Kilasan Cerita Diskusi Steemit & Sastra

Komunitas Steemit Budaya dan KSi Chapter Jakarta. Khitmat sekaligus santai dan riang.

Tengah malam telah tiba ketika mereka beranjak dari Kafe Roti Bakar 88 di Pamulang, Tangerang Selatan, Sabtu, 5 Mei 2018. "Sudah pukul 23.33 nih," kata @musismail. Para sastrawan lain melirik jam. "Sebelum kita pulang, kita dengar dulu lagu dari @willyana," kata MI lewat microphone wireless untuk karauke yang tadi dipakai untuk diskusi Steemit.

Awalnya @willyana menolak, tapi kemudian bersedia menyanyikan sebuah lagu. Judulnya Pasrah. Itu seperti mengisahkan tentang dirinya sendiri yang "pasrah" tak bisa menolak permintaan menyanyi. Lagu itu -- entah ciptaan siapa Sam penyanyi aslinya -- membuat kami bergoyang dan rileks sejenak.

Semua menggoyangkan tubuh. Tak terkecuali sastrawan Ahmadun Yosi Herfanda, Teguh Wijaya (budayawan dan wartawan senior), Eni Saeni (tim sukses salah seorang calon gubernur Jawa Barat). Adapun MI dan Pilo Poly @apilopoly merekam video memakai telepon genggam..Lalu Iwan Kurniawan @blogiwank memotret.

Ngopi di teras depan Roti Bakar 88 kami lakukan usai diskusi "Sastra dan Steemit" di lantai dua Roti Bakar 88. Kami mulai ngumpul sejak pukul 15.00, meskipun di jadwal undangan tertera acara dimulai pukul 16.00. Ada banyak nama penting dalam.dunia seni Indonesia yang hadir. Selain nama di atas, ada penyair Zaim Rofiqi, Ace Sumanta dan sejumlah mahasisa.

Selain diskusi acara juga diwarnai dengan baca puisi. Acara yang tadinya sampai pukul 18, selesainya molor hingga pukul 20.00. Setelah acara kelar itulah kami turun ke teras kafe dan menikmati malam.sambil berbincamg tentang aneka hal -- mulain seni hingga filsafat, Dari pengarang hingga buku laris. Tentu saja semua mengalir dalam suasana santai dan riang gembira.

PAMULANG, 6 Mei 2018
Steemit Budaya
@steemitbudaya