The Diary Game 22 Desember 2025 : Melakukan Distribusi Kemanusiaan untuk korban bencana banjir Aceh yang ada di Bukit Linteung, Langkahan
Assalamualaikum sahabat steemit
Bagaimana kabar kalian hari ini? Semoga semua selalu diberikan , kebahagiaan, dan selalu dilindungi oleh Allah dimana pun kita dari berada aamiin.
Dipagi yang cerah aku tebangun dai tidurku yang nyenyak. aku sangat semangat memulai hari ini karena hari ini aku dan teman-teman relawanku dari S.O.S akan berkunjung ke Bukit Linteung yang ada di Langkahan Aceh Utara.
Langsung saja aku bersipa-siap karena kami semua di haruskan untuk berkumpul paling telat pukul 08.00. Aku langsung bergegas agar tidak terlambat. Setelah beres, aku langsung berkumpul ke posko S.O.S Aceh. Aku kesana diantarkan oleh adikku.
Tak lama kemudian akhirnya aku sampai juga ke posko S.O.S Aceh. Disana sudah ada beberapa teman-temanku yang sudah hadir lebih awal. Saat sedang menunggu teman-teman uang yang lain, kami diarahkan untuk mengganti baju ke baju kaos yang sudah bertuliskan S.O.S Aceh agar seragam semua. Dengan senang hati kami langsung mengganti pakaian kami.
Setelah selesai mengganti pakaian, kami semua bersiap-siap untuk mengangkat semua barang barang ke dalam mobil pickup. Barang-barang yang saya maksud disini adalah sembako, pakaian, dan semua keperluan yang akan kami berikan kepada korban bencana banjir yang ada disana.
Setelah selesai memasukkan semua barang-barang, kami briefing dan dan berdoa bersama-sama agar semua kegiatan hari ini berjalan lancar. Langsung saja kami naik ke mobil pickup. Aku dan teman-temanku mendapati duduk di pickup yang dipenuhi oleh sembako dan juga selimut. Aku dan teman-temanku sangat bersemangat untuk pergi kesana.
Selama diperjalanan, aku dan teman-temanku sangat semangat walaupun ditengah terik panas matahari dan debu jalanan. Semua itu tidak lagi kami hiraukan karena yang terpenting kami ingin cepat-cepat menjumpai dengan semua korban banjir yang ada disana. Kami tidak sabar ingin memberikan semua yang telah kami bawakan dan ingin menghibur anak-anak yang ada disana.
Akhirnya kami sampai juga ke Bukit Linteung setelah menempuh perjalanan kurang lebih 3 jam. Kami semua disambut dengan sangat hangat oleh semua para pengungsi yang ada disana. Aku benar-benar sangat terharu melihat mereka semua. Mereka tetap tersenyum dan bersemangat. Anak-anak kecil disini juga memberikan senyuman yang bahagia saat kami sampai disana. Mataku berkaca-kaca saat melihat mereka tetap semangat melanjutkan kehidupan.
Kami semua para relawan membagi pekerjaan ada yang membantu bagian logistik untuk mengeluarkan semua barang-barang donasi dan ada juga uang yang mengumpulkan anak-anak untuk menghibur mereka. Aku dan beberapa teman-temanku yang lain bagian mengumpulkan anak-anak. Kami turun langsung memberikan dukungan psikososial dan pertolongan pertama psikologis bagi anak-anak pengungsi di Desa Buket Linteng, Kecamatan Langkahan ini.
Relawan memberikan pendampingan dengan metode ramah anak, seperti aktivitas bermain, bercerita, serta komunikasi empatik, untuk membantu anak-anak kembali merasa aman dan tenang. Pendekatan ini bertujuan mencegah trauma berkepanjangan yang dapat berdampak pada tumbuh kembang dan masa depan anak.
Setelah selesai bermain bersama anak-anak dan semua urusan kami sudah selesai, kami pamit pulang kepada mereka semua karena hari sudah sore. Kami semua sedih karena tidak bisa berlama-lama disana rasanya sangat sebentar. Kami semua berpelukan karena rasanya sudah seperti keluarga dengan mereka semua. Selalu aku ingat momen-momen saat bersama mereka. Kami juga berfoto-foto bersama. Tak henti-hentinya mereka mengucapkan terimakasih kepada kami semua. Mataku semakin berkaca-kaca saat meninggalkan mereka.
Sepanjang perjalanan pulang aku tak henti mengeluarkan air mata yang jatuh dengan sendirinya. Melihat kiri dan kanan semua rumah warga disini hancur bahkan ada yang hilang total. Benar-benar sangat parah dan tak terbayangkan bagaimana mereka semua saat kejadian ini terjadi. Banjir bandang dengan ketinggian air mencapai tiang listrik, bahkan melewati meratakan hampir seluruh permukiman warga. Bahkan banyak sekali tiang-tiang listrik yang tumbang.
Kami juga membagi-bagikan pakaian, selimut, makanan, dan minuman kepada mereka yang kami jumpai saat diperjalanan ini. Aku benar-benar sangat terharu ketika mereka sangat senang menerima bantuan dari kami. Mereka tetap semangat menjalani kehidupan kedepannya.
Sekitar 98 persen rumah hilang disapu banjir, menyebabkan ribuan warga kehilangan tempat tinggal dan harus bertahan di pengungsian dibawah terpal tanpa lampu penerang hampir satu bulan. Benar-benar sepanjang perjalanan mataku tak henti mengeluarkan air mata melihat kondisi mereka semua.
Setelah perjalanan panjang akhirnya kami sampai kembali ke Lhokseumawe. Kami pergi dari langit masih cerah dan sampai kembali langit sudah gelap. Rasa lelah tidak begitu terasa karena lebih senang sudah bisa membantu mereka walaupun tidak banyak namun melihat senyuman mereka membuatku lega dan bersyukur. Aku harap semoga kondisi ini segera lekas pulih. Semoga mereka semua bisa menjalani hari-hari mereka lagi dengan normal kembali seperti sebelum terjadinya musibah ini.













Congratulations @nayanay! Your post was upvoted by @supportive. Accounts that delegate enjoy 10x votes and 10–11% APR.