Selamat Hari Santri: Terus Belajar dan Berkarya

Tiada hari tanpa belajar dan mengaji bagi santri. Mencari ilmu pengetahuan pada setiap lembar buku. Tak henti menyimak nasihat-nasihat kiai atau guru.

Malam ini (22/10) tidak seperti biasanya, selepas salat Maghrib kami lanjutkan mengaji di aula Mushola Al Mukmin, Limo, kota Depok. Saya melihat tidak banyak anak-anak yang hadir, tapi tidak sedikit juga sih yang hadir.

Tapi ternyata sebagian santri (putra dan putri) memang ternyata ada beberapa yang datang terlambat lantaran mereka membawa aneka makanan dan minuman. Dan yang lebih mengejutkan saya mereka juga membawa tumpeng.

Ya, begitulah, meski tanpa koordinasi terlebih dahulu, para santri ini ingin merayakan Hari Santri Nasional. Memperingati dan merayakannya dengan cara sederhana. Tapi, diam-diam dalam hati, saya bangga dan saya apresiasi kreativitas dan inisiatif mereka.

Semula saya bingung dan terkejut juga, tapi kemudian saya mengerti dan paham apa yang mereka inginkan. Malam ini kami merayakan Hari Santri Nasional dengan diawali membaca rawi yang dipimpin oleh ustadz Madinah Kereng.

Kami membaca rawi dengan ghiroh, gairah dan semangat yang menyala. Seakan-akan api cinta kami kepada Baginda nabi Muhammad berkobar di dada kami.

Singkat saja ya, setelah membaca rawi dan melangitkan doa-doa, lanjut dengan potong tumpeng yang kemudian diserahkan kepada ustadz Madinah Kereng. Lalu dilanjutkan dengan makan bersama. Walau sederhana, tapi meriah dan penuh suka cita dan kebersamaan.

Sesungguhnya tugas santri adalah belajar dan berkarya agar kelak hidupnya bermanfaat bagi manusia atau makhluk yang lainnya. Sanggup mengamalkan dan mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang pernah dipelajari ke tengah masyarakat.

Sekali lagi, Selamat Hari Santri Nasional. Terus belajar dan berkarya.......

Depok, 22 Oktober 2021
Iman Sembada | @imansembada