Museum Kapal PLTD Apung Saksi Bisu Bencana Tsunami Aceh

in Be Happylast month

1000493493.jpg

Suasana dari halaman depan Museum Kapal PLTD Apung

Halo sahabat Steemian.

Pada kesempatan ini, saya berkesempatan untuk mengunjungi salah satu tempat wisata yang paling bersejarah, yaitu Museum PLTD Apung di Kota Banda Aceh. Kapal ini menjadi saksi bersejarah terhadap Tsunami Aceh yang terjadi pada tahun 2004 silam.

Halaman luar

Saat tiba, hal pertama yang terlihat adalah ketersediaan area parkir yang cukup luas, yang menunjukkan kesiapan pengelola dalam menyambut pengunjung. Untuk masuk ke lokasi, saya segera membeli tiket. Biaya tiketnya sangat terjangkau, yaitu Rp3.000 (1.3 Steem) per orang.

1000493489.jpg1000493490.jpg

Gerbang pintu masuk dan pemeriksaan tiket

Menariknya, pembayaran tiket sudah mengadopsi sistem digital dan canggih, karena dapat dilakukan dengan transfer via Q-Ris. Secara keseluruhan, pengelolaan tempat ini sudah menggunakan sistem yang modern.

  • Kapal PLTD Apung dan Tugu Monumen Tsunami
1000493502.jpg1000493491.jpg

Foto dari halaman luar, tempatnya bersih dan dikelola dengan baik.

1000557210.jpg

Setelah membeli tiket, kita langsung dihadapkan pada sebuah Kapal Besar PLTD Apung dihadapan kita, dari luar kondisi kapalnya nya tampak tua dan sangat tidak terawat.

Disisi kanan, ada sebuah Tugu yang secara visual menggambarkan tentang bagaimana dahsyatnya Tsunami Aceh, dengan adanya sebuah kapal kecil di tengah-tengahnya yang dikelilingi ombak laut. Dibawah tugu kecil tersebut terdapat sejumlah nama-nama korban dari Tsunami Aceh.

  • Peninggalan Fisik dan Visual

1000493498.jpg

Puing rumah warga korban Tsunami

Selain tugu utama, ada juga hal-hal yang menjadi saksi bisu Tsunami. Di sisi kanan museum, kita dapat melihat Rumah Puing. Rumah ini merupakan puing-puing rumah warga yang terkena dampak Tsunami Aceh. Di dalam rumah puing ini juga terdapat sejumlah foto-foto saksi bisu peristiwa Tsunami.

Bagian dalam kapal PLTD Apung

1000493510.jpg1000493521.jpg

Suasana dari bagian dalam Kapal PLTD Apung

Awalnya istri saya tidak berani untuk masuk ke dalam kapal tersebut. Namun saya berusaha untuk meyakinkan dia agar berani.

Susana dari bagian dalam kapal tersebut tampak gelap dan angker, secara keseluruhan ruangan di dalam kapal dipenuhi dengan fasilitas yang memadai, dari dalam kita dapat melihat sejumlah informasi tentang kejadian tsunami Aceh dan bagaimana kapal tersebut dapat terdampar hingga berada di tengah rumah warga.

Dari dalam kita juga dapat menyaksikan sejumlah video-video pendek bagaimana peristiwa tsunami Aceh baik sebelum terjadi hingga setelah terjadinya tsunami Aceh.

1000493514.jpg1000493551.jpg

Dari dalam kita dapat menyaksikan video-video pendek dokumentasi setelah bencana Tsunami Aceh, dan informasi sejarah lainnya

1000493497.jpg1000493513.jpg

Dalam kapal juga kita dapat menyaksikan sejumlah barang-barang bersejarah setelah terjadinya tsunami, salah satu barang yang sangat istimewa yaitu Alquran sebagai salah satu kitab suci yang masih utuh meskipun sudah terkena Tsunami yang begitu dahsyatnya.

Informasi Sejarah

Dari kunjungan yang saya lakukan dan setelah membaca seluruh informasi yang tertera dari tempat ini, dapat diketahui beberapa informasi penting terkait dengan sejarah Kapal PLTD Apung.

Kapal ini merupakan salah satu kapal milik Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sebelum terjadinya tsunami Aceh pada tahun 2004, kapal ini awalnya berlabuh di pantai Ulee Lheue untuk mengisi bahan bakar minyak.

1000493511.jpg1000493522.jpg

Informasi tentang sejarah Kapal PLTD Apung dan perjalanan sebelum hingga sesudah terdampar

Tepatnya pada pukul 7.30 pagi tanggal 26 Desember 2004, terjadi gempa dengan kekuatan 9 Skala Richter.

Setelah gempa, air yang berada di laut tiba-tiba surut drastis. Beberapa menit setelah air surut, tiba-tiba air kembali naik dengan ombak yang cukup besar dan tinggi. Menurut informasi dari orang-orang yang menyaksikan tsunami tersebut, tingginya setinggi tiga kali pohon kelapa.

Ketika air laut naik itulah yang membuat kapal seberat 2600 ton terseret gelombang hingga 5 kilometer dari lokasi aslinya. Kapal tersebut terseret jauh hingga terhenti tepatnya di Kampung Punge Blang Cut, Kecamatan Jayabaru, Kota Banda Aceh.

Menurut informasi sejarah, banyak mayat yang meninggal tertimpa di bawah kapal PLTD Apung ini. Namun, oleh Pemerintah Kota Banda Aceh, kapal ini kemudian dijadikan sebagai salah satu tempat wisata bersejarah.

Secara keseluruhan, Museum Kapal PLTD Apung telah menjadi destinasi wisata bersejarah yang penting untuk mengenang dahsyatnya Tsunami Aceh. Tempat ini dikelola dengan sangat baik oleh pemerintah Aceh, sehingga mampu menarik banyak wisatawan mancanegara. Saya sangat merekomendasikan tempat ini untuk dikunjungi jika Anda berlibur ke kota Banda Aceh.

🕙 Hari dan jam operasi: Setiap hari, pukul 08.30 - 17.00 Waktu Indonesia bagian Barat.

🚩 Alamat lengkap, Jl. Harapan No.1, Punge Blang Cut, Kec. Jaya Baru, Kota Banda Aceh, Aceh 23116 Peta Google

💁‍♂️ Media sosial di Instagram : https://www.instagram.com/situstsunami.pltdapung

🗓️ Waktu kunjungan : Kamis, 19 Juni 2025

📍 Lokasi di peta Steem Atlas: [//]:# (!steematlas 5.546394 lat 95.306822 long Museum PLTD Apung d3scr)



1000498586.jpg

Sort:  
Loading...

Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.