Pray For Aceh…
Assalamualaikum sahabat stemian apa kabarnya hari ini?? Semoga semua dalam keadaan sehat walafiyat yah,, beberapa hari terakhir ini saya jarang sekali menulis dikarenakan Indonesia khususnya pulau Sumatra (Aceh) sedang berduka, seminggu ini merupakan hari hari berat bagi saya, tetapi Alhamdulillah semua Allah permudah,
setelah menunggu kabar lima hari tidak kunjung tiba akhirnya saya dan suami mendapatkan informasi akses jalan sudah bisa di lalui sampai Panton, saya langsung nekat memutuskan untuk pergi ke kota dimana dimana saya tumbuh yaitu kota Langsa.
![]() | ![]() |
|---|
Sedikit cerita tentang kota Langsa, selama 20 tahun saya tinggal disana sama sekali tidak pernah terjadi bencana banjir bandang, maka dari itu sempat shock sekali, apalagi kami sekeluarga baru selesai melakukan perjalanan liburan keluarga dan dua hari setelah nya kami pun mendengar kabar buruk.
Selama lima hari tidak bisa berkomunikasi langsung dengan keluarga, saya merasa pelajaran yang bisa saya ambil selama lima hari ini betapa sebuah suara halo dari keluarga terutama orang tua dan adik adik ku tercinta menjadi hal yang paling aku rindukan.
Maka dari itu saya tidak berpikir panjang, walaupun memang sangat sulit untuk di tempuh karna dijalan banyak sekali tantangan yang biasa nya hanya memakan waktu 3/4 jam dari Lhokseumawe ke Langsa, kali ini perjalanan kami memakan waktu sekitar 10 jam, karna kali ini hampir seluruh daerah Aceh terkena bencana banjir bandang.
Untuk ke Langsa kami melewati beberapa daerah dan ada beberapa titik yang tidak bisa di lewati dengan motor karna beresiko motor mati mengingat debit air yang masih tinggi di beberapa titik, daerah pertama yang kami lewati yaitu daerah Aceh Utara sepanjang jalan kami menyaksikan kepedihan dari bencana ini, banyak orang orang yang kehilangan rumah, keluarga, dan juga bahkan banyak juga korban yang belum tersentuh bantuan oleh pemerintah, dan kami juga tidak melihat adanya posko bantuan makanan, kesehatan pada hari itu sungguh sangat memprihatikan.
Dan akhirnya kami sampai di titik pertama yang tidak bisa saya dan suami lalui yaitu daerah Sampoiniet, tetapi Alhamdulillah nya Allah maha baik , kami dipermudah dengan adanya mobil tronton besar yang bisa mengangkut kami sampai keseberang tempat yang aman yang bisa di lalui dengan membayar sekitar Rp. 30.000/ motor menurut saya itu tidak seberapa dengan tenaga mereka yang membantu kami menyeberangi jalan yang debit air nya lumayan tinggi.
![]() | ![]() |
|---|
Selain itu kami melanjutkan perjalanan melewati daerah Panton, Kuta Binje dan idi, perjalanan kali ini membuat kami sangat sedih karna melihat jalan yang sangat hancur aspal yang terangkat, kota berlumpur dan berdebu, berbeda sekali dengan perjalanan sebelum nya,
dan kami sempat beristirahat sejenak di daerah IDI sebelum menempuh perjalanan kembali menuju daerah peurlak dan saat beristirahat kami mendengar bahwa peurlak (Aceh timur) belum bisa di lalui karna debit air yang masih tinggi dan belum surut juga sampai saat ini masih sepinggang,
tetapi balik lagi dengan penuh harapan saya berdoa agar jalan di permudah karna ingin sekali menemui keluarga saya di Langsa yang belum juga ada kabarnya hingga saat ini dan sesampainya di peurlak ada yang menawari saya dan suami langsung untuk menyebrang dengan mobil yang sudah sangat tua,
walaupun takut tapi masih dengan niat awal dan memang sepanjang perjalanan tidak berhenti berdoa agar dimudahkan,
Alhamdulillah nya setelah satu jam kami berhasil menyebrangi peurlak sampai akhir nya kami melanjutkan perjalanan kembali menuju kota Langsa tanpa ada halangan lagi. Oh ya,, buat menyebrangi peurlak kami membayar sebesar Rp. 100.000 per motor.
Hingga akhir nya saya sampai di kediaman keluarga saya dan saya melihat mereka semua selamat, sehat, saya sangat bersyukur dan lega walaupun semua barang barang rusak,, tetapi setidaknya melihat mereka semua sehat walafiyat sudah lebih dari cukup untuk saya. Dan Alhamdulillah nya walaupun belum ada bantuan apapun samasekali semua tetangga disini saling berbagi dan membantu satu sama lain,
beberapa hari saat tidak bisa berkabar dengan keluarga saya,, teman saya mengajak saya untuk pergi membantu dan melihat korban bencana terdekat dari tempat tinggal kami dan dia berkata dari pada di rumah makin kepikiran, ada baik nya ikut, dengan kita mudah kan urusan orang lain urusan kita juga pasti di mudahkan dan itu sangat saya rasakan dalam perjalanan menuju ke kampung halaman untuk menemui keluarga saya (Kota Langsa).
Oh iya bagi kalian yang ingin membantu saudara saudara kita , bisa dalam bentuk apapun, seperti sembako makanan, baju baju yang layak pakai, sekarang juga banyak sekali teman teman kita yang amanah membuka donasi donasi untuk korban bencana banjir, sedikit dari kita sangat berarti bagi mereka,, paru for Sumatera(Aceh).












Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
Curated by : @walictd
Semoga kita semua selalu di lindungi oleh Allah SWT.. Amin🤲 @ravikadevy