The Diary Game (27 Juni 2021) KEINDAHAN ALAM PART 2

in Steem SEA3 years ago

Assalamu'alaikum Steemians…
Bagaimana kabarnya semua, semoga Allah SWT senantiasa melindungi kita semua...
Amin...

Minggu pagi yang cerah membuat kami bersemangat untuk melakukan perjalanan yang belum sempat dilakukan kemaren (Sabtu, 28 Juni 2021). Rute perjelanan hari ini adalah Pantai Teupin Layeu dan Kilometer Nol. Sebelum melakukan perjalanan kami mempersiapkan bekal makan siang yang akan di bawah yaitu memasak nasi dan lauk serta membeli satu dus air mineral gelas.

image.png
Perlengkapan Snorkeling

image.png
Dermaga Penyeberangan Teupin Layeu

Begitu persiapan bekal makan siang sudah siap, kami bergegas menuju kepantai Teupin Layeu. Disana kakak sepupu (Kak Dewi) sudah menunggu kami beserta alat snorkeling yang telah disediakan. Lalu kami memilih alat tersebut sesuai dengan ukurang dan kebutuhan kami masing-masing. Aku memilih perlengkapan pelampung dan kacamata renang.

Alat snorkeling kami telah pilih sesuai dengan kebutuhan kami. Lalu kak dewi menyerahkan kamera waterproof untuk snorkeling dan membimbing cara menggunakan kamera tersebut. Setelah itu, kami menuju ke dermaga Teupin Layeu untuk menyeberang ke Pulau Rubiah.

Boat sudah stand by di demaga untuk menghantar kami ke Pulau Rubiah. Satu persatu kami menaiki boat tersebut. Setelah kami semua sudah ada di dalam boat tersebut, maka boat siap untuk berangkat. Tidak butuh waktu lama hanya beberapa menit sudah sampai ke Pulau Rubiah.

image.png
Makam Pulau Rubiah

image.png
Pemandangan di Bawah Laut

Perjalanan ke Pulau Rubiah kami ditemanin oleh adik sepupu (bernama Suryadi). Dia yang membimbing kami kemana selama di Pulau Rubiah. Dia tidak ikut snorkeling bersama kami karena kurang sehat. Kami mulai menggunakan peralatan snorkeling yang telah diambil sebelumnya. Satu persatu kami menuju ke tepi pantai untuk snorkeling.

Merasa masih awam dalam menggunakan kamera waterproof. Kami mulai menggunakan kamera tersebut dengan bimbingan singkat kak dewi tadi. Dengan menggunakan alat bantu snorkeling memudahkan kami menikmati pemandangan di bawah laut seperti ikan dan karang. Banyak jenis ikan dan karang yang dapat dilihat di dasar laut.

Kami mulai mempoto dan merekam keadaan di dasar laut. Hasil dari menggunakan kamera tersebut membuat kami tersenyum terbahak-bahak. Hasilnya banyak tidak sesuai seperti yang inginkan. Pada saat menggunakan video untuk merekan terpilih kamera dan sebaliknya. Hasil tersebutlah membuat kami tertawa.

Setelah puas bersnorkeling kami mulai menepi ke tepi pantai untuk istirahat dan makan siang. Kami menikmati setiap suapan nasi yang masuk kemulut. Walaupun menu makanannya sangat sederhana. Setelah makan siang siap, kami mulai bersiap-siap untuk pulang ke rumah. Karena ada satu lagi rute perjalanan yaitu Kilometer Nol.

Kami mulai menuju ke dermaga penjumputan pulang dan dek suryadi menelepon orang yang menghantar kami tadi. Sesampai di dermaga boat sudah stand by juga. Lalu kami satu persatu menaiki boat tersebut. Begitu kami sudah ada di dalam boat dan boat siap untuk berangkat.

Begitu sampai ke dermaga Teupin Layeu, kami tidak langsung pergi ke kilometer nol. Melaikan pulang ke rumah dulu untuk mandi dan ganti pakai serta shalat Dhuhur.

Jam sudah menunjukkan pukul 15.00 WIB, kami mulai melakukan perjalanan ke kilometer nol. Sepanjang perjalanan kami disuguhi oleh pemandangan yang sangat indah. Mati kami terpana dengan keindahan alam, dari segi pengunungan maupun dari lautan yang membentang sepanjang jalan.

Gembar selamat datang di kilometer sudah terlihat, berarti tujuan kami sudah sampai. Kami mulai memasuki gerbang tersebut dan mencari tempat parkir. Tidak perlu cari lama tempat parkir, karena orang yang bertugas dipakiran telah menunjukkan arah parkir sepeda motor. Kami mulai memakirkan sepeda motor. Lalu kami mulai berjalan secara perlahan untuk menuju ke Tegu Kilometer Nol. Tempat parkir dengan Tegu Kilometer Nol Tidak jauh lebih kurang 100 M.

image.png
Pemandangan Pantai di Kilometer Nol

image.png
Tangga Kayu di Kilometer Nol

image.png
Istirahat

Sesampai di Tegu Kilometer Nol, aku dan kawan menuju ke sisi lain yaitu kepopohonan. Suasana pepohonan di sisi kilometer nol menarik perhatian kami. Tempat tersebut lebih rendang di bandingkan di Tegu Kilometer Nol. Sesampai disana kami bisa menikmati suasana alam yang begitu indah serta angin sepoi-sepoi lautan. Kami mulai berjalan di jempatan kayu yang ada di bawah pepohonan. Dengan sangat hati-hati kami mulai melangkah satu persatu di jembatan kayu tersebut. Jika kami tidak hati dalam berjalan maka kecelakaan pasti terjadi. Kayu jembatan maupun besi penahan sudah mulai rapuh. Bahkan ada yang sudah patah dan putus total.

Baru setengah perjalan di jembatan kami kembali lagi. Karena tidak berani lagi melakukan penjalanan di atas jembatan tersebut. Begitu sampai di dasar jembatan, kami memcari sudut untuk istirahat setelah melakukan perjalanan. Angin begitu sepoi-sepoi cepat menghilangkan rasa lelah kami. Sambil duduk kami saling bertugar foto yang telah di ambil tadi.

Setelah merasa puas bersenang-senang di kilometer nol. Kami menuju parkiran kendaraan untuk pulang ke rumah. Sebelum pulang kami sempatkan diri untuk membeli beberapa bungkus rujak yang di jual di kilometer nol untuk dimakan di rumah.

Sekian dulu kagiatan aku hari ini. Saran dan kritikan yang membangun dari Steemian semua
Wassalam...

Terimakasih atas bimbingan @najie @kang.mose @nazarul @anroja @cicisaja dan @ikhsan01

Sort:  
 3 years ago 

Postingan ini telah dihargai oleh @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.

Ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info tentang Steemit dan kontes.

Anroja