The Diary Game, 9 Oktober: Hal-hal Kecil yang Indah

Hai Steemian! Selamat datang di diary game!
Hari ini saya bangun dengan semangat karena akan melakukan berbagai aktivitas menarik. Pergi ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu adalah satu hal yang selalu saya lakukan setelah bangun. Lalu disusul dengan salat subuh dua rakaat dan berterima kasih karena Allah telah memberi saya kehidupan yang menyenangkan.

Selepas ritus agama, tentu saja merapikan diri dan beranjak olahraga pagi. Saya mengambil sepatu yang berada di dapur, minum segelas air putih, lalu segera melakukan pemanasan setelah memasang sepatu tadi di kedua kaki saya. Hari ini agenda lari pagi sendirian dengan arah ke area barat: Sambi, Srikaton, dan Butuh.

Suasana sangat menyenangkan ketika saya berada di area sambi barat. Selain udara yang masih segar untuk dihirup karena bersebelahan dengan sawah-sawah, beberapa kenalan yang mulai beraktivitasbisa saling menyapa saat bertemu, juga di dalam diri saya menyimpan suatu kebanggaan tersendiri karena bisa menjalani aktivitas olahraga ini secara konsisten.

^{Saat lari pagi}

Setelah semuanya selesai maka istirahat adalah aktivitas berikutnya. Saya minum air, mengambil tembakau dari dalam rumah, lalu duduk santai sambil mengecek foto dan video yang saya buat barusan. Tidak lupa juga saya menyempatkan diri mengeditnya dan mengunggah ke media sosial sambil menunggu lelah saya hilang.

Di sela-sela membuat konten itu kebetulan ibu-ibu juga sedang berkumpul di depan rumah. Ada ibu saya, Mbak Kuroh, Lek Lis, mbak Ning, hingga Mbak Kap. Saya pun sesekali berbincang dengan mereka ketika tidak sedang merekam video. Pagi ini ada berita duka dari tetangga kami yang baru saja meninggal dulia. Namun rumahnya cukup jauh dari rumah kami semua.

Beberapa waktu setelah itu saya membeli jajan ke sebelah perempatan dekat rumah. Ada tamu kakak saya yang datang ke rumah sehingga perlu membeli camilan gar bisa dimakan pada sela-sela perbincangan. Toko gorengan Risma menjadi tujuan saya kali ini. Apalagi tadi sempat cari-cari donat ternyata tidak dapat.

Pada siang harinya saya lanjut bekerja. Lalu saya juga menyempatkan diri untuk tidur siang karena tubuh terasa lelah setelah olahraga tadi. Mungkin juga karena tadi malam kurang tidur. Sehingga siang ini saya bisa istirahat dengan cukup nyenyak.

Lantas pada malam harinya saya jama'ah magrib di musala untuk melaksanakan salat. Aktivitas rutin yang biasa saya lakukan akhir-akhir ini. Suasana cukup tenang saat kami melakukan gerakan demi gerakan salat. Sehingga suara imam dapat terdengar dengan jelas dan kami dengan mudah bisa mengikutinya.

Saya juga menemani Alfi dan Ahsan untuk belajar besama setelah jamaah. Minggu ini agenda mereka adalah ujian yang penting. Sehingga saya berusaha membantu sebisa mungkin agar mereka bisa lebih siap menghadapi soal-soal nanti.

^{Mengenakan kopyah untuk salat jamaah}

Hari ini mungkin tak ada peristiwa besar, tapi justru di situlah letak keindahannya. Setiap detik terasa cukup, dan setiap hal kecil memiliki makna. Dengan rasa syukur yang sama seperti saat pagi tadi, saya menutup hari ini dengan doa semoga esok bisa terus menjadi pribadi yang lebih baik lagi.