitian itu tidak pernah hampa untuk terus di telaah dan dikaji.


>Young people today are funny and sometimes incomprehensible. They are quite eager to make a variety of proposals for organizational activities that they follow. But the life proposal that contains his vision and strategy reaches a dream, just forget they make themselves.

Thank you Have a Visit!

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 64036.76
ETH 2647.26
USDT 1.00
SBD 2.78