Memperingati Hari Lahir Nabi Muhammad SAW
Hallo Steemian!!!
Hari Senin tanggal 6 September 2025, kampung saya memperingati maulid Nabi Muhammad SAW. Untuk memperingati hari lahir Nabi, seluruh warga desa sudah melakukan berbagai macam persiapan sehari sebelum acara berlangsung, persiapan yang dilakukan ini seperti berbelanja, membersihkan tempat acara.
Menu khanduri maulid
Sejak dari kemarin hingga semalam, saya dan keluarga melakukan berbagaimacam persiapan mulai dari memasak berbagai macam makanan, dengan berbagai macam menunya, seperti masak daging, ikan, udang, telur dan lain sebagainya. Saya juga memasak nasi ketan pulut, dan membungkus pulut ketan hitam di saat malam sudah tiba.
Semua makanan ini akan dibawa ke Meunasah dan dikumpulkan bersama dengan makanan orang lain, untuk dimakan bersama dengan para tamu undangan, anak yatim dan seluruh masyarakat desa.
![]() | ![]() |
|---|
Khanduri siap menuju ke Meunasah
Saat semua makan sudah siap di tata dengan indah dan rapi, maka akan dimasukkan kedalam dalung. Dalung ini juga dihiaskan dengan indah dibalut dengan rapi. Semua menu sudah ada didalam dalung ini, dengan bermacam kuah dan lauk pauknya. Sedangkan nasi putih dan nasi ketan di masukkan ke dalam tempat yang berbeda.
Semua menu ini akan saya bawa menuju ke Meunasah dengan menggunakan mobil pribadi. Mobil berjalan dengan pelan menyusuri jalan desa yang berbatuan dan dipenuhi debu, dan tetap menjaga kestabilan agar semua ini dalung tidak tumpah.
![]() | ![]() |
|---|
Panitia maulid menerima khanduri dari warga desa
Saat tiba di Meunasah semua makanan dalam hidangan ini akan diserahkan kepada panitia acara. Mereka akan mengumpulkan semua makanan ini dari seluruh warna desa. Mereka juga membungkus nasi ketan dan memasukkan kedalam plastik, nanti akan dibagikan kembali kepada masyarakat, para tamu dan peserta grop zikir.
Panitia acara di bentu berdasarkan hasil musyawarah bersama dengan struktur imam desa sebagai ketua, dan geuchik gampong sebagai penanggung jawab, serta diikuti oleh ketua pemuda, kepala dusun dan seluruh perangkat desa. Semuanya ikut memgambil bagian termasuk para pemuda desa yang saling bahu membahu membantu untuk mensukseskan acara ini.
![]() | ![]() |
|---|
Grop zikir
Pada acara ini diundang juga grop zikir yang terdiri dari 3 grop, 2 grop berasal dari desa kami sendiri namun dari balai pengajian yang berbeda, sedangkan gop zikir yang lain berasal dari desa tetangga yaitu desa Matang Cut. Acara ini selesai saat jam menunjukkan pukul 12 siang, selanjutnya kami semua makan siang bersama ditempat ini, dibawah tenda yang sama.
Hanya ini yang dapat saya uraikan, sampai jumpa....








Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
From what I understand, it's a celebration in which the entire village participates, and from what I read, neighboring villages as well.
The food seems to have special meanings. With your permission, I'd like to ask if the two types of rice you prepared (white rice and sticky rice) have any special significance or ritual.
Thank you for sharing your culture and faith with us.
$upvote35%