Gadget Antara Kapitalis dan Realitis

in Indonesia5 years ago (edited)

DSC_0050.JPG

Selamat akhir pekan steemian semuanya. Mohon maaf lahir dan batin, semoga sanantias selalu untuk bersilahturahmi. Kali ini saya coba sigma dari digital serta kosenkuensi. Baik positif yang di dapatkan maupun sebaliknya. Bicara kemajuan 4.0 jauh hari sudah dalam progres setiap negara dalam memanfaatkannya. Terkadang masih terdapat beberapa dari penduduk negara yang masih minim mengambil peran dalam konteks 'manfaatnya'.

Alhasil kemudaran yang terjadi karena tidak mahir melihat peluang kemajuan teknologi. Oleh karena itu, paradigma dan kemajuan berpikir untuk teknologi harus selalu ditingkat lagi. Agar manfaat yang berdampak lebih besar bagi pengunanya. Tentu peran secara personalitas dalam membuka peluang ini harus dipunyai. Baik paham maupun kapasitas yang selalu diasah tentang teknologi kekinian yang dilandanya.

Pada dasarnya tidak sulit, hanya saja zona nyaman membuat pola pikir penggunanya hanya ingin praktis saja. Contoh: gadget sebatas komunikasi, kesenangan bersosial media, main game dan lain sebagainya. Tapi dibalik itu sendiri, masih banyak sekali yang bisa dimanfaatkan. Misal, menulis di steemit, network blog, membuat konten kreatif youtube, promo barang dan jasa, dan masih banyak lainnya. Hal seperti harus diciptakan atas kecanggihan sebuah digitalis. Maka, akan terbuka peluang untuk 'pendapatan' efek dari kemajuan 4.0 tersebut.

IMG-20210221-WA0013.jpg

Saat mampu kelola peluang digitalis. Maka akan berbuah hasil yang memuaskan. Selanjutnya pasti akan bermunculan pertanyaan dikalangan masyarakat yaitu uang yang dibayar (awam). Apakah uang halal (upah kerja)? Tentu, tidak mudah merasionalkan. Harus banyak edukasi dan pemahaman untuk melaraskan jawabannya. Normalnya apa yang dikerjakan pasti terbayarkan.

Selama yang dikerjakan tidak merugikan orang banyak tentunya. Maka, upah yang dibayar dengan prosedur yang telah disepakati. Secara ilmu ekonomi, marketing dibangun ketika feedback itu saling menguntungkan. Tentu, disini menjadi bukti apa yang dikerjakan sesuai tanpa indikasi 'kapitalis' modernisasi. Kalaupun ada, maka hanya kita yang kendalikan untuk meneruskan atau tidak.

DSC_0891.JPG

Oleh karena itu, sangat berpeluang besar ketika semua pengguna gadget mau melakukan. Tidak hanya sebatas
Komunikasi saja dan lain sebagainya. Banyak peluang secara realitis yang ditawarkan bagi pengguna gadget. Semua tergantung cara dan mengasah skil pengguna untuk bisa meraup keuuntungan. Tentu ini bagaian hasil yang di progres untuk mendapat nilai 'rupiah' yang sangat mengiurkan pastinya. Tetap semangat dalam melihat peluang. Pada umumnya peluang, kita yang ciptakan. Keuntungan adalah hasil dari kerja nyata yang dilakukan. Jangan membuat peluang itu terlihat kecil. Padahal hakikat kemajuan teknologi selain mempermudah akses, juga mampu mempermudah 'pendapatan' dari output yang dikerjakan pada gadget yang kita miliki.

o1AJ9qDyyJNSpZWhUgGYc3MngFqoAN3DXChBt7K5spZRNYN4W.jpeg

Regard @agusmaulidar

o1AJ9qDyyJNSpZWhUgGYc3MngFqoAN69LUGXjkKTPn6k13Dpa.jpeg

DQmQ8KXVkx7PjTmS2b8JwEModkPr8hC3o7Qg2z8uimMGmae (2).gif