Important notice : Penangguhan dan penjadwalan ulang kegiatan Meet up and Family Gathering 2025

Dalam suasana yang masih prihatin di tiga provinsi di Indonesia yaitu Provinsi Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat, kami dari tim Hot News Community telah membicarakan berbagai hal termasuk rencana kegiatan meet up and Family Gathering 2025, yang seyogyanya akan dilaksanakan pada ujung tahun ini.

Kegiatan meet up and Family Gathering 2025 ini telah direncanakan secara matang melalui kerja-kerja tim komunitas, baik secara tim maupun personal, dimana saya secara pribadi telah melakukan pemantauan dan survey calon lokasi kegiatan (Takengon, Kabupaten Aceh Tengah), pada tanggal 1 November kemarin, bersamaan dengan saat mengikuti kegiatan dinas.

Begitu juga dengan anggota tim Hot News Community lainnya yang bekerja secara serius untuk mewujudkan kegiatan yang cukup penting ini.

Namun sejak tanggal 27 November kemarin, banjir yang sangat parah terjadi di Provinsi Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat, termasuk Kabupaten Aceh Tengah yang menjadi rencana lokasi kegiatan meet up and Family Gathering 2025.

Banjir ini dipicu oleh curah hujan yang sangat tinggi, akibat Siklon Senyar dan kondisi daerah tangkapan air yang tak mampu menampung air hujan secara optimal, karena deforestasi yang cukup massif (menurut WALHI).

Bencana banjir dahsyat ini telah menyebabkan kerusakan bangunan rumah penduduk dan fasilitas umum lainnya di berbagai kecamatan dan desa-desa di tiga provinsi tersebut.

Banyak desa terisolir oleh banjir dan jalan serta jembatan yang rusak. Banjir juga menyebabkan banyak orang meninggal dunia dan hilang atau belum ditemukan.

Per tanggal 3 Desember, korban meninggal dunia dilaporkan sejumlah 770 orang dan 463 orang hilang dan masih dalam pencarian (menurut BNPB).

Jumlah korban jiwa diperkirakan lebih banyak karena sampai saat ini banyak daerah yang belum terjangkau tim evakuasi, karena arus listrik padam dan jaringan internet down.

Penulis sendiri baru bisa mendapatkan supply listrik dan membuat postingan sejak tadi malam saat PLN sudah mulai difungsikan secara terbatas.

Di desa kami banjir telah datang sejak Selasa malam tanggal 26 November sampai dengan saat ini dengan ketinggian banjir hampir dua meter.

Beberapa foto kondisi banjir di rumah saya.

Di tempat lain dan berbagai kecamatan, Kabupaten dan provinsi lainnya mengalami hal serupa dengan derajat keparahan yang berbeda-beda.

Saat ini, warga masyarakat di tiga provinsi yang mengalami banjir parah ini hidup dalam suasana duka dan mencekam.

Rumah tempat tinggal mereka rusak, jalan akses antar desa, kecamatan, kabupaten dan antar daerah banyak rusak dan belum bisa dilalui.

Banyak warga masyarakat kelaparan karena ketiadaan bahan makanan dan air minum. Dan di beberapa daerah, barang kebutuhan pokok sangat sulit didapatkan dan harganya sangat mahal (hampir tiga kali lipat dari biasanya).

Bahan bakar minyak untuk kendaraan dan juga kebutuhan lainnya sangat sulit didapatkan dalam kondisi ini. Sementara proses evakuasi masih berlangsung.

Rehabilitasi terhadap kerusakan berbagai fasilitas umum belum berjalan secara maksimal. Begitu pula dengan pemulihan secara umum akibat banjir ini.

Kabupaten Aceh Tengah yang menjadi tujuan lokasi kegiatan meet up and Family Gathering 2025 pun mengalami kerusakan yang cukup para, sama dengan berbagai kabupaten lainnya.

Sampai hari ini akses menuju Kabupaten Aceh Tengah belum bisa dilalui dengan kendaraan darat, karena jalan longsor serta jembatan yang putus diterjang banjir.

Beberapa video tentang banjir Sumatera yang saya kutip di media YouTube sebagai berikut :